Lambatnya Sektor Properti Pengaruhi Pertumbuhan Industri Keramik Nasional

Oleh : Ridwan | Selasa, 04 Juli 2017 - 08:45 WIB

Keramik
Keramik

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kinerja industri keramik pada semester pertama tahun 2017, masih belum menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan. Pasalnya, sektor penggerak utama penjualan yakni sektor properti masih belum menggairahkan.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki), Elisa Sinaga mengatakan, kuartal I dan II belum ada pertumbuhan yang signifikan, perlemahan industri masih terus berlangsung. Tercatat pada tahun 2016 volume produksi industri tersebut anjlok hingga 20 persen.

"Kami inginnya tahun ini industri keramik bisa tumbuh 5-10 persen. Diperkirakan pertumbuhan industri keramik mulai kelihatan di periode akhir bulan Juli dan Agustus. Sebab saat itu proyek properti mulai berjalan," ungkap Elisa Sinaga di Jakarta (3/7/2017).

Ia manambahkan, banjirnya produk impor di pasar Indonesia menjadisalah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan industri keramik nasional. "Asaki mencatat volume impor keramik pada tahun 2016 naik di kisaran 23-27 persen menjadi sekitar 45 juta meter persegi. Produk impor tersebut dijual dengan harga murah karena belanja keramik konsumen di Cina juga sedang melemah," terangnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan ASAKI, kapasitas terpasang keramik dalam negeri berjumlah 550 juta meter persegi. Sementara utilasi semua pabrik di Indonesia rata-rata masih sama dengan utilasi tahun lalau yakni 65 persen.

Lebih lanjut Elisa menegaskan, tahun lalu total produksi keramik dalam negeri mencapai 380 juta meter persegi. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan demand yang cenderung turun. Hal ini pula yang menyebabkan di tahun ini para produsen keramik belum banyak yang melakukan ekspansi.

"Kondisiyang berat seperti ini, semuanya harus melakukan efisiensi. Pengencangan ikat pinggang pabrikan menyasar biaya energi yaitu harga gas," pungkas Elisa.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

CEO Dubai Chambers, Yang Mulia Mohammad Ali Rashed Lootah (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Senin, 06 Mei 2024 - 17:02 WIB

Datangkan 17 Investor, Dubai International Chambers Targetkan Nilai Dagang Capai USD 10 Miliar

Dubai International Chambers, salah satu dari tiga kamar dagang yang beroperasi di bawah payung Dubai Chambers kembali menggelar pertemuan bisnis bilateral antara perusahaan-perusahaan dari…

Gunnebo Produksi Brankas Chubbsafes di Indonesia untuk Pasar Dunia

Senin, 06 Mei 2024 - 16:52 WIB

Gunnebo Produksi Brankas Chubbsafes di Indonesia untuk Pasar Dunia

Gunnebo, sebagai penyedia produk, layanan, dan perangkat lunak keamanan global terkemuka dengan sejarah yang kaya selama lebih dari 260 tahun, memiliki salah satu pabrik brankas di Indonesia.…

Prestige Motorcars Memperkenalkan New Tesla Model 3 Highland, Membawa Kesegaran Baru pada Lini Tesla di Indonesia

Senin, 06 Mei 2024 - 16:43 WIB

Prestige Motorcars Memperkenalkan New Tesla Model 3 Highland, Membawa Kesegaran Baru pada Lini Tesla di Indonesia

Prestige Motorcars menghadirkan New Tesla Model 3 Highland di Showroom barunya yang kini terletak di Distrik Otomotif – PIK 2, Blok DH-11 A5. Kehadiran mobil ini menandai sebuah tonggak penting…

Brand skincare Kharities Beauty milik Rey Utami berhasil masuk dalam skincare kualitas terbaik versi Indonesia Quality Observer.

Senin, 06 Mei 2024 - 15:48 WIB

Ini 5 Skincare Kualitas Terbaik Berdasarkan Hasil Riset Indonesia Quality Observer

Berdasarkan hasil penelitian dan riset Indonesia Quality Observer terhadap produk-produk skincare yang beredar di Indonesia dengan mengacu pada kualitas produk, didapat 5 brand skincare terbaik.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Senin, 06 Mei 2024 - 15:39 WIB

Kemenperin Bongkar Kasus SPK 'Bodong' Senilai Rp80 Miliar di Direktorat IKFH

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berhasil membongkar kasus Surat Perintah Kerja (SPK) fiktif di Direktorat Industri Kimia Hilir dan Farmasi (Direktorat IKFH) Tahun Anggaran 2023.