Kadin: Swasembada Pangan Jadi Solusi Atasi Permasalahan Garam Industr

Oleh : Ridwan | Selasa, 13 Maret 2018 - 16:25 WIB

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan, Franky O Widjaja (Foto: Ridwan/INDUSTRY.co.id)
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan, Franky O Widjaja (Foto: Ridwan/INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Problem seputar suplai garam untuk kebutuhan industri masih terus berulang. Kali ini terkait rekomendasi impor yang tak kunjung keluar, padahal stok garam industri semakin menipis.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Agrobisnis, Pangan, dan Kehutanan Franky Widjaja meminta kepada pemangku kepentingan agar mempertimbangkan secara lebih serius perencenaan yang terukur untuk menciptakan swasembada garam nasional.

"Masalah garam industri bisa terselesaikan agar swasembada pangan bisa terselesaikan," ujar Franky di Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Dia menambahkan, perencanaan dimaksud perlu mencakup aspek nilai investasi, estimasi & proyeksi kebutuhan, target produksi hingga syarat-syarat teknis dalam proses produksi industri.

Walau demikian, Franky mengimbau saat masa transisi menuju swasembada garam mendukung pemenuhan kebutuhan garam industri melalui jalur impor. Dengan demikian, masalah garam yang menjadi bahan baku industri tidak berefek domino pada operasional industri lainnya.

"Produksi garam dalam negeri akan diserap pasar industri juga asal sesuai standar kualitas yang dibutuhkan dan pasokannya mencukupi," terang Franky.

Sebagaimana diketahui, Indonesia belum mampu mencapai kemandirian pada produk garam. Kemampuan produksi dalam negeri masih jauh di bawah konsumsi nasional. Akibatnya, pasokan impor sangat dibutuhkan, terutama untuk kebutuhan industri.

Saat ini, kebutuhan garam yang mendesak dirasakan oleh industri makanan. Meskipun pemerintah sudah menyampaikan akan mengeluarkan izin impor garam. Namun, akibat rekomendasi impor tersendat, industri makanan nasional menjadi salah satu sektor yang berisiko terhambat proses produksinya saat ini.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Film Syirik Goes To School di SMA N 1 Gamping Meriah.

Sabtu, 27 April 2024 - 09:12 WIB

Meski Diguyur Hujan Deras, Film Syirik Goes To School di SMA N 1 Gamping Meriah.

Biasanya kalau acara di tempat terbuka diguyur hujan akan ditinggalkan penonton, tapi lain halnya saat Acara Film SyirikSyirik Neraka Pesisir Laut Selatan Goes To School di SMA N 1 Gamping Yogyakarta…

Forwan Terus Melaju Untuk Kesejahteraan Anggota Maju

Sabtu, 27 April 2024 - 09:06 WIB

Forwan Terus Melaju Untuk Kesejahteraan Anggota Maju

Diusia Satu Dekade, FORWAN akan terus berbenah, Forwan akan terus melaju, agar kesejahteraan anggota maju. Hal tersebut diungkapkan Sutrisno Buyil selaku Ketua Umum FORWAN pada perayaan ulang…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Sabtu, 27 April 2024 - 08:58 WIB

Kementerian PUPR Rampungkan Penataan Kawasan Pesisir Labuang Sebagai Destinasi Wisata Baru di Majene

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah merampungkan penataan Kawasan Pesisir Labuang di Kabupaten Majene sebagai destinasi wisata…

- PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 06:46 WIB

Dukung Energi Hijau, Energasindo Heksa Karya, Tripatra, dan Pasir Tengah Berkolaborasi Kembangkan Compressed Bio Methane (“CBM”)

PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh PT. Rukun Raharja, Tbk dan Tokyo Gas, PT Tripatra Engineering ("Tripatra"), anak perusahaan…

Siloam Hospitals

Sabtu, 27 April 2024 - 06:37 WIB

Siloam Hospitals Mempertahankan Pertumbuhan dan Melayani Lebih dari 1 Juta Pasien di Kuartal Pertama 2024

Siloam mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024. Perseroan mengawali tahun 2024 dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan telah melayani lebih dari 1 juta…