Dampak Positif Lonjakan Harga Komoditas Tambang Sumbang Penerimaan Negara Hingga Rp49,67 Triliun

Oleh : Hariyanto | Kamis, 28 Oktober 2021 - 10:43 WIB

Tambang Batubara (ist)
Tambang Batubara (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Lonjakan harga komoditas tambang dalam belakangan terakhir turut berdampak positif terhadap realisasi penerimaan negara. 

Hingga triwulan III 2021, realisasi Penerimanaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor tambang sudah mampu mencapai Rp49,67 triliun atau 127% melebihi dari yang ditargetkan pemerintah di tahun 2021, yaitu Rp39,1 triliun.

"Dari target 2021 sejumlah Rp39,1 triliun yang kami targetkan, hingga saat ini sudah mencapai Rp49,67 triliun. Sementara masih ada waktu tiga bulan tersisa. Ini capaian terbaik," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaludin dalam Konferensi Pers: Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2021 dan Isu Strategis Subsektor Minerba pada Selasa, (27/10/2021).

Capaian positif ini, tambah Ridwan, dilatarbelakangi oleh harga komoditas dan implementasi kebijakan yang tepat dari pemrintah. "Hal (realisasi) ini didorong oleh harga-harga komoditas yang bagus dan upaya pemerintah memberikan kebijakan yang memungkinkan badan usaha untuk bertindak lebih cepat dan lebih lincah," tegasnya.

Faktor lain yang menunjang tingginya realisasi PNBP adalah tingkat produksi batubara dalam negeri. Selama sembilan bulan, produksi batubara domestik mencapai 450 juta ton atau 72% dari target produksi tahun 2021 sebesar 625 juta ton. Dari jumlah tersebut, serapan pemanfaatan batubara domestik mencapai 98,3 juta ton atau setara 71,5% dari target 137,5 ton.

Menurut Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Sujatmiko, sebagian besar pasokan batubara domestik diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik.

"Bagaimana jaminan pasokan dalam negeri? Listrik akan mengunakan 113 juta ton. Kami pastikan batubara untuk dalam negeri, baik listrik atau industri, akan terpenuhi," ungkapnya.

Sujatmiko menjamin suplai batubara cukup untuk pembangkit listrik dan industri di dalam negeri, kendati adanya potensi gangguan cuaca di akhir tahun. 

"Lihat sampai September ini kita mencapai 450 juta ton, dengan target 625 juta ton di akhir tahun ini berdasarkan data yang ada menuju ke sana agak kurang sedirikt, kurang sedikit karena faktor cuaca," jelas Sujatmiko.

Pemerintah tetap proporsional dalam mendorong para pelaku usaha untuk terus menggenjot produksi batubara. "Tetap mempertimbangkan target yang sudah dicanangkan. Mungkin nggak penuh tapi karena faktor cuaca bukan karena kesiapan di lapangan," Sujatmiko menambahkan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…