Ketua OJK Jangan Beri Pernyataan Seperti Bandar

Oleh : Wiyanto | Minggu, 07 Februari 2021 - 21:25 WIB

Ketua OJK Wimboh S (foto Ist)
Ketua OJK Wimboh S (foto Ist)

INDUSTRY.co.id-Jakarta - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membawa masuk kaum milenial ke pasar modal. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga 30 Desember 2020 investor di pasar modal meningkat 56%, yakni dari 2,4 juta menjadi 3,9 juta.

Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 70% investor saham adalah kaum milenial di bawah 30 tahun.

Dengan jumlah 69,4 juta, potensi kaum milenial sangat besar. Menurut Sensus Penduduk 2020 yang digelar BPS, kaum milenial adalah mereka yang berusia 24-39 tahun.

Di bawah milenial adalah generasi Z yang berusia 18-23 tahun dengan jumlah 75 juta.

Di tengah pesatnya kenaikan kondisi pasar dan minat para investor, Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan OJK Wimboh Santoso optimis indeks harga saham gabungan (IHSG) akan menyentuh level 7.000 dalam waktu dekat.

Hal ini dikarenakan aliran dana masuk pasar modal Indonesia mencapai Rp36,6 Triliun sejak awal tahun 2021.

Rinciannya sebesar Rp24,3 Triliun di bulan Januari 2021 dan sebesar Rp12,25 di bulan Februari 2021.

"IHSG tidak lama lagi akan menyentuh level 7.000. Kita lihat saja," ujar Wimboh dalam live streaming temu ikatan alumni UNS, Sabtu (6/2).

Menurutnya, keyakinan masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi nasional ke depan menyebabkan potensi kenaikan.

Wimboh mengatakan, ada banyak likuiditas yang menganggur dan untuk sementara bisa ditempatkan di pasar modal.

"Sambil menunggu normalisasi sektor riil, investor bisa mengalokasikan dana di pasar modal. Kami juga sudah antisipasi membatasi supaya market tidak terlalu bullish di 2021 ini," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Investor Ritel Tasril Jamal mengatakan, sebaiknya ketua OJK tidak berlaku seperti Bandar.

Ia menilai, saat ini OJK harus lebih realistis dalam memberikan informasi mengenai kondisi pasar.

“Ngomong ramal indeks bisa tembus 7000, ini kan bisa ngepompom pasar. Sekarang ini kan banyak investor pemula yang masih nyangkut dan perlu belajar soal pasar modal. Dia ngomong gitu ya nggak tepat waktu, kalau di Singapore pejabat yang memberikan statement seperti ini sudah masuk penjara karena dianggap mempengaruhi pasar,” ujar Tasril.

Menurutnya, statement ketua OJK yang mengatakan investor bisa alokasikan dananya dipasar modal sambil menunggu normalisasi sektor riil itu tidak pantas diucapkan.

“Pasar modal itu kan ada korelasinya dengan sektor riil linier, artinya bukan lepas. Kalau pernyataannya seperti itu, Ketua OJK kayak tidak ngerti pasar modal. Kan kalau pasar modal maju artinya sektor riiil maju demikian sebaliknya, jadi pasar modal bukan tempat orang adu untung,“ papar Tasril.

Tasril menilai, saat ini yang harus dilakukan oleh OJK adalah fokus membuat aturan serta memberikan edukasi bagi para investor pemula.

Meski begitu, Tasril mengatakan, gelombang investor saham yang dodominasi oleh milenial merupakan hadiah bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Masuknya investor ritel, membuat likuiditas pasar saham kita naik signfikan dan mencatatkan sejarah baru yang positif di mata investor global.

“Jangan sampai gelombang investasi yang didominasi milenial ini berakhir dengan mereka lebih memilih menjadi investor asing bagi bursa saham luar, ketimbang menjadi investor domestik di bursa sendiri karena karena ketidakmasimalan regulator dalam memainkan perannya,” kata Tasril.

Head of Research Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan bahwa saat ini IHSG berada dalam posisi rawan terkoreksi.

Bila pada pekan pertama dan kedua bursa diramaikan dengan rally kenaikan harga saham emiten yang banyak menyentuh batas maksimal kenaikan yang dipersyaratkan (Auto Rejection Atas/ARA) sehingga regulator bursa saham melakukan suspensi (penghentian) terhadap perdagangan sejumlah saham sebanyak 19 kali, namun memasuki pekan ke-3 IHSG berbalik turun.

"Kita melihat technical correction ketika indeks nampak rally. Tren di awal tahun rally, kenaikan IHSG cukup panjang, rawan koreksi memang benar," ucap Alfred.

Bahkan tercatat IHSG mengalami koreksi dalam 7 hari berturut-turut sejak 21 Januari sampai akhir perdagangan di bulan Januari (29 Januari). IHSG yang tadinya sempat menguat 7,7% sampai di pekan ke-3 Januari , harus ditutup terkoreksi -2,88% dibandingkan posisi akhir 2020.

Rally koreksi bursa yang terjadi 7 hari berturut-turut tersebut menjadi hal yang bersejarah terkhusus bagi investor ritel. Bisa dikatakan selama koreksi IHSG 7 hari bertutut-turut tersebut menjadi musim terbanyak saham-saham mengalami Auto Rejection Bawah (ARB).

Alfred menilai, kondisi ARB yang lebih panjang memberikan dampak psikologis yang lebih besar, karena lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melikuidasi sahamnya menjadi cash.

Apalagi jika penggunaan dana pembelian saham bukan menggunakan idle money tapi menggunakan hutang seperti pinjaman online ataupun penggunaan fasilitas margin yang disediakan oleh masing-masing broker.

“Di saat jatuh tempo harus membayar, investor tidak dapat merealisasikan karena kesulitan menjual sahamnya karena mengalami ARB dan semakin bertambah hari, beban bungapun semakin bertambah.

Hal inilah yang banyak tidak diantisipasi oleh investor ritel dan sudah pasti hal tersebut karena kurang pemahaman atau edukasi bagi investor ritel terhadap mekanisme pasar,” ujarnya.

Alfred mengatakan edukasi inilah yang menjadi tugas besar bagi pemerintah serta para regulator. Hal ini sebagai bentuk perlindungan bagi para investor pemula yang baru terjun ke dunia pasar modal.

“Ini PR besar pemerintah dan regulator dalam mengedukasi investor sebagai bagian perlindungan investor,” pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kongres dan Seminar Teknis AGII yang ke-11

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:33 WIB

Menperin Agus Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Gas Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Oleh karena itu, Menperin Agus turut mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:30 WIB

Menperin Agus: Produsen Gas Industri Berperan Vital Dukung Sektor Manufatur

Produsen gas industri merupakan salah satu sektor pendukung yang vital bagi perkembangan industri manufaktur. Kapasitas produksi gas industri nasional saat ini sebesar 2,5 juta ton per tahun…

Kawasan industri Jababeka (Ist)

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:25 WIB

Kuartal Pertama 2024, Jababeka Catat Pendapatan Sebesar Rp688 Miliar

PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp 688,6 miliar untuk kuartal pertama tahun 2024, turun 12% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Pilar Land Development &…

Proyek SakuraLand

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:02 WIB

Begini Upaya SakuraLand Hadirkan Hunian Terjangkau, Berkualitas, dan Strategis

Setelah sukses membangun beberapa kawasan hunian, PT Sakura Sejahtera (SakuraLand) berencana akan mengembangkan beberapa kawasan hunian lagi. SakuraLand merupakan pengembang perumahan yang berdiri…

AVEVA Perkenalkan CONNECT di Acara AVEVA DAY Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 09:42 WIB

AVEVA Perkenalkan CONNECT, Platform Industrial Intelligence Terdepan di Acara AVEVA DAY Indonesia

Pemimpin global dalam industri piranti lunak, AVEVA memperkenalkan CONNECT sebuah platform industrial intelligence dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang menyediakan berbagai pemikiran…