Pengguna Internet Indonesia Tembus 200 Juta

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 10 November 2020 - 09:19 WIB

Ilustrasi penetrasi internet kepada anak. (NurPhoto via Getty Images)
Ilustrasi penetrasi internet kepada anak. (NurPhoto via Getty Images)

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan hasil survei pengguna internet di Indonesia periode 2019-kuartal II 2020 secara daring pada Senin (9/11) siang. Hasilnya, jumlah pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II tahun ini naik menjadi 73,7 persen dari populasi atau setara 196,7 juta pengguna.

Jamalul Izza, Ketua Umum APJII, menjelaskan kenaikan jumlah penggguna itu antara lain disebabkan beberapa faktor, seperti infrastruktur internet cepat atau broadband di Indonesia semakin merata dengan adanya Palapa Ring, transformasi digital semakin masif akibat pembelajaran online dan kebijakan bekerja dari rumah (work form home) akibat pandemi Covid-10 sejak Maret lalu.

"Kenaikan itu juga didorong program-program APJII seperti Desa Internet Mandiri yang didukung oleh sekitar 500 anggota Asosiasi," ujar Jamal dalam jumpa pers daring, Senin (9/11).

Paparan hasil survei ini juga dihadiri para undangan termasuk ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Secara umum, hasil survei APJII yang bekerja sama dengan Indonesia Survey Center (ISC) ini menyebutkan, jumlah pengguna internet per kuartal II tahun ini mencapai 73,7 persen dari populasi Indonesia. Jumlah ini setara 196,7 juta pengguna internet dengan populasi RI 266,9 juta berdasarkan data BPS.

"Survei ini menggambarkan ada kenaikan jumlah pengguna internet Indonesia sebesar 8,9 persen atau setara 25,5 juta pengguna di medio tahun ini," ujar Jamal.

Pengguna di Pulau Jawa masih berkontribusi terbesar terhadap kenaikan jumlah pengguna internet tersebut, yakni 56, 4 persen. Pengguna internet terbesar kedua berasal dari Pulau Sumatera dengan 22,1 persen. Disusul Pulau Sulawesi 7 persen, Kalimantan (6,3 persen), Bali-Nusa Tenggara (5,2 persen), dan Maluku-Papua (3 persen).

"Kontribusi pengguna yang tinggal di Pulau Jawa naik menjadi 56,4 persen dari 55,7 persen di tahun sebelumnya. Karena pembangunan infrastruktur internet di Jawa terus berkembang sehingga penggunanya juga bertumbuh," ujarnya.

Yang menarik di survei tahun ini, data penetrasi internet di ibukota provinsi. Beberapa ibukota provinsi memiliki penetrasi internet lebih tinggi dibandingkan penetrasi provinsi bahkan nasional yang rerata 73,7 persen. Misalnya, DKI Jakarta 85 persen; Bandung 82,5 persen; dan Surabaya 83 persen. Bahkan Serang di Banten jumlah penetrasi tembus 100 persen.

"Ini data baru, penetrasi internet di ibukota provinsi kami buat pada tahun ini untuk mendukung 14 pengurus wilayah APJII di Indonesia. Harapannya, hasil ini bisa dipresentasikan oleh pengurus wilayah APJII ke pimpinan daerah masing-masing baik gubernur maupun walikota. Pada tahun depan, kami akan menghitung data penetrasi di ibukota kabupaten," ucap penerima penghargaan Satyalancana Wira Karya dari negara ini.

Perilaku Pengguna Internet

Selain soal jumlah dan penetrasi, hasil survei APJII juga menyoroti perilaku pengguna internet terutama efek pandemi Covid-19. Mayoritas pengguna mengakses internet lebih dari 8 jam dalam satu hari. Kemudian ada pergeseran perilaku pengguna selama pandemi, antara lain dari konten media online yang diakses pengguna.

"Tahun ini mayoritas konten media online yang diakses pengguna adalah konten pendidikan dan laman sekolah, karena kegiatan pembelajaran jarak jauh selama pandemi," kata Jamal.

Sementara konten hiburan yang banyak diakses adalah video online (49,3 persen), game online (16,5 persen), dan musik online (15,3 persen).

Sejatinya, ada lima alasan utama mereka mengakses internet, yakni media sosial, komunikasi pesan, game online, dan belanja online. Produk fashion dan kecantikan, produk rumah tangga, dan produk elektronika adalah tiga produk yang banyak dibeli pengguna saat belanja online.

Sementara marketplace favorit pengguna adalah Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak. Sebanyak 68,7 persen merasa aman bertransaksi internet.

Platform media sosial favorit pengguna adalah Facebook, Instagram, dan Twitter.

"Sebanyak 61 persen responsen sering mengakses YouTube untuk menonton konten film, musik, dan olahraga," ujar Jamal.

Aplikasi percakapan WhatsApp (WA) banyak digunakan melebihi Line dan FB Messeger, termasuk untuk video call. Aplikasi fintech, mobile banking, dan internet banking adalah tiga layanan keuangan utama yang diakses pengguna internet Indonesia.

Soal perangkat, smartphone adalah perangkat favorit pengguna internet di Indonesia. Jumlahnya mencapai 95,4 persen. Sementara dari laptop/tablet hanya 19,7 persen dan komputer PC 9,5 persen.

"Sebanyak 97,1 persen mengakses internet dengan membeli paket data dari operator seluler. Ini tantangan bagi kita semua untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband ke depan. Untuk itu, APJII siap bekerja sama dengan para pihak terkait," katanya.

Sisanya, mengakses internet mengunakana internet di rumah atau kantor, atau akses Wi-Fi restoran/kafe/ruang publik.

Survei APJII juga menyasar internet di rumah. Hasilnya, mayoritas pengguna tidak berlangganan internet tetap di rumah. Yang berlangganan tetap di rumah masih rendah, hanya 14,5 persen dari total responden. Dari jumlah itu, 7 persen berlangganan internet via kabel dan 7,5 persen wireless.

Indihome dan Firstmedia menjadi operator internet tetap favorit responden, disusul CBN dan Biznet. Rata-rata menginginkan kecepatan internet 10-20 Mbps. Sementara biaya pengeluaran internet rumah rata-rata 300-400 ribu rupiah per bulan.

Hasil selengkapnya mengenai surevi ini bisa diakses di laman https://apjii.or.id/survei dan juga bisa disaksikan pada kanal Youtube resmi APJII.

Metode Survei

Jamal menjelaskan soal waktu survei tahun ini memang lebih mundur dari survei-survei APJII di tahun sebelumnya. Biasanya kami melakukan survei dengan melakukan wawancara responden pada kuartal I di tahun berjalan. Namun, karena tahun ini ada pandemi, wawancara tidak bisa dilakukan di kuartal I karena ada kesulitan perizinan dan pembatasan sosial.

Metode survei tahun ini menggunakan teknik sampling seperti probability sampling, multistage random sampling, dan varian area random sampling. Jumlah sampel mencapai 7.000 responden dengan margin of error 1,27 persen dan level of confidence 95 persen.

"Karena itu wawancara dengan bantuan kuesioner dilakukan di kuartal II, pada 2-25 Juni, sehingga hasil survei ini dapat menggambarkan pengguna intenet di pertengahan 2020," pungkas Jamal.

Sebanyak 7.000 sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan 49 persen berjenis laki-laki dan 51 persen perempuan. Tingkat pendidikan responden mulai SMP/sederajat dan memiliki pengeluaran kurang dari Rp 1,8 juta per bulan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…