Sumbang PNBP Senilai Rp50 triliun, Industri Minerba Tetap Menjadi Sektor Primadona

Oleh : Candra Mata | Jumat, 13 Maret 2020 - 16:20 WIB

Seorang pekerja sedang mengawasi conveyer batu bara PT Gunung Bara Utama, anak usaha PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM). (Foto istimewa TRAM)
Seorang pekerja sedang mengawasi conveyer batu bara PT Gunung Bara Utama, anak usaha PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM). (Foto istimewa TRAM)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Subsektor industri mineral dan batubara (minerba) masih menjadi primadona penerimaan negara dari sektor energi dan sumber daya mineral. 

Sejak tahun 2017 hingga 2019 tercatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terus melebihi target yang sudah ditetapkan. 

Sumber-sumber PNBP subsektor minerba ini berasal dari royalti, penjualan hasil tambang dan iuran tetap.

"Sejak tahun 2017 hingga 2109, PNBP minerba selalu melebih target yang sudah ditetapkan dengan penerimaan terbesar pada tahun 2018 yang mencapai hampir Rp50 triliun," ujar Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara (Minerba) Bambang Gatot Ariyono di acara Coffee Morning kemarin, Kamis (12/3).

Sementara untuk tahun ini PNBP minerba ditarget sebesar Rp 33,34 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan PNBP tahun sebelumnya yang mencapai Rp 45,49 triliun. 

Penurunan ini dijelaskan Bambang karena turunnya harga komoditi.

"Tahun 2020 ini targetnya memang lebih kecil dari tahun 2019 kemarin, karena kita tahu Penerimaan Negara Bukan Pajak ini sangat dipengaruhi oleh faktor harga. Harga batubara sekarang jika dibandingkan dengan tahun 2019 saya kira sangat turun, tahun kemarin rata-rata US$80-90, tahun ini rata-rata paling US$60an, sehingga kita menargetkan untuk tingkat produksi 550 juta ton sebesar Rp 44,34 triliun," jelas Bambang.

Tahun 2015, Direktorat Jenderal Minerba mencatatkan PNBP sebesar Rp 29,30 triliun, tahun 2016, Rp 27,15 triliun, tahun 2017 sebesar Rp 40,62 triliun, tahun 2018, Rp 49,63 triliun, dan tahun 2019 tercatat penerimaan sebesar Rp 45,59 triliun.

"Penerimaan Negara Bukan Pajak ini didominasi oleh penerimaan dari komoditi batubara yang mencapai hampir sekitar 80% terutama dari penerimaan hasil tambang karena kita punya 13,5% gross dari PKP2B," ujar Bambang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kongres dan Seminar Teknis AGII yang ke-11

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:33 WIB

Menperin Agus Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Gas Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Oleh karena itu, Menperin Agus turut mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:30 WIB

Menperin Agus: Produsen Gas Industri Berperan Vital Dukung Sektor Manufatur

Produsen gas industri merupakan salah satu sektor pendukung yang vital bagi perkembangan industri manufaktur. Kapasitas produksi gas industri nasional saat ini sebesar 2,5 juta ton per tahun…

Kawasan industri Jababeka (Ist)

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:25 WIB

Kuartal Pertama 2024, Jababeka Catat Pendapatan Sebesar Rp688 Miliar

PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp 688,6 miliar untuk kuartal pertama tahun 2024, turun 12% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Pilar Land Development &…

Proyek SakuraLand

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:02 WIB

Begini Upaya SakuraLand Hadirkan Hunian Terjangkau, Berkualitas, dan Strategis

Setelah sukses membangun beberapa kawasan hunian, PT Sakura Sejahtera (SakuraLand) berencana akan mengembangkan beberapa kawasan hunian lagi. SakuraLand merupakan pengembang perumahan yang berdiri…

AVEVA Perkenalkan CONNECT di Acara AVEVA DAY Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 09:42 WIB

AVEVA Perkenalkan CONNECT, Platform Industrial Intelligence Terdepan di Acara AVEVA DAY Indonesia

Pemimpin global dalam industri piranti lunak, AVEVA memperkenalkan CONNECT sebuah platform industrial intelligence dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang menyediakan berbagai pemikiran…