Inovasi Industri Lokal Ini Sukses Memproduksi Rubber Antioxidants Kelas Dunia

Oleh : Kormen Barus | Jumat, 22 November 2019 - 08:08 WIB

CEO PT Organik Inti Indonesia (OII), Wema Augustia Ermalasari (kanan), bersama Direktur Pemasaran OII, Wagiman (tengah); serta konsultan OII dari Pusat Penelitian Karet Indonesia, Adi Chifriadi (ketiga kanan), memberikan penjelasan mengenai produk OII yang siap bersaing dengan produk impor di arena pameran Plastics & Rubber Indonesia ke-32 di Jakarta International Expo Kemayoran (JIExpo Kemayoran), Kamis (21/11/2019).
CEO PT Organik Inti Indonesia (OII), Wema Augustia Ermalasari (kanan), bersama Direktur Pemasaran OII, Wagiman (tengah); serta konsultan OII dari Pusat Penelitian Karet Indonesia, Adi Chifriadi (ketiga kanan), memberikan penjelasan mengenai produk OII yang siap bersaing dengan produk impor di arena pameran Plastics & Rubber Indonesia ke-32 di Jakarta International Expo Kemayoran (JIExpo Kemayoran), Kamis (21/11/2019).

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Industri lokal yang memproduksi bahan tambah organik untuk industri karet, PT Organik Inti Indonesia (OII), suskes melakukan inovasi dengan menghasilkan produk  rubber antioxidants dan rubber homogenizing agent pertama di Indonesia. Kedua produk ini digunakan untuk pengaplikasian industri karet diantaranya sol sepatu, industri bantaran jembatan, selang kaleng, karpet karet dan sebagainya.

OII memproduksi rubber antioxidants dengan merek Antiox dan rubber homogenizing agent dengan merek Ultramix dengan kualitas yang terbukti mampu bersaing dengan produk import,”  ungkap CEO PT Organik Inti Indonesia (OII), Wema Augustia Ermalasari, di Jakarta International Expo Kemayoran (JIExpo Kemayoran), Kamis (21/11/2019).

Menurut Wema Augustia, produk dari OII sangat aman dan ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku organik alam Indonesia yang masih murni, tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

“OII adalah salah satu penerima pembiayaan program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2018 dan 2019. Kami memproduksi dua produk yang dibantu pembiayaannya lewat PPBT.

Direktur Pemasaran OII Wagiman mengatakan bahwa produk rubber chemical yang dihasilkan OII sudah diuji di berbagai institusi. “Balai penelitian yang dijadikan rujukan penelitian kualitas produk ini yaitu Laboratorium Kimia LIPI, Balittro (Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian), BPTK (Balai Penelitian Teknologi Karet), STP (Sentra Teknologi Polimer BPPT) dan hasil testing dari laboratorium pabrik-pabrik pelanggan OII,” ujarnya.

“Kita  ingin mendorong industri lokal khususnya karet punya daya saing yang lebih baik, dengan memberikan harga produk yang kompetitif, ramah lingkungan, dan terjaga kualitasnya, tak kalah dari produk impor,”ujarnya.

PT Organik Inti Indonesia mengikuti pameran Plastics & Rubber Indonesia ke-32 yang digelar selama empat hari mulai tanggal 20 hingga 23 November 2019 di Jakarta International Expo Kemayoran (JIExpo Kemayoran).

“Target kami ikut pameran ini, kami hanya ingin mengenalkan bahwa di Indonesia sudah ada antioksidan lokal, aman ramah lingkungan, memiliki daya saing tinggi, dan punya kekuatan antioksiden yang sangat bagus,” ujarnya.

Dengan harga yang kompetitif, sambung Wagiman, pengguna bisa menghemat ongkos produksi 25-30 persen dibanding menggunakan produk serupa dari impor.

Menurut Wagiman, mayoritas produk kimia karet yang ada di pasaran saat ini adalah produk impor, sehingga banyak industri dalam negeri terjebak pada merk dagang impor dan dolar. Karena sudah berpuluh tahun menggunakan produk impor itu, kepercayaan pelaku industri dalam negeri kepada produk kimia karet lokal memang kurang.

“Tugas kami adalah menjelaskan kepada khalayak, dari hulu sampai hilir, dari pemilihan bahan baku, ekstraksi, pembuatan formula antioksidan, sampai dijadikan karet, diuji tim ahli, produk kami sudah lolos uji semua. Itu yang membuat kami percaya diri bahwa ke depan produk kami bisa bersaing dengan barang impor,” tandas Wagiman.

Saat ini, papar Wagiman, engan volume produksi OII mencapai  30 ton per bulan, kini produk kimia karet dari OII sudah digunakan oleh 15 perusahaan dan 10 pelaku industri perorangan. Padahal kata Wagiman, perusahan sekelas Gajah Tunggal membutuhkan 90 ton per bulan.

“Agar kapasitas produksi meningkat, kebutuhan pasar dipenuhi maka kebutuhan investasi yang OII butuhkan mencapai Rp 16 miliar,”ujarnya.

Adi Chifriadi, konsultan OII dari Pusat Penelitian Karet Indonesia mengatakan bahwa hasil uji produk kimia karet dari OII sudah memenuhi standar sebagai antioksidan, baik dari pengujian aging properties maupun sifat daya antioksidasinya.

“Produk lokal yang berbasis sumber daya hayati ini, sudah menyamai produk komersial di pasaran. Produk di pasaran untuk chemical antioksidan hampir seluruhnya impor, ini bisa jadi pengganti,” ujarnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

HK Realtindo Jalin Kerjasama Dengan All Play Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 10:29 WIB

Ciptakan Ruang Rekreasi Kolaboratif, HK Realtindo Jalin Kerjasama Dengan All Play Indonesia

Dalam upaya meningkatkan fasilitas dan kepuasan penghuni apartemennya, anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yaitu PT HK Realtindo (HKR) menjalin kerjasama dengan PT All Play Indonesia (All…

Bahana TCW

Sabtu, 27 April 2024 - 10:00 WIB

Ingin Memulai Berinvestasi di Reksa Dana Syariah, Perhatikan Hal Ini Agar Tak Salah Pilih

Sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, menemukan investasi dengan konsep syariah tentu tak sulit di Indonesia. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan…

Film Syirik Goes To School di SMA N 1 Gamping Meriah.

Sabtu, 27 April 2024 - 09:12 WIB

Meski Diguyur Hujan Deras, Film Syirik Goes To School di SMA N 1 Gamping Meriah.

Biasanya kalau acara di tempat terbuka diguyur hujan akan ditinggalkan penonton, tapi lain halnya saat Acara Film SyirikSyirik Neraka Pesisir Laut Selatan Goes To School di SMA N 1 Gamping Yogyakarta…

Forwan Terus Melaju Untuk Kesejahteraan Anggota Maju

Sabtu, 27 April 2024 - 09:06 WIB

Forwan Terus Melaju Untuk Kesejahteraan Anggota Maju

Diusia Satu Dekade, FORWAN akan terus berbenah, Forwan akan terus melaju, agar kesejahteraan anggota maju. Hal tersebut diungkapkan Sutrisno Buyil selaku Ketua Umum FORWAN pada perayaan ulang…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Sabtu, 27 April 2024 - 08:58 WIB

Kementerian PUPR Rampungkan Penataan Kawasan Pesisir Labuang Sebagai Destinasi Wisata Baru di Majene

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah merampungkan penataan Kawasan Pesisir Labuang di Kabupaten Majene sebagai destinasi wisata…