Konsumsi Obat dan Makanan dengan Benar, Tak Ada Barang Ilegal yang Beredar

Oleh : Herry Barus | Selasa, 17 September 2019 - 11:00 WIB

Adhi S Lukman-Ketua Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia
Adhi S Lukman-Ketua Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Jika masyarakat mengkonsumsi obat dan makanan dengan benar, maka tak ada obat dan makanan yang beredar," kata Ketua Umum GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia) Adhi S Lukman dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 menggelar diskusi media dengan mengusung tema “Peningkatan Perlindungan Masyarakat serta Daya Saing Obat dan Makanan” di Ruang Serba Guna Gedung Kemenkominfo, Jakarta, pada Senin (16/9/2019), pukul 13.00 WIB hingga selesai.

Adhi S. Lukman berusahan menanggapi lahirnya RUU Waspom (Pengawasan Obat dan Makanan) yang jadi topik diskusi FMB 9. Juga menanggapi pelaksanaan pengawasan obat dan makanan yang dilkukan badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan).

Ia menambahkan visi kedua dari Presiden Jokowi adalah pembangunan SDM (Sumberdaya Manusia). Pembangunan SDM berhubungan dengan penanganan kesehatan, dan tak lepas dari makanan dan minuman.

"Pada akhirnya penyakit-penyakit yang timbul di masyarakat menguras anggaran BPJS akibat konsumsi obat dan makanan yang tidak benar.  Namun jika kita semua bersama-sama menyiapkan ini dengan baik atau aman, maka barang ilegal berupa obat dan makanan ilegal akan sulit beredar di negara ini. Ini menjadi perhatian bersama upaya kolaborasi pemerintah, akamedisi, dan juga masyarakat karena masalahnya sangat penting sekali. Sekarang ini masih banyak produk yang iegal. Untuk itu kita harus membangkitkan kesadaran kepada masyarakat untuk sadar sendiri tentang masalah ini," tambahnya.

Adhi S. Lukman juga bilang bahwa ia selalu mendorong anggota GAPMMI untuk patuh dengan regulasi, ini merupakan salah satu peranan untuk mengurangi beredarnya produk ilegal tersebut. "Harus ada kolaborasi. Ada gerakan bersama semua pemangku kepentingan untuk mengawasi konsumsi obat dan makanan secara benar. Kami berharap pengawasan ini periu diperkuat karena peranan pengawasan ini sangat penting sekali untuk produk yang baik, aman dan berkualitas," tegasnya.

Selanjutnya, ia percaya dengan Badan POM sebagai lembaga yang berwenang mengawsi obat dan makanan ingin berbuat banyak."Sayangnya Badan POM tak memiliki kekuatan untuk penindakan. Juga perlu memiliki infrastruktur, anggaran, dan SDM yang memadai. Sehingga Badan POM ini mampu menjangkau kewenagannya hingga ke pulau-pulau terpencil. Badan POM perlu diperkuat. Meski Badan POM telah membuka cabangnya di daerah-daerah, tapi kecepatan industri obat dan makanan tumbuh belum diimbangi dengan kecepatan berkembangnya Badan POM," paparnya lagi.

Ia juga menyoroti masalah sistemnya, Badan POM memang selalu ingin memperbaiki sistemnya. Tapi upaya pengawasannya harus selalu ditingkatkan. Badan POM tugasnya berat tapi tidak memiliki kekuatan yang seimbang. Ini masalah besar yang harus kolaborasi bersama sebagai solusinya. Sedangkan dari industri makanan harus ada kebijakan satu pintu. Karena fungsi pengawasan makanan juga ada di Badan POM yang hanya menyangkut industri besar. Sedangkan industri pangan yang kecil (UKM) ada di Dinas Kesehatan daerah. Hal ini harus dibenahi lagi," tukas Ketua GAPMMI.

"Kita perlu gerakan untuk kesadaran bersama untuk mengkonsumsi obat dan makanan secara benar, termasuk turut mengawasinya. Gerakan ini yang harus kita bangun bersama, menjadi gerakan bersama. Lalu mempromosikannya kepada masyarakat agar turut melaksanakannya." pungkasnya.

Hadir pula sebagai narasumber dalam diskusi tersebut, Kepala Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) Penny K Lukito, Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kemenkes Kuwat Sri Hudoyo, dan Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…