Obligasi Trenya Naik

Oleh : Wiyanto | Rabu, 21 November 2018 - 07:07 WIB

Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)
Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Secara tren terlihat masih adanya peluang bagi pasar obligasi dalam negeri untuk dapat melanjutkan kenaikannya seiring masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri. Apalagi, pergerakan imbal hasil obligasi AS masih cenderung bergerak turun dengan adanya sejumlah rilis data ekonomi AS yang di bawah ekspektasi.

"Diharapkan senitmen positif masih dapat terjaga dan aksi jual yang terjadi tidak terlalu dalam. Meski demikian, tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (20/11/2018).

Pergerakan Rupiah yang cenderung mampu melanjutkan penguatan dan perkiraan akan turunnya imbal hasil obligasi AS memberikan sentimen positif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri. Akan tetapi, kenaikan tersebut juga diikuti dengan adanya aksi jual sehingga kenaikan pun menjadi tertahan. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,45 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 0,01 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 0,25 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 91,40% memiliki imbal hasil 7,94% atau naik 0,02 bps dari sebelumnya di harga 91,45% memiliki imbal hasil 7,92%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dengan harga 91,36% memiliki imbal hasil 8,41% atau naik 0,01 bps dari sehari sebelumnya di harga 91,43% memiliki imbal hasil 8,40%.

Pada Senin (19/11), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,08 bps di level 108,128 dari sebelumnya di level 108,127. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,01 bps di level 104,67 dari sebelumnya di level 104,66. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,06% dari sebelumnya di level 8,09% dan US Govnt bond 10Yr di level 3,07% dari sebelumnya di level 3,11% sehingga spread di level kisaran 498,7 bps lebih rendah dari sebelumnya 497,5 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya berbalik turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,80%-9,87%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,20%-10,27%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,80%-11,90%, dan pada rating BBB di kisaran 14,40%-14,45%.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Seorang pedagang sayur mayur nasabah Jak One Merchant Bank DKI tengah menjajakan dagangannya yang transaksinya di Pasar Jati Rawasari, Jakarta Pusat (30/04). Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM Bank DKI naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi Rp5,2 triliun Per Maret 2024.

Senin, 29 April 2024 - 23:53 WIB

Q1 2024, Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18%

Jakarta - Bank DKI terus fokus tingkatkan portofolio UMKM sesuai dengan visi dan misi bank. Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi…

Melalui Sertifikasi B Corp, Xurya menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, baik dalam aspek lingkungan maupun sosial.

Senin, 29 April 2024 - 21:56 WIB

Perusahaan Energi Terbarukan Indonesia, Xurya, Raih Sertifikasi B Corp

Menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, Xurya menjadi salah satu pionir perusahaan energi terbarukan di Indonesia yang Tersertifikasi B Corp.

 PAPDI Umumkan Pembaruan Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Dewasa 2024

Senin, 29 April 2024 - 21:00 WIB

PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksin Dewasa Dengan Menambahkan PCV15

Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh BPOM untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Lindungi Hak Pekerja dalam Bisnis'. (FMB9)

Senin, 29 April 2024 - 20:40 WIB

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia sebagai respons terhadap kebutuhan akan perlindungan…

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.