Noorcoin Token Syariah Pertama di Dunia Test Aplikasi di 57 Negara OKI
Oleh : Amazon Dalimunthe | Senin, 29 Oktober 2018 - 11:06 WIB

Noorcoin Token Syariah Pertama di Dunia Test Aplikasi di 57 Negara OKI
INDUSTRY.co.id - JAKARTA-- Noorcoin meluncurkan demo Aplikasi mobile nya untuk 57 Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di sesi tahunan the Islamic Chamber of Commerce, Industry & Agriculture (ICCIA) OKI pada tanggal 22-23 Oktober 2018 di Jakarta. OKI adalah organisasi antar-negara terbesar kedua di dunia setelah Perserikatan Bangsa Bangsa. Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari 57 negara anggota OKI.
Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Noorcoin, Sofia Koswara menyampaikan, “Negara-negara anggota OKI, seperti Brunei dan Kerajaan Arab Saudi telah secara serius mengenai penggunaan Noorcoin. Bank-bank di Arab Saudi dan Dewan Zakat negara tersebut telah mulai berpikir untuk menggunakan uang digital sebagai alternatif dari transaksi-transaksi finansial jangka panjang. Kami percaya bahwa setelah demo aplikasi selesai, Noorcoin akan mencapai percepatan dalam beberapa bulan kedepan.”
Chief Operations Officer (COO) Noorcoin, Thomas Yudhistira mengatakan, “Tujuan demo aplikasi ini tidak hanya untuk menguji masalah teknologi, namun juga budaya dan lingkungan peraturan perundangan di setiap 57 negara anggota OKI. Sebagai contoh, terdapat kesalahpahaman yang umum terjadi di timur tengah terhadap mata uang digital karena dianggap bertentangan dengan hukum Syariah. Muhammad Abu Bakar (seorang ahli hukum Islam tersertifikasi) dalam sebuah laporan mengatakan bahwa cryptocurrencies dibolehkan oleh hukum Syariah. Noorcoin dikembangkan dengan kepatuhan akan hukum Syariah sehingga kami yakin kami bisa patuh pada peraturan Syariah nasional negara yang bersangkutan, yang akan dibuktikan dengan testnet ini.”
Chief Business Development Officer (CBDO) Noorcoin, Iskandar Purnomohadi mengatakan, “Demo aplikasi dijalankan menggunakan Ethereum Virtual Server dan Ethereum Ropsten Testnet sebelum implementasi penuh dan transisi ke platform blockchain Zilliqa sekitar kuartal pertama 2019. Hal ini untuk menunjukkan potensi dari demo aplikasi mobile Noorcoin dan manfaatnya bagi komunitas Muslim. Juga nantinya di tahap berikutnya setelah ICO, Noorcoin juga berencana untuk menjamin mata uang digitalnya dengan emas, untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan bagi para pemegang Noorcoin.”
Sebagai bagian dari peluncuran, Noorcoin dianugrahi penghargaan rekor dunia oleh Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) sebagai Token Syariah Pertama di Dunia dengan Teknologi Canggihnya.
Direktur dan Pendiri LEPRID, Paulus Pangka mengatakan, “Inovasi teknologi yang memiliki dampak positif bagi milyaran orang harus dihargai dan didukung. Noorcoin adalah penerabas jalan, layak untuk mendapatkan rekor dunia.”
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, HE Osamh Mohammed Abdullah Shuibi, yang menghadiri peluncuran sebagai perwakilan negaranya untuk menerima D-app demo Noorcoin testnet mengatakan, “Penggunaan uang digital di negara-negara Islam sangatlah penting. Selain untuk transaksi, tujuan utamanya adalah mengurangi dominasi Dolar Amerika Serikat. Noorcoin, mata uang digital Islam pertama, dapat digunakan untuk layanan Umrah dan Haji, juga untuk transaksi antar negara. Ada tiga keunggulan Noorcoin yaitu transparan, aman dan biaya rendah. Saat ini beberapa negara mengalami pelemahan terhadap Dolar AS. Kita harus punya alternatifnya.”
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Jend (Purn) Moeldoko, sebagaimana dilaporkan di media masa, memandang positif proposal Noorcoin. Menurutnya, persatuan negara-negara anggota OKI dalam bidang ekonomi dan perdagangan harus terus ditingkatkan. Oleh karenanya, momentum ICCIA OKI dapat mempersatukan.
Noorcoin adalah Token Syariah Pertama di Dunia, membangun token kripto dan platform yang sesuai dengan hukum Syariah, sistem kepercayaan dan reputasi yang terdesentralisasi yang bekerja tanpa cacat diatas gerbang pembayaran real-time diatas blockchain. Kami membangun shariah-compliant, decentralized payment dan trust solution diatas blockchain Zilliqa memanfaatkan teknologi smart contract. Merchant dapat menerima uang digital berbasis Zilliqa dan menukarkannya dengan mata uang fiat. Merchant dan customers dapat mengambil bagian di perdagangan global yang terdesentralisasi dengan kepercayaan penuh.
Mulai November 2019, Noorcoin akan menjadi mata uang digital yang paling populer dan terparcaya dengan teknologi terkini untuk berdampak positif dan berpengaruh bagi populasi 1.8 milyar Muslim sedunia. (AMZ)
Baca Juga
BMoney Perkuat Pilar Bisnis Investasi BUKA
Pegadaian Catat Jumlah Saldo Deposito Emas Mencapai 118 Kilogram…
Trilema Blockchain, Tantangan Proyek Mata Uang Kripto dalam Teknologi…
Ingin Terapkan SJUT di Wilayahnya, DPRD Kota Denpasar Studi Banding…
Ketua Umum BKMT Syifa Fauzia: Inovasi Digital Permudah Zakat dan…
Industri Hari Ini

Jumat, 07 Februari 2025 - 15:35 WIB
Ajak Masyarakat Merayakan Kehidupan, FWD Insurance Rilis FWD Celebrate Living Song
Sebagai bahasa universal, musik memiliki berbagai makna serta pesan yang tertanam di dalamnya. Setiap alunan nada dan juga lirik berpadu menjadi sebuah lagu yang dapat dinikmati dan membawa…

Jumat, 07 Februari 2025 - 15:30 WIB
Menteri Maman Buka Pintu Akses Pasar UMKM ke Malaysia
Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman terus mendorong perluasan akses pasar UMKM ke Malaysia.

Jumat, 07 Februari 2025 - 15:29 WIB
Bertemu AGSI, Wamenekraf Komitmen Dukung Ekosistem Galeri dan Museum Melalui Kemudahan Regulasi dan Pembiayaan
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, bertemu dengan Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia (AGSI) untuk membahas tantangan dalam…

Jumat, 07 Februari 2025 - 15:24 WIB
Perluas Kerja Sama, OYO Jalin Kemitraan dengan ShopeePay
OYO mengumumkan kolaborasi dengan ShopeePay untuk menawarkan layanan Buy Now, Pay Later (BNPL) atau “Beli Sekarang, Bayar Nanti” kepada pengguna dengan cashback dan diskon yang menarik.…

Jumat, 07 Februari 2025 - 15:10 WIB
Marak Insiden Kecelakaan Truk ODOL, Kemenperin Tegas Respon Begini
Maraknya kecelakaan truk atau angkutan berlebih muatan atau over dimension over load (ODOL) kian meresahkan. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin)…
Komentar Berita