Rp14.400 Angka Konservatif di RAPBN Tahun Mendatang

Oleh : Herry Barus | Jumat, 17 Agustus 2018 - 08:10 WIB

Menkeu Sri Mulyani (Foto Rizki Meirino)
Menkeu Sri Mulyani (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp14.400 di RAPBN 2019 merupakan angka yang konservatif dalam menghadapi tantangan global tahun depan.

"Asumsi Rp14.400 merupakan angka kita yang konservatif," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers Nota Keuangan dan RAPBN 2019 di Jakarta, Kamis (16/8/2018)

Sri Mulyani mengatakan proyeksi asumsi ini telah mempertimbangkan dinamika di negara maju seperti normalisasi kebijakan moneter di AS dan Eropa yang terjadi hingga tahun depan.

Berdasarkan kajian, kondisi perekonomian AS diperkirakan makin membaik berkat dukungan tingkat inflasi serta penyesuaian suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed).

Kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya pembalikan modal dari negara-negara berkembang untuk mencari portfolio dengan imbal hasil yang lebih menguntungkan di negara maju.

Selain itu, tambah Sri Mulyani, faktor eksternal lainnya adalah kenaikan harga minyak dunia serta permasalahan geopolitik di berbagai kawasan yang belum sepenuhnya reda.

"Ini risikonya, tapi karena nilai tukar ini juga merupakan 'domain' dari BI, kita akan koordinasi untuk menjaga stabilitas mata uang dan pertumbuhan," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Meski demikian, terdapat faktor positif yang bisa menahan perlemahan kurs yaitu kuatnya fundamental ekonomi yang tercermin dari inflasi terkendali, defisit anggaran sehat serta peningkatan peringkat utang.

Kemudian, adanya kebijakan stabilisasi nilai rupiah yang terukur didukung oleh cadangan devisa yang mencukupi serta koordinasi penyediaan valas diantara perusahaan BUMN.

Selain itu, faktor yang bisa menahan depresiasi rupiah adalah masih berlangsungnya kebijakan "quantitative easing" dan suku bunga rendah di Eropa maupun Jepang yang dapat mengimbangi potensi modal keluar lanjutan.

"Perlemahan nilai tukar rupiah juga berpotensi mendorong kinerja ekspor," katanya.

Saat ini, tekanan eksternal yang masih melanda negara-negara "emerging", termasuk Indonesia, telah menyebabkan terjadinya gejolak dari sisi nilai tukar mata uang maupun arus modal.

Pemicu utama dari gejolak tersebut adalah kebijakan fiskal AS yang ekspansif, normalisasi kebijakan moneter dari The Fed serta sentimen proteksionisme.

Kondisi ini menyebabkan depresiasi rupiah (year to date) hingga periode akhir Juli 2018 mencapai kisaran 7-8 persen dengan rata-rata pergerakan tercatat sebesar Rp13.880 per dolar AS. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) Pameran Dagang Internasional, Hadir untuk Lengkapi Kebutuhan Audio Visual dan Musik di Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:53 WIB

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) Pameran Dagang Internasional, Hadir Lengkapi Kebutuhan Musik Indonesia

Jakarta– Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024 untuk pertama kalinya akan digelar pada 27-30 November 2024 di Hall B3, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Singapore Tourism Board (STB) meluncurkan kampanye pemasaran global untuk memperkuat posisi Singapura sebagai destinasi MICE.

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:46 WIB

Perkuat Posisi Singapura Sebagai Destinasi MICE, STB Luncurkan Kampanye Global

Kampanye global yang diluncurkan STB turut mengundang penyelenggara acara MICE dari Indonesia untuk mempertimbangkan Singapura sebagai destinasi MICE unggul yang dapat memberikan hasil berdampak,…

Press conference di Gedung Perpustakaan Nasional terkait Rakornas dan HUT ke-44 Perpusnas.

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:21 WIB

Rayakan HUT Ke-44 Perpusnas, Ini Rangkaian Acara Yang Dilaksanakan Tanggal 7-31 Mei 2024

Rayakan HUT ke-44, Perpusnas menggelar sebanyak 27 rangkaian kegiatan akan dilaksanakan mulai 7-31 Mei 2024.

Sekretaris Utama Perpusnas (jas hitam, dua kanan) paparkan rencana Rakornas yang akan digelar Perpusnas.

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:10 WIB

Gelar Rakornas, Perpusnas Akan Bahas Tiga Program Besar di 2024

Di Rakornas 2024 yang akna digelar tanggal 14-15 Mei 2024, Perpusnas akan membahas tiga program besar yang menjadi fokus utama Perpusnas pada 2024.

(Ki-Ka) Jonathan Walbridge, Komisaris Utama Indonet; Donauly Situmorang, Direktur Indonet; Andy Rigoli, Direktur Utama Indonet pada acara Public Expose PT Indointernet Tbk (Indonet) 2024 yang digelar hari ini, Rabu, 8 Mei 2024

Rabu, 08 Mei 2024 - 18:21 WIB

Top! 3 Dekade Beroperasi, Indointernet (Indonet), Konsisten Mengembangkan Infrastruktur Digital dan Sukses Raih Laba Bersih Tertinggi

Jakarta- PT Indointernet Tbk (Indonet), penyedia infrastruktur digital terkemuka dan terpercaya di Indonesia, berhasil meraih laba bersih sebesar Rp253,26 miliar di tahun 2023, lebih tinggi…