Hingga Juni 2018, Produksi Batu Bara Nasional Naik 18 Persen

Oleh : Ridwan | Sabtu, 14 Juli 2018 - 11:09 WIB

Ilustrasi tambang batu bara (Foto Ist)
Ilustrasi tambang batu bara (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Produksi batu bara nasional hingga Juni 2018 mencapai 163,44 juta ton atau naik 18% dibanding volume produksi pada enam bulan pertama tahun ini.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, produksi baru terealisasi 33,7% dari produksi batu bara yang ditargetkan pada tahun ini mencapai 485 juta ton.

Data Kementerian Keuangan kemungkinan besar berbeda dengan realisasi karena rendahnya capaian produksi nasional disebabkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ada di daerah belum sepenuhnya melaporkan produksi batubaranya sampai Juni lalu.

“Itu (163,44 juta ton) belum angka realisasi. Biasanya laporan IUP di daerah delay bisa sampai tiga bulan,” kata Agung di Jakarta (13/7/2018) kemarin.

Pemerintah masih optimis produksi batu bara masih akan tumbuh positif di sisa waktu periode satu tahun ini. Selain karena tingginya permintaan harga batu bara yang cenderung tinggi juga membuat produksi batu bara makin bergairah. Apalagi harga batu bara pada Juni saja sudah menyentuh US$ 104,65 per ton.

“Permintaan akan batu bara bagus, harga juga bagus,” tukas Agung.

Hingga saat ini volume ekspor tercatat sudah mencapai 94,68 juta atau 36% dari target ekspor sampai akhir tahun sebesar 371 juta ton.

Untuk pemenuhan batubara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) yang ditargetkan sampai akhir tahun mencapai 114  juta ton, untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sudah mencapai 41,41 juta ton dan pemenuhan DMO lainnya mencapai 41,41 juta ton.

“Yang terpenting DMO terpenuhi, walaupun ekspor batu bara Juni ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya diperiode yang sama,” kata Agung.

Tingginya produksi dan harga batu bara tentu ikut mengkerek penerimaan negara dari subsektor minerba. Lantaran kontribusi batu bara adalah 75% dari seluruh porsi pendapatan.

Data Kementerian ESDM hingga semester I 2018 ini PNBP subsektor minerba sudah mencapai Rp23,5 triliun atau 73,41% dari target yang ditetapkan senilai Rp 32,01 triliun. Dengan hasil yang diraih pada semester I tahun 2018, pemerintah optimistis realisasi PNBP hingga akhir tahun bisa menyamai capaian pada tahun lalu senilai Rp 40,61 triliun. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya

Rabu, 01 Mei 2024 - 18:50 WIB

Kembali Digelar, Komodo Travel Mart Bakal Dongkrak Sektor Parekraf di Labuan Bajo

Komodo Travel Mart sebuah forum yang mempertemukan buyer dan seller di bidang pariwisata untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo akan digelar pada 6 hingga 9 Juni 2024 di Labuan…

Pekerja di pabrik keramik (Ist)

Rabu, 01 Mei 2024 - 17:45 WIB

Ini Kelakuan PGN yang Bikin 'Sekakmat' Industri Keramik Nasional

PT Perusahaan Gas Negara atau PGN kembali mengeluarkan surat edaran kepada pelaku industri pengguna gas bumi. Adapun, surat edaran tersebut berkaitan dengan pembatasan pemakaian gas dengan sistem…

Industri gelas kaca (ist)

Rabu, 01 Mei 2024 - 16:30 WIB

PGN Kembali Berulah, APGI: Seolah-olah Memaksa Industri Kurangi Produksi dan Tenaga Kerja

PT Perusahaan Gas Negara atau PGN kembali mengeluarkan surat edaran kepada pelaku industri pengguna gas bumi. Adapun, surat edaran tersebut berkaitan dengan pembatasan pemakaian gas dengan sistem…

Ilustrasi instalasi gas. (Foto: Istimewa)

Rabu, 01 Mei 2024 - 16:10 WIB

Sejumlah Industri Geram, Lagi-lagi Kebijakan PGN 'Matikan' Industri Nasional

Sejumlah pelaku industri 'geram' atas kebijakan PT Perusahaan Gas Negara atau PGN terkait pembatasan pemakaian gas dengan sistem kuota harian.

Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Pengawasan sekaligus Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif

Rabu, 01 Mei 2024 - 13:27 WIB

Kemenperin: Industri Pengolahan Masih Ekspansif di tengah Penurunan Iklim Usaha Global

Konflik yang masih terus berlangsung di Timur Tengah, yaitu antara Iran-Israel, Israel-Palestina, maupun yang tengah terjadi di Laut Merah, serta ketidakstabilan kondisi ekonomi global mendorong…