Sejumlah Alasan Pengusaha Tolak Penerapan Kawasan Ekonomi Khusus Batam

Oleh : Herry Barus | Senin, 04 Juni 2018 - 08:15 WIB

Ilustrasi Kawasan Industri (Foto Ist)
Ilustrasi Kawasan Industri (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Batam- Pengusaha menolak penerapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, yang kini tengah digodok Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

"Setelah dipelajari mendalam, kesimpulan yang kami peroleh adalah penerapan KEK lebih karena kepentingan politis daripada kepentingan ekonomi," kata Ketua Apindo Provinsi Kepulauan Riau di Batam, Minggu (3/4/2018) .

Ia mengatakan pengusaha dari berbagai asosiasi ingin Batam tetap berstatus Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ), ketimbang harus bertransformasi menjadi KEK.

Menurut pengusaha, status KEK lebih menguntungkan bagi penguasa, sedangkan status FTZ lebih cocok untuk mendukung gairah usaha.

"Kami sudah membandingkan satu persatu, ternyata FTZ jauh lebih unggul dari KEK," kata dia.

Memang sampai saat ini, penerapan KEK masih digodok Menko Perekonomian yang juga menjabat Ketua Dewan Kawasan Batam, Darmin Nasution.

Namun, dipastikan tidak semua wilayah di Pulau Batam menjadi KEK. Berbeda dengan FTZ yang berlaku menyeluruh di seluruh pulau utama.

Pemerintah pusat sampai kini masih mempertimbangkan wilayah yang masuk dalam KEK.

"Bila daerah yang masuk KEK ditetapkan, maka daerah di luar KEK harus dikenakan PPN dan PPNBM. Dan tentu saja, semua barang-barang di Batam akan naik lagi. Yang kena tentu adalah pengusaha dan masyarakat. Itu adalah fakta," kata dia.

Pemberlakuan PPN dan PPNBM di kota yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu juga otomatis akan menghilangkan keistimewaan Batam, yang selama ini mendapatkan perlakuan istimewa, sebagai lokomotif perekonomian Indonesia.

"Dulu kami perjuangankan habis-habisan demi penghapusan PPN dan PPNBM di Batam, sekarang keistimewaan itu akan dicabut lagi, tentu kami kecewa," kata dia.

Sementara, KEK hanya memberikan keunggulan pada fasilitas amortisasi yang dipercepat, keringanan pajak deviden, tax holiday dan tax allowence.

"Itu pun hanya untuk perusahaan yang baru masuk dan nilai investasinya harus diatas Rp500 miliar. Lalu, kapan kami pengusaha lokal dan masyarakat menikmati itu?," tanya dia seperti dilansir Antara.

Pengusaha lokal malah hanya mendapatkan beban dari pemberlakuan PPN dan PPNBM, yang dapat meningkatkan harga barang, rumah, kendaraan dan lainnya.

"Oleh karena itu, kami minta agar status FTZ Batam tidak dicabut atau ditransformasi menjadi KEK. Jika pemerintah ingin memberikan bonus atau insentif untuk investor, maka bisa ditambahkan menjadi FTZ plus plus. Itu yang kami maksud," kata dia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kongres dan Seminar Teknis AGII yang ke-11

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:33 WIB

Menperin Agus Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Gas Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Oleh karena itu, Menperin Agus turut mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:30 WIB

Menperin Agus: Produsen Gas Industri Berperan Vital Dukung Sektor Manufatur

Produsen gas industri merupakan salah satu sektor pendukung yang vital bagi perkembangan industri manufaktur. Kapasitas produksi gas industri nasional saat ini sebesar 2,5 juta ton per tahun…

Kawasan industri Jababeka (Ist)

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:25 WIB

Kuartal Pertama 2024, Jababeka Catat Pendapatan Sebesar Rp688 Miliar

PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp 688,6 miliar untuk kuartal pertama tahun 2024, turun 12% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Pilar Land Development &…

Proyek SakuraLand

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:02 WIB

Begini Upaya SakuraLand Hadirkan Hunian Terjangkau, Berkualitas, dan Strategis

Setelah sukses membangun beberapa kawasan hunian, PT Sakura Sejahtera (SakuraLand) berencana akan mengembangkan beberapa kawasan hunian lagi. SakuraLand merupakan pengembang perumahan yang berdiri…

AVEVA Perkenalkan CONNECT di Acara AVEVA DAY Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 09:42 WIB

AVEVA Perkenalkan CONNECT, Platform Industrial Intelligence Terdepan di Acara AVEVA DAY Indonesia

Pemimpin global dalam industri piranti lunak, AVEVA memperkenalkan CONNECT sebuah platform industrial intelligence dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang menyediakan berbagai pemikiran…