Perkembangan Mata Uang Digital Topik Pertemuan IMF-WB di Bali

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 03 Maret 2018 - 09:41 WIB

IMF (Foto Ist)
IMF (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Nusa Dua- Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) Juda Agung mengatakan mata uang digital akan menjadi salah satu topik bahasan pada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Oktober 2018.

"Pada intinya IMF, untuk digital 'currency' ini, sifatnya masih melihat ada positif negatifnya," katanya ditemui usai mendampingi Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde meninjau Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (2/3/2018)

Menurut mantan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat itu, mata uang digital termasuk di dalamnya mata uang kripto, sedang menjadi bahasan hangat di organisasi keuangan internasional tersebut.

Ia mengatakan mata uang digital lahir dari kecanggihan teknologi yang menjadi keniscayaan dari transaksi masa depan.

Meski demikian, IMF, kata dia juga memberikan peringatan terkait risiko yang melekat dalam pemanfaatan mata uang digital.

Isu mata uang digital akan menjadi salah satu topik utama selain topik utama lain sesuai dengan mandat lembaga internasional itu dalam menjaga stabilitas moneter, sistem keuangan dan stabilitas nilai tukar.

Selain itu isu di luar tugas utama IMF, kata dia, juga akan dibahas dalam pertemuan yang akan dihadiri oleh sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara di dunia itu di antaranya terkait ketimpangan ekonomi yang saat ini menjadi fenomena global.

"Semakin besar ketimpangannya semakin berdampak negatif ke pertumbuhan ekonomi," ucapnya seperti dilansir Antara.

Dia juga menjelaskan isu perubahan iklim juga menjadi topik yang akan didiskusikan oleh para delegasi mengingat hal itu berdampak terhadap perekonomian global terutama bagi negara yang terdampak bencana alam atau perubahan iklim.

Isu korupsi juga turut menjadi topik yang tidak ketinggalan dibahas dalam pertemuan itu karena juga mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara.

Juda Agung merupakan salah dari 24 direktur eksekutif di IMF yang membawahi atau mewakili 13 negara di antaranya Brunei Darussalam, Kamboja, Fiji, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Filipina, Singapura, Thailand, Tonga dan Vietnam.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Seorang pedagang sayur mayur nasabah Jak One Merchant Bank DKI tengah menjajakan dagangannya yang transaksinya di Pasar Jati Rawasari, Jakarta Pusat (30/04). Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM Bank DKI naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi Rp5,2 triliun Per Maret 2024.

Senin, 29 April 2024 - 23:53 WIB

Q1 2024, Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18%

Jakarta - Bank DKI terus fokus tingkatkan portofolio UMKM sesuai dengan visi dan misi bank. Sampai dengan Q1 2024, kredit dan pembiayaan UMKM naik 39,18% dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi…

Melalui Sertifikasi B Corp, Xurya menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, baik dalam aspek lingkungan maupun sosial.

Senin, 29 April 2024 - 21:56 WIB

Perusahaan Energi Terbarukan Indonesia, Xurya, Raih Sertifikasi B Corp

Menegaskan fokus perusahaan pada perkembangan yang berkelanjutan, Xurya menjadi salah satu pionir perusahaan energi terbarukan di Indonesia yang Tersertifikasi B Corp.

 PAPDI Umumkan Pembaruan Rekomendasi Jadwal Vaksinasi Dewasa 2024

Senin, 29 April 2024 - 21:00 WIB

PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksin Dewasa Dengan Menambahkan PCV15

Selain diberikan kepada bayi dan anak-anak, vaksin PCV15 juga telah disetujui oleh BPOM untuk diberikan kepada dewasa guna memberikan perlindungan terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Lindungi Hak Pekerja dalam Bisnis'. (FMB9)

Senin, 29 April 2024 - 20:40 WIB

Perpres 60/2023, Pemerintah Dorong Bisnis Ramah HAM & Kesejahteraan Pekerja

Jakarta, FMB9 - Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023 tentang Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia sebagai respons terhadap kebutuhan akan perlindungan…

Direksi BNI usai paparan kinerja

Senin, 29 April 2024 - 18:33 WIB

BNI Raih Laba Bersih Rp5,33 Triliun Kuartal I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan pada periode awal tahun 2024.