Ini Respon Maskapai Terkait Naiknya Airport Tax Bandara Soetta

Oleh : Ahmad Fadli | Jumat, 02 Maret 2018 - 21:47 WIB

Direktur Utama Sriwijaya Air, Chandra Lie (Foto: Globe Asia)
Direktur Utama Sriwijaya Air, Chandra Lie (Foto: Globe Asia)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Baru-baru ini Kementerian Perhubungan menaikan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) atau airport tax di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kenaikan ini dari 15 persen hingga 40 persen.

Melalui Surat Menteri Perhubungan Nomor PR 303/1/1/PHB Tahun 2018, PJP2U penerbangan domestik Terminal 1 naik 30 persen dari Rp50 ribu per penumpang menjadi Rp65 ribu per penumpang. Kemudian, untuk Terminal 2 airport tax-nya melesat 40 persen dari Rp60 ribu menjadi Rp85 ribu per penumpang, dan untuk Terminal 3 naik 15 persen, yaitu dari Rp200 ribu menjadi Rp230 ribu per penumpang.

Lantas bagaimana komentar dari maskapai penerbangan ? berikut ini pandangannya.

Direktur Utama Sriwijaya Air, Chandra Lie: Airport tax merupakan salah satu komponen dalam tarif. Sejak 2015 lalu, airport tax tidak dibayar terpisah oleh penumpang di bandara, melainkan menjadi satu kesatuan bersama tiket. Karena menyatu dengan tiket, sehingga kewajiban membayarkan airport tax kepada pengelola bandara menjadi tanggung jawab maskapai penerbangan.

PJP2U harus dibebankan kepada penumpang. Mau tidak mau harga harus naik. Penumpang mungkin belum tahu soal kenaikan PSC (passanger service charge), karena kan itu masuk ke dalam harga tiket.

Menurutnya, sejauh ini belum ada keluhan dari penumpang terkait kenaikan harga tiket pesawat. Sekadar informasi, Sriwijaya Air melayani sekitar 90 persen penerbangan domestik per hari yang terbang dari Terminal 2 Bandara Soetta.

Head of Communication AirAsia Indonesia Baskoro Adiwiyono: kenaikan tarif PJP2U akan memengaruhi keseluruhan harga jual tiket. Karena, sekitar 70 penerbangan AirAsia per hari lepas landas dari Bandara Soetta. Pun demikian, ia menjamin tidak akan mengerek tarif dasar (basic fare) harga kursi penumpang.

PJP2U merupakan salah satu komponen di dalam harga tiket penerbangan, sehingga apabila terjadi kenaikan PJP2U, otomatis harga tiket juga akan meningkat.

Senada dengan Chandra, menurut Baskoro, kenaikan PJP2U juga diyakini akan memengaruhi daya tarik bepergian masyarakat dengan transportasi udara, terutama bagi penumpang maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) yang umumnya sensitif terhadap harga.

Pihaknya berharap agar peningkatan PJP2U ini diiringi dengan peningkatan layanan bagi penumpang maupun maskapai sebagai mitra dari operator bandara.

Corporate Communication Lion Air Group Ramaditya Handoko juga menyatakan ikut menyesuaikan harga tiket seiring kenaikan PSC. "Namun, tarif dasar tidak ikut naik," ungkapnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…