Pertamina Siap Berkontribusi Penuhi Target EBT 2025

Oleh : Hariyanto | Selasa, 12 Desember 2017 - 11:00 WIB

PT Pertamina (Persero) (Bloomberg / Getty Images)
PT Pertamina (Persero) (Bloomberg / Getty Images)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya berkontribusi memenuhi target porsi bauran energi nasional dari energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik dalam rilis di Jakarta, Senin (11/12/2017) mengatakan EBT semakin gencar dikembangkan oleh banyak negara di dunia termasuk Indonesia.

Diversifikasi dengan memanfaatkan sumber daya alam itu, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi sumber energi utama di kemudian hari.

"Untuk itu, Pertamina berkomitmen mengembangkan potensi energi yang melimpah di alam Indonesia," katanya dalam seminar terbatas "Pengembangan Energi Baru Terbarukan" di Jakarta, belum lama ini.

Menurut dia, sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemerintah menetapkan bauran EBT pada 2025 sebesar 23 persen.

"Tentu, pemenuhan target itu butuh konsistensi banyak pihak agar angka ini dapat tercapai. Di sinilah Pertamina menunjukkan perannya terhadap target tersebut," lanjutnya.

Massa menambahkan sejumlah upaya yang dilakukan Pertamina dalam mengembangkan EBT di antaranya bekerja sama dengan berbagai pihak seperti dalam pengadaan sumber daya listrik.

Langkah itu diyakininya akan meningkatkan akselerasi perkembangan teknologi demi tersedianya energi baru tersebut.

Sedangkan, dalam target jangka menengah, pengembangan EBT Pertamina difokuskan pada panas bumi (geothermal), bioenergi, dan panel surya.

Ia menyatakan persiapan Pertamina mengembangkan energi terbarukan sudah tercantum dalam misi Pertamina yakni tantangan sebagai perusahaan energi berkelas dunia pada 2025, tidak sekadar terfokus pada persoalan migas, tetapi juga EBT.

Menurut dia, pengembangan EBT di Indonesia harus sering dibahas bersama dengan berbagai pihak untuk mendorong sekaligus melakukan pemetaan keperluan beragam EBT yang bisa dikembangkan di Indonesia.

"Indonesia memiliki potensi EBT yang belum banyak dimanfaatkan, apalagi dengan target pencapaian EBT pada 2025 sebesar 23 persen harus ditinjau kembali. Untuk mencapai target tesebut harus jelas pemetaannya, misalnya dimana sumber energi angin di Indonesia yang sesuai kebutuhan, begitu juga energi matahari harus ditempat yang cocok untuk dikembangkan," paparnya.

Potensi energi alternatif di Indonesia diperkirakan mencapai 443.208 MW, namun pemanfaatannya baru 8.216 MW.

"Geothermal", kata Massa, menjadi salah satu potensi EBT yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan transisi energi, sehingga ketersediaan energi serta kebersihan lingkungan dapat terus dijaga.

Menurut dia, Pertamina telah berhasil meningkatkan produksi "geothermal" sebesar 31 persen yakni 2.932 GWh.

"Pencapaian tersebut menjadi salah satu tolok ukur keseriusan Pertamina dalam pengembangan EBT yang ramah lingkungan," kata Massa.

Demikian pula, lanjutnya, keseriusan Pertamina dalam pengembangan biodiesel.

Pertamina kini mengelola operasi pasokan biodiesel di 60 terminal di seluruh Indonesia.

Pada 2016, konsumsi biodiesel dalam negeri mencapai 2,7 miliar liter dan pada 2020 diproyeksikan mencapai 3,9 miliar liter biodiesel melalui program Biodiesel 30 (B30).

"Tantangan akan muncul dalam implementasi mencapai standar Biodiesel 30 yang akan diterapkan pada tahun 2020," ujarnya.

Di sisi lain, katanya, panel surya saat ini sudah diterapkan di wilayah operasi Pertamina, kawasan perkantoran, zona ekonomi khusus, dan industri.

Massa menambahkan berbagai upaya yang dilakukan Pertamina tersebut harus didukung penuh oleh pemerintah, karena sinergi antara pelaku usaha dan pemangku kepentingan amat dibutuhkan demi tercapainya iklim investasi yang baik.

"Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga diharapkan mampu menjaga industri energi berkembang pesat, sehingga perkembangan ekonomi serta kelestarian lingkungan dapat cepat tercapai," paparnya.

Menurut dia, Pertamina yang mendapatkan tugas dalam mendorong kemandirian energi Indonesia, juga senantiasa berupaya melakukan inisiatif dengan menggali permasalahan, yang menjadi tantangan dalam pengembangan EBT dan mengadirkan solusi bagi pengembangannya di Indonesia.

Terkait itu, pada 12 -13 Desember 2017, Pertamina kembali menggelar Pertamina Energy Forum (PEF) sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT Pertamina Ke-60 dengan mengusung tema Striving Towards Sustainable Energy.

Memasuki tahun keempat, PEF 2017 mengusung tema energi berkelanjutan seiring dengan mulainya pergeseran peta industri energi dunia ke arah pemanfaatan energi berkelanjutan.

Di Tanah Air, tuntutan pengembangan potensi sumber energi terbarukan juga kian meningkat, seiring dengan makin menurunnya cadangan energi fosil.

PEF akan menghadirkan pembicara yang merupakan ahli energi dari berbagai lembaga dalam dan luar negeri di antaranya Kementerian ESDM, International Energy Agency, Center for Strategic & International Studies US, Shell, Panasonic, Marubeni Corporation, Boston Consulting Group, Patriot Energi, Mitsubishi, dan Toyota.

Kegiatan juga menghadirkan Menteri Perekonomian Darmin Nasution dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar sebagai pembicara kunci.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…

Alfarisi Arifin, Direktur Utama Karubi Maru dan Enomoto Okuto, Kepala Koki Karubi Maru pada Pembukaan Gerai Kedua Karubi Maru Di Botani Square Mall Bogor

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:15 WIB

Gandeng Koki Asli Jepang Karubi Maru Berikan Pengalaman Menyantap Yakiniku Dalam Jyubako

Hadirkan pengalaman baru dalam menyantap yakiniku di dalam kemasan Jyubako atau yang lebih dikenal dengan bento box Karubi Maru buka gerai keduanya di Botani Square Mall Bogor.

HINT Metaverse Eau de Perfume

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:02 WIB

Kolaborasi HINT Dengan AI Technology Ciptakan Parfum Aroma Futuristik

HINT, brand parfum lokal yang menghadirkan inovasi parfum yang unik dan diinfus dengan teknologinya, kembali hadir dengan mengembangkan teknologi teranyar dengan menciptakan varian parfum terbaru, …

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 03 Mei 2024 - 13:32 WIB

Perjuangkan HGBT untuk Seluruh Sektor Industri, Menperin Agus Kirimi Kementerian ESDM Surat Evaluasi

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus memperjuangkan agar kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dapat dinikmati oleh seluruh sektor…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 03 Mei 2024 - 13:28 WIB

Ekspansif Selama 32 Bulan, Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat Dan Solid

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…