Kendati Tren Penurunan Muncul, IHSG Masih Berpeluang ke Posisi 6.100

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 28 November 2017 - 09:14 WIB

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) (Foto Ist)
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, berpendapat, penurunan yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (27/11/2017) merupakan sebuah proses untuk mengantisipasi kondisi jenuh beli (overbought).

“Penurunan kemarin hanyalah sebuah koreksi minor (sedikit penurunan-red) bagi IHSG. Kendati demikian, IHSG masih tetap berupaya mencapai titik resistensi psikologis 6.100,” ujar Yuganur di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Yuganur menjelaskan, IHSG masih tetap bertahan dari gempuran aksi beli para pelaku pasar yang umumnya dipengaruhi oleh volatilitas bursa regional. Akan tetapi, tingginya aksi beli pelaku pasar lainnya terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua pilihan hanya mengakibatkan IHSG mengalami koreksi minor pada perdagangan kemarin.

“Sentimen dan momentum di pasar yang ada saat ini relatif baik. Karena itu, IHSG masih berpeluang untuk beranjak dari posisi 6.000 ke titik resistensi baru di kisaran 6.100-6.175,” tukas Yuganur.

Karena itu, demikian Yuganur, di tengah kondisi koreksi minor seperti ini, para pelaku pasar boleh mengakumulasi saham-saham pilihan yang sudah terdiskon untuk kemudian menunggu kenaikan harga selanjutnya.

“Untuk koreksi minor kali ini, pelaku pasar boleh mengakumulasi saham-saham emiten yang berstatus badan usaha milik negara (BUMN). Pasalnya, rata-rata saham tersebut berkapitallisasi besar,” ungkap Yuganur.

Yuganur merekomendasikan BELI terhadap saham-saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Yuganur menjelaskan, TLKM dan BBTN masing-masing layak dibeli pada rentang harga Rp4.220-4.120 per unit dan Rp3.070-2.970 per unit. TLKM berpotensi mencapai harga Rp4.490 per unit dan BBTN sebesar Rp3.250 per unit.

“Sementara itu, ADHI dan WSBP masing-masing boleh diakumulasi di kisaran harga Rp1.930-1.830 per unit dan Rp396-386 per unit. ADHI berpeluang menembus harga Rp2.040 dan WSBP di harga Rp414 per unit,” imbuh Yuganur. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kongres dan Seminar Teknis AGII yang ke-11

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:33 WIB

Menperin Agus Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Gas Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Oleh karena itu, Menperin Agus turut mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:30 WIB

Menperin Agus: Produsen Gas Industri Berperan Vital Dukung Sektor Manufatur

Produsen gas industri merupakan salah satu sektor pendukung yang vital bagi perkembangan industri manufaktur. Kapasitas produksi gas industri nasional saat ini sebesar 2,5 juta ton per tahun…

Kawasan industri Jababeka (Ist)

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:25 WIB

Kuartal Pertama 2024, Jababeka Catat Pendapatan Sebesar Rp688 Miliar

PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp 688,6 miliar untuk kuartal pertama tahun 2024, turun 12% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Pilar Land Development &…

Proyek SakuraLand

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:02 WIB

Begini Upaya SakuraLand Hadirkan Hunian Terjangkau, Berkualitas, dan Strategis

Setelah sukses membangun beberapa kawasan hunian, PT Sakura Sejahtera (SakuraLand) berencana akan mengembangkan beberapa kawasan hunian lagi. SakuraLand merupakan pengembang perumahan yang berdiri…

AVEVA Perkenalkan CONNECT di Acara AVEVA DAY Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 09:42 WIB

AVEVA Perkenalkan CONNECT, Platform Industrial Intelligence Terdepan di Acara AVEVA DAY Indonesia

Pemimpin global dalam industri piranti lunak, AVEVA memperkenalkan CONNECT sebuah platform industrial intelligence dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang menyediakan berbagai pemikiran…