Kadin Harapkan Perhatian Pemerintah Pada Sektor Ini di 2017

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 31 Desember 2016 - 08:59 WIB

 Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto

INDUSTRY.co.id -  Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan (KP) mengharapkan perhatian dan keberpihakan pemerintah untuk mendukung kinerja sektor tersebut pada 2017.

"Kami berharap pemerintah bisa memberikan perhatian dan keberpihakan kepada dunia usaha di sektor kelautan dan perikanan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto di Jakarta, Jumat (30/12).

Yugi menuturkan, berdasarkan pengalaman dan evaluasi kinerja Kadin KP selama 2016, masih sangat banyak hambatan yang terjadi di sektor KP. Utamanya, dalam upaya Kadin KP memfasilitasi para nelayan dan dunia usaha yang bergerak di sektor tersebut dan yang terkena dampak dari kebijakan pemerintah.

Menurut dia, beberapa kebijakan pemerintah yang diterbitkan kurun waktu tahun 2016, cukup memberikan dampak negatif bagi investasi di sektor KP. Selain itu, dampak kebijakan tersebut juga memengaruhi kehidupan banyak nelayan yang bekerja di perairan Indonesia.

Ia mengatakan ada ketakutan nelayan untuk melaut dengan beberapa kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, kami sangat berharap tahun depan pemerintah bisa mendukung dan menyatakan keberpihakannya kepada dunia usaha dalam negeri yang bergerak di sektor KP.

"Dan jika memang ada kesalahan yang dilakukan oleh pengusaha dalam negeri, sebaiknya diproses secara hukum sehingga tercipta iklim investasi kondusif dan kejelasan dalam berusaha," ujarnya.

Ia menambahkan pada 2017 mendatang, ekonomi dunia masih terus mengalami kontraksi sehingga banyak investor dan masyarakat yang mencoba menahan belanjanya.

Jika hal itu terus dibiarkan, kata Yugi, kemungkinan berdampak pada perekonomian nasional. Apalagi, sektor kelautan dan perikanan yang memiliki kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional juga mengalami kontraksi.

"Jadi banyak investor yang "wait and see" dengan kondisi global saat ini. Karena itu, menjadi penting bagi pemerintah untuk memberikan perhatian serius kepada sektor ini, yang sudah mengalami kontraksi sejak beberapa waktu lalu," ucap Yugi.

Selain itu, Yugi menambahkan masih terdapat sejumlah kebijakan pemerintah di sektor perikanan dan kelautan yang harus ditinjau ulang. Pasalnya, sejumlah kebijakan itu dianggap kontra produktif bagi pengembangan sektor perikanan nasional.

"Kami mengharapkan ke depan pemerintah mengeluarkan kebijakan didukung dengan proses kajian, melalui proses konsultasi publik, proses sinkronisasi peraturan dan juga sosialisasi, sebagaimana diatur dalam Undang Undang tentang Administrasi Pemerintahan (UU Nomor 30 Tahun 2014) dan Undang Undang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (UU Nomor 12 Tahun 2011). Sehingga bisa efektif berlaku di lapangan," katanya.

Meski perekonomian gobal mengalami kontraksi, kata dia, namun pihaknya masih tetap menyatakan optimistis terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, agar peran Kadin KP terus signifikan bagi perekonomian, pihaknya berharap dukungan dan perhatian pemerintah menjadi hal penting yang perlu diwujudkan. (Hry/ tar)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

Selasa, 30 April 2024 - 12:12 WIB

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas (ratas) terkait persiapan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar pada 19-20…

Bank Syariah Indonesia

Selasa, 30 April 2024 - 11:59 WIB

BSI Cetak Laba Impresif Rp1,71 Triliun Hingga Maret 2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mampu menjaga kinerja positif dan berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I/2024, di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.…

Sukuk Tabungan seri ST012. (Humas Bibit.id)

Selasa, 30 April 2024 - 11:59 WIB

Tiga Alasan Beli ST012 di Bibit.id, Ada Cashback Sampai Rp30 Juta

Sepanjang 26 April hingga 29 Mei 2024, Pemerintah resmi menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kedua pada tahun ini, yaitu Sukuk Tabungan seri ST012.

Selasa, 30 April 2024 - 11:15 WIB

Indonesia-Microsoft Jajaki Peluang Pengembangan Teknologi AI dan Talenta Digital

Presiden Joko Widodo menerima delegasi Microsoft di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024. Pertemuan tersebut membahas kerja sama Microsoft dan pemerintah Indonesia dalam pengembangan…

Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), Anggawira

Selasa, 30 April 2024 - 10:51 WIB

ASPEBINDO : Pemberian IUP ke Ormas Bentuk Pemberdayaan Masyarakat

Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), Anggawira, mendukung adanya rencana pemberian izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada Organisasi Masyarakat (Ormas)…