Kadin: Upaya Pemerintah Pangkas Hambatan Berbisnis Sudah Mulai Terasa.

Oleh : Ridwan | Kamis, 02 November 2017 - 12:00 WIB

Raden Pardede Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik, (Foto Ist)
Raden Pardede Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik, (Foto Ist)

INDUSTRY co.id -Jakarta, Berdasarkan pada laporan Bank Dunia mengenai peningkatan peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) 2018, Indonesia menempati posisi ke 72, naik 19 peringkat dari sebelumnya di posisi 91.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai hal ini merupakan hasil dari reformasi perizinan yang dilakukan pemerintah.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik, Raden Pardede mengatakan upaya pemerintah dalam memangkas sejumlah hambatan berbisnis sudah mulai terasa.

"Ini menunjukkan bahwa artinya pemerintah sudah berusaha mengurangi hambatan-hambatan. EoDB kan membaik, dampaknya yang akan dilihat di lapangan," ujar Raden Pardede di Jakarta (2/11/2017).

Seperti diketahui, posisi Indonesia ini lebih tinggi diantara sebagian negara berkembang lainnya, antara lain Afrika Selatan (82), India (100), Filipina (113), dan Brazil (125). Bahkan, peringkat kemudahan berbisnis Indonesia tersebut telah mengalahkan peringkat China yang masih bertengger di peringkat 78.

Dalam hasil survei yang dikeluarkan Bank Dunia tersebut, indikator membayar pajak Indonesia turun 10 poin menjadi 114. Raden mengatakan, hal ini karena Indonesia akan melakukan reformasi perpajakan.

"Ini kan baru mau reformasi perpajakan, jadi belum in touch mungkin. Kalau sudah ada mungkin membaik," jelasnya,

Seperti diketahui, dengan adaya kenaikan peringkat tersebut, Bank Dunia mengakui bahwa Indonesia setidaknya telah melakukan perbaikan pada tujuh indikator, yakni simplifikasi pendaftaran usaha baru, perbaikan akses atas listrik, efisiensi biaya pengurusan izin properti usaha, dan transparansi data kredit.

Selain itu, juga indikator penguatan perlindungan terhadap investor minoritas, perbaikan akses kredit usaha melalui pendirian credit bureau, dan perkembangan perizinan berbasis elektronik untuk perdagangan internasional.

Laporan tersebut menjadikan Indonesia sebagai 'Top 10 Reformer' diantara 10 negara terbaik di dunia yang paling melakukan reformasi kemudahan berusaha selama 15 tahun terakhir.

Misalnya pendaftaran usaha baru, kini proses pendaftaran di Jakarta hanya butuh waktu 22 hari dibandingkan 181 hari pada tahun 2004.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Grand Opening Roti Keset Condet Kemang

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:25 WIB

Fadil Jaidi dan Pak Muh Seru-seruan di Grand Opening Roti Keset Condet Kemang

Youtuber Fadil Jaidi dan ayahnya Pak Muh menjadi bintang tamu pada Grand Opening Roti Keset Condet Kemang, Rabu (1/5/2024). Lokasinya di Jalan Kemang Selatan VIII No.56A Jakarta Selatan.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Sabtu, 04 Mei 2024 - 15:21 WIB

Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri, Menperin Agus Resmikan JARVIS 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalankan program pendidikan vokasi yang menjadi pelopor dual system di Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan…

Pembukaan Business Matching IKM Pangan dan Furnitur dengan HIPPINDO

Sabtu, 04 Mei 2024 - 14:48 WIB

Menperin Agus Jodohkan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel Lewat Gelaran Temu Bisnis

Upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kemandirian Industri Kecil Menengah (IKM) salah satunya dilakukan melalui dukungan terhadap kemitraan antara IKM dengan berbagai sektor…

Ahmad Himawan Ketua YKMI

Sabtu, 04 Mei 2024 - 13:30 WIB

YKMI Nyatakan Dukungan Terhadap Aksi Palestine Solidarity Camp

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) secara resmi mendukung inisiatif sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) yang mulai memasifkan protes dan solidaritas terhadap Palestina dengan…

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 13:02 WIB

BNI Sediakan Solusi Pembiayaan untuk Pelaku Usaha melalui Supply Chain Financing

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, efisiensi dan optimalisasi modal kerja menjadi kunci utama bagi para pelaku usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas.