2018, Pabrik Eagle High Plantations Siap Beroperasi di Papua

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 11 September 2017 - 11:06 WIB

PT Eagle High Plantations Tbk (BWTP)
PT Eagle High Plantations Tbk (BWTP)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - PT Eagle High Plantations Tbk (BWTP) segera mengoperasikan pabrik kelapa sawit (PKS) baru yang berlokasi di Kabupaten Keerom, Papua awal tahun 2018 ini.

Saat ini, proses pengerjaan pabrik baru dalam tahap penyelesaian. Pembangunan pabrik baru ini diharapkan dapat menampung produksi Tandan Buah Segar (TBS) milik BWPT yang diprediksi akan mulai berbuah tahun depan di daerah Papua.

Satria Budi Wibawa, Sekretaris Perusahaan BWTP mengatakan, untuk tahap pertama, pabrik yang dibangun ini memiliki kapasitas produksi 45 ton per jam. Namun ke depan, kapasitas produksi ini akan terus ditingkatkan hingga mencapai 90 ton per jam.

Untuk pembangunan pabrik tahap pertama ini saja, perusahaan milik Grup Rajawali ini merogoh kocek sekitar Rp 160 miliar. "Pembangunan pabrik ini masih terus berlangsung dan kami targetkan sudah beroprasi pada semester pertama tahun depan," ujarnya akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan, bila PKS baru ini sudah beroperasi, dapat menyumbang produksi TBS dengan kapasitas produksi sebesar 270.000 ton per tahun. Namun sayang, ia enggan menyebutkan berapa total kapasitas produksi pabrik milik perusahaan yang ada saat ini.

Selain itu, BWTP juga akan membangun tujuh hingga delapan pabrik kelapa sawit dalam lima tahun depan. Hal itu sejalan dengan makin banyaknya tanaman kelapa sawit di kebun perusahaan yang memasuki usia prima dan siap berproduksi.

Untuk itu, BWTP sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Rencananya pembangunan sejumlah PKS baru yang akan dibangun memiliki kapasitas produksi masing-masing sebesar 45 ton sampai 60 ton per jam.

Dengan penambahan pabrik baru tersebut, perusahaan perkebunan ini yakin bisa mencetak pertumbuhan produksi sekitar 12%. Target ini sejalan dengan kinerja BWPT di semester satu lalu.

Saat ini, BWPT sudah memiliki tujuh pabrik yang telah berproduksi. Pabrik tersebut digunakan untuk mengolah produksi lahan perkebunan perusahaan dengan luas total 150.000 hektare (ha) areal tertanam. Namun dari total lahan tersebut, baru separuhnya atau sekitar 75.000 ha yang sudah memasuki usia prima saat ini. Untuk saat ini, BWTP masih fokus mengoptimalkan aset yang ada.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden Jokowi Resmikan Lima Ruas Inpres Jalan Daerah Sepanjang 40,6 km di NTB

Kamis, 02 Mei 2024 - 13:27 WIB

Presiden Jokowi Resmikan Lima Ruas Inpres Jalan Daerah Sepanjang 40,6 km di NTB

Presiden RI Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Pj Gubernur Nusa Tenggara…

Dok. Kemenperin

Kamis, 02 Mei 2024 - 12:16 WIB

Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan prinsip berkelanjutan. Salah satu upayanya adalah melalui kebijakan industri…

Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin.

Kamis, 02 Mei 2024 - 12:15 WIB

Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan prinsip berkelanjutan. Salah satu upayanya adalah melalui kebijakan industri hijau…

Ninja Xpress

Kamis, 02 Mei 2024 - 11:24 WIB

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Kode promo telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling populer dan efektif dalam industri ritel modern. Dengan kode promo, konsumen dapat menikmati diskon, penawaran khusus, atau…

Privy hadirkan tanda tangan digital.

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:43 WIB

Amankan Transaksi Digital, Privy Hadirkan Paket Berlangganan Tanda Tangan Unlimited

Fitur baru Privy, tanda tangan digital, membantu pelaku usaha dan individu melindungi transaksi elektronik berisiko tinggi sesuai UU ITE.