Memacu Partnership di Sektor Mamin

Oleh : Robert | Rabu, 08 Maret 2017 - 11:03 WIB

Industri Mamin
Industri Mamin

INDUSTRY.co.id - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Breakfast Meeting dengan tema menjaga pertumbuhan industri makanan dan minuman untuk menunjang perekonomian nasional di Kementerian Perindustrian, Jakarta beberapa waktu lalu, menilai,  industri makanan dan minuman (mamin) mampu menjadi instrumen yang berperan mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.  “Sektor mamin skala besar diharapkan memperkuat pendalaman struktur dan rantai nilai industrinya melalui kemitraan strategis dengan sektor skala kecil dan menengah,”ujarnya.

Yang disampaikan Kemenperin tersebut, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa program pemerataan di Indonesia, menjadi sangat penting. Salah satunya  memacu lewat partnership di sektor mamin, karena selain makin menguatkan struktur industrinya, juga akan mendorong penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak.

Menperin mengungkapkan, potensi industri mamin dalam negeri cukup besar, bahkan pertumbuhannya hampir dua kali dari pertumbuhan ekonomi nasional. “Rata-rata per tahun, industri mamin tumbuh 9,5persen, sedangkan ekonomi lima persen,” ujarnya. Industri mamin juga memiliki daya saing kuat danpemainnya beragam. “Tidak ada pelaku yang mendominasi. Supply chain-nya tidak terganggu mulai bahanbaku, produksi, sampai ke konsumen. Makanya, IKM mamin yang di daerah hidup,” tambah Airlangga.

Untuk makin meningkatkan pertumbuhan dan struktur industri mamin nasional, Airlanga menegaskan, pihaknya mendorong agar sektor prioritas ini ikut berperan mendukung program pemerintah dalam pendidikan dan pelatihan vokasi industri. “Bapak Presiden menegaskan pula bahwa pengembangan industri di Indonesia harus didorong oleh SDM yang andal dan kompeten,” tuturnya.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang dimaksud, Kemenperin meminta kepada pelaku industri mamin untuk juga mengembangkan kemitraan dengan Sekolah Menengah Kejuruan di sekitarlokasi pabrik agar meningkatkan kompetensi para siswa/siswi SMK tersebut. 

“Kami harapkan, satuindustri dapat menggaet lima SMK, maka jumlah yang didorong untuk ikut pelatihan akan meningkat.Kalau mereka bisa bangun politeknik, kami akan beri insentif,” paparnya.

Di samping itu, Menperin melihat, industri mamin nasional memiliki potensi untuk naik tingkat keindustry 4.0. Dengan naik level, industri mamin dalam negeri dapat mengembangkan inovasi dan teknologi terbaru melalui kemitraan dengan industri mamin dinegara-negara maju. “Salah satu industri mamin di Jawa Timur sudah ada yang menerapkan Industry 4.0. Dengan memanfaatkan teknologi di Industry 4.0, seperti robotic, big data dan 3D printing, dapat menurunkan biaya produksi,” imbuhnya.

Menperin menyambut baik pertemuanpemerintah dan pelaku usaha yang diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi aksi dalam memacu pertumbuhan industri mamin nasional ke depan. “Kami mengapresiasi pelaku industri mamin yang telah berupaya keras dan bekerja sama dengan pemerintah menjaga pertumbuhan industri yang dicapai saat ini, sehingga sektor ini menjadi penggerak utama industri nasional,” jelasnya.

Kinerja industri

Dirjen Industri Agro Panggah Susanto menyampaikan, kinerja industri mamin di Indonesia tumbuh pesat. Laju pertumbuhan pada triwulan III tahun 2016 sebesar 9,82 persen atau diatas pertumbuhan industri sebesar 4,71 persen pada periode yang sama.

Pertumbuhan didorong oleh meningkatnya pendapatan masyarakat, tumbuhnya populasikelas menengah yang disertai kecenderungan pola konsumsi masyarakat yang mengarah untuk mengkonsumsi produk-produk pangan olahan ready to eat,” paparnya.

Industri mamin juga mempunyai peranan penting terutama dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas, di mana peran subsektor industri mamin merupakan yang terbesar dibandingkan subsektor lainnya yaitu sebesar 33,6 persen pada triwulan III tahun 2016.

Sumbangan nilai ekspor produk mamin (di luar CPO, PKO, CCO dan turunannya yang digunakan sebagai bahan olahan non-food) pada tahun 2016 mencapai USD19 miliar,mengalami neraca perdagangan yang positif bila dibandingkan dengan impor produk mamin pada periode yang sama sebesar USD9,64 miliar. Di samping itu, dilihat dari perkembangan realisasi investasi, sektor industri mamin sampai triwulan III tahun 2016 sebesar Rp24 triliun untuk PMDN dan PMA sebesar USD1,6 miliar.

Sementara itu, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengaku optimistis industri mamin nasional akan tumbuh signifikan pada tahun 2017. Hal ini didasarkan pada tren peningkatan investasi di sektor industri pangan tersebut. “Tahun 2017, kami yakin minimal bisa 8,5 persen,” kata Ketua Gapmmi Adhi S Lukman.

Adhi menambahkan, para pelaku industri mamin saat ini sudah mulai berekspansi melirik pasar-pasar baru, termasuk pasar ASEAN yang sudah mulai digarap. Untuk kawasan tersebut, ekspor tidak hanya dilakukan melalui pengiriman produk mamin dalam kemasan, namun juga kuliner.

Sementara itu dari sisi tantangan, Menperin menyebut tantangan bagi industri makanan dan minuman ke depan. Seperti  sertifikasi halal. Industri makanan dan minum juga menghadapi tantangan terkait kemasan produk yang ramah lingkungan. Jadi ada kemasan yang ramah lingkungan dan yang tidak ramah lingkungan, tetapi bisa didaur ulang. 

Jika melihat kemasan produk industri makan dan minuman di Indonesia saat ini terbagi-bagi dalam bahan kemasan yang berbeda-beda, yakni mulai dari plastik, kertas, dan kaleng. Kalau pengelolaan sampah baik, maka hal itu akan memudahkan industri. Sayangnya, masyarakat Indonesia belum terbiasa melakukan pemisahan sampah dari tingkat konsumen. Sehingga, sampah plastik, alumunium, sampah kertas jadi satu.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…