Serangan Virus Kuning Pada Cabai Bisa Dicegah

Oleh : Wiyanto | Senin, 09 Juli 2018 - 07:50 WIB

Serangan Virus Kuning Pada Cabai Bisa Dicegah (Foto Dok Industry.co.id)
Serangan Virus Kuning Pada Cabai Bisa Dicegah (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menginstruksikan jajaran Kementerian Pertanian mengawal swasembada cabai yang sudah dicapai, salah satunya dengan membantu petani menghadapi serangan penyakit. Jenis penyakit yang banyak dihadapi petani cabai di Indonesia adalah virus kuning (pepper yellow leaf curl) atau virus Gemini.

Virus tersebut terdeteksi ditemukan di sentra-sentra produksi utama cabai seperti Cianjur, Kediri, Blitar, Banyuwangi, dan beberapa sentra lain di Indonesia.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto melihat sendiri serangan berat virus ini pada bulan Maret 2018 di Kabupaten Kediri saat melakukan inspeksi lapangan dalam rangka pengawalan produksi aneka cabai menghadapi Idul Fitri 2018.

"Virus kuning menyerang kabupaten Kediri secara masif, lebih dari 80% dari 4000 ha tanaman cabai terserang virus ini yang berpengaruh terhadap provitas cabai rawit di wilayah ini,” ungkapnya di Jakarta, Senin (9/7/2019).

“Serangan virus ini diduga karena petani menggunakan benih varietas lokal yang sudah terserang virus kuning sebelumnya" tambahnya.

Menurut pengakuan Uden Suhendar, salah seorang anggota kelompoktani cabai Gede Harapan Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, serangan virus kuning cukup menggelisahkan. Gejalanya diawali dengan daun yang berubah warna lebih pucat, tulang daun memutih, lalu gejala berkembang menjadi warna kuning, bagian tulang daun menebal, dan daun mengeriting ke arah atas.

“Kalau sudah terserang virus ini, kami menjadi was-was karena terbukti cepat menyebar dan berdampak menurunnya produktivitas panen cabai,” ujarnya.

Profesor Sukchan Lee, Pakar virus dari Universitas Sungkyun Kwan dan Dr. Kyuongyeol Pakar Entomologi khusus kutu kebul, dari  Universitas Kyungbook, Korea Selatan saat mengunjungi sentra cabai di kabupaten Cianjur pada Sabtu 7 Juli, menjelaskan bahwa infeksi virus gemini menyebabkan daun cabai mengecil dan berwarna kuning terang.

Virus Gemini ditularkan oleh serangga vector jenis kutu putih atau kutu kebul (Bemisia tabaci).  Jika tanaman terserang pada umur muda, biasanya tanaman menjadi kerdil dan tidak berbuah.

“Virus ini memang tergolong bandel dan sulit dimatikan, sehingga tindakan paling tepat adalah melakukan upaya pencegahan”, ungkap Prof Sukchan Lee yang dalam kunjungan tersebut didampingi Kasubdit Aneka Cabai Ditjen Hortikultura, Mardhiyah Hayati dan Kepala Dinas Pertanian , Perkebunan, TPH setempat.

Pakar entomologi dari Badan Litbang Pertanian Dr. Rini Murtiningsih juga turut hadir pada acara pertemuan yg diikuti oleh puluhan petani cabe dan penyuluh dari 12 kecamatan sentra cabe di Cianjur.

Menurut Prof Sukchan , virus kuning di Indonesia cukup sulit dikendalikan. Namun demikian, pencegahan dan pengendalian penyakit kuning bisa dilakukan dengan (1) penggunaan benih yang sehat dan tidak berasal dari pohon induk yang pernah terserang penyakit ini, (2) sanitasi lahan perlu dilakukan dengan membersihkan gulma sekitar tanaman, (3) penggunaan tanaman pembatas seperti jagung membantu mencegah masuknya serangga vektor ke areal lahan cabai, (4) penggunaan perangkap kuning disekitar tanaman dapat mengurangi serangan vektor pembawa  virus kuning yaitu kutu kebul, (5) mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang virus kuning agar tidak menular ke tanaman lain yang masih sehat, masih menjadi pilihan yang direkomendasikan, imbuhnya.

Dirinya juga tidak menampik peluang penggunaan pestisida sesuai anjuran untuk mengendalikan vektor penular virus. Namun, tetap disarankan untuk tidak terus menerus dengan jenis bahan aktif yg sama supaya vektor tidak kebal.
 
Prof  Sukchan dan Dr. Kyuongyeoll  berencana melakukan penelitian lanjut terhadap fenomena virus kuning cabai di Indonesia. ”Targetnya, kami ingin menemukan formulasi terbaik menangani serangan virus kuning ini. Kami telah meminta ijin pihak otoritas Indonesia untuk mengambil sampel dan menelitinya lebih lanjut di instalasi laboratorium yang kami miliki” jelasnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…