Hari ini, IHSG Diperediksi Bakal Tembus Titik Resistensi 5.745

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 24 Mei 2017 - 09:22 WIB

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF (Foto Istimewa)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF (Foto Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan menembus titik resistensi terdekat di level 5.745 setelah kemarin ditutup melemah ke posisi 5.730.

“Penurunan IHSG kemarin disebabkan aksi jual para pelaku pasar setelah mengalami kenaikan yang signifikan dalam bebeapa hari sebelumnya. Penurunan tersebut merupakan pola pelemahan sesaat indeks tersebut untuk meredakan kondisi jenuh beli harian,” papar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/05/2017).

Yuganur mengemukakan, penurunan tersebut memang diperlukan agar momentum positif dapat dengan cepat kembali ke pasar untuk segera mengubah tren jangka pendek yang tadinya berfluktuasi menjadi cenderung lebih positif sehingga IHSG berpotensi untuk terus naik menyentuh titik resistensi 5.745 dan 5.850.

Dengan demikian, menurut Yuganur, dengan adanya potensi pembalikan arah pergerakan IHSG dari tren penurunan ke tren menguat, maka kondisi tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pelaku pasar untuk mengakumulasi saham-saham PT CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan PT PP London Sumatra Tbk (LSIP).

Secara teknikal, BNGA, INDF dan WSBP saat ini sedang mengalami pola perbaikan tren harga untuk jangka pendek dan menengah. Kondisi tersebut membuat saham-saham tersebut menarik untuk diakumulasi karena adanya potensi untuk ditransaksikan dengan mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya.

Dengan kondisi seperti itu, BNGA diperkirakan dapat mencapai rentang harga Rp1.385-1.425 per unit. Sedangkan INDF dan WSBP masing-masing berpotensi mencapai kisaran harga antara Rp9.050-9.100 per unit dan Rp510-540 per unit.

Sementara itu, harga komoditas global yang sudah berada di level terendah dalam 10 tahun terakhir ini dan valuasi sektoral yang sudah cukup murah membuat LSIP menjadi menarik untuk diakumulasi. Harga saham produsen minyak sawit mentah tersebut diperkirakan dapat mencapai Rp1.575-1.625 per unit. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Serah terima program beasiswa anak perusahaan MMSGI, MHU kepada mahasiswa Universitas Kutai Kertanegara Tenggarong.

Kamis, 02 Mei 2024 - 18:50 WIB

Hari Pendidikan Nasional, MMSGI Terus Tunjukkan Komitmennya Ciptakan Pendidikan Inklusif di Indonesia

MMSGI tunjukkan komitmennya pada dunia pendidikan Indonesia lewat serangkaian program CSR untuk pendidikan tinggi maupun pendidikan dasar menuju Indonesia Emas 2045.

WIR Group Hadir di ASEAN+ Youth Summit 2023

Kamis, 02 Mei 2024 - 17:36 WIB

Laba Bersih WIR Group Naik Sebesar 11,1% di Kuartal Pertama 2024

Pada kuartal pertama tahun 2024, WIR Group (PT WIR Asia Tbk) mencatat pertumbuhan yang signifikan atas pendapatannya yang mencapai Rp672,6 miliar, meningkat 8,1% dari kuartal pertama tahun sebelumnya.…

Bank BTPN

Kamis, 02 Mei 2024 - 17:18 WIB

Triwulan I-2024, Bank BTPN Catat Peningkatan Penyaluran Kredit Sebesar 24% YoY

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencetak kinerja positif pada Triwulan I-2024 dengan mencatat peningkatan total penyaluran kredit sebesar 24% year-on-year (yoy) menjadi Rp186,56 triliun pada…

Living World Kota Wisata Cibubur

Kamis, 02 Mei 2024 - 16:59 WIB

Living World Kota Wisata Cibubur Berkolaborasi dengan Pemkab Bogor dan Pendopo Hadirkan UMKM Lokal

Living World, pusat perbelanjaan yang dikembangkan oleh PT Sahabat Kota Wisata yang merupakan perusahaan joint venture antara Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land, berkolaborasi dengan Pemerintah…

Ilustrasi kelapa sawit

Kamis, 02 Mei 2024 - 16:40 WIB

GAPKI Kutuk Keras Tindakan Pencurian TBS Kelapa Sawit, Ganggu Iklim Investasi di Kalteng

Terbongkarnya aksi pencurian TBS perkebunan kelapa sawit yang marak terjadi di Kalimantan Tengah. Pencurian dilakukan dengan dalih Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM) serta klaim…