Akhirnya, Airlangga Bawa Kabar Gembira: Ekonomi Indonesia di Triwulan II-2021 Bakal Rebound Hingga 7%

Oleh : Candra Mata | Kamis, 06 Mei 2021 - 20:05 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa Pemerintah telah mempersiapkan beberapa strategi utama dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tahun 2021, antara lain pertama, melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Kedua, percepatan vaksinasi sebagai bagian dari PEN untuk memulihkan kepercayaan konsumsi masyarakat. Vaksinasi akan diberikan secara gratis untuk mencapai herd immunity dari 181,55 juta penduduk.

Dimana pada tahap 1 vaksinasi sudah dilakukan untuk petugas kesehatan sejak awal Januari 2021. Saat ini, sedang dilakukan vaksinasi tahap kedua untuk lansia dan petugas publik.

Ketiga, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021, pemerintah akan melanjutkan insentif sektor strategis dan beberapa skema insentif lainnya, antara lain relaksasi PPnBM (Ditanggung Pemerintah) untuk industri otomotif dan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk sektor properti/ perumahan.

Selain itu, pemerintah pun akan mendukung sektor Hotel, Restoran, Kafe (HOREKA) melalui restrukturisasi kredit dan penjaminan kredit.

"Kemudian, relaksasi Kebijakan Restrukturisasi Kredit Perbankan, perluasan Penjaminan Kredit Korporasi berdasarkan PMK-32/2021, subsidi bunga untuk UMK, baik KUR dan Non KUR, serta penambahan plafon KUR 2021 dari sebesar Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun, mengoptimalkan pemanfaatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta melanjutkan Program Kartu Prakerja," ujar Airlangga seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Kamis malam (5/5/2021).

Sementara itu, menurutnya, sampai 30 April 2021, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai Rp155,63 triliun atau 22,3% dari pagu yang sebesar Rp699,43 triliun.

"Realisasi terbesar berada pada program Perlindungan Sosial sebesar Rp49,07 triliun," ungkapnya.

Sedangkan, khusus untuk program Dukungan UMKM telah terealisasi sebesar Rp40,23 triliun atau 20,8% dari pagu sebesar Rp191,13 triliun.

"Realisasi untuk program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp12,8 triliun atau sebesar 88,11% dari pagu yang mencapai 15,36 triliun," tandasnya.

Akselerasi Pemulihan Ekonomi Triwulan II-2021

Sementara itu, terkait pertumbuhan ekonomi, Airlangga optimistis di triwulan II-2021 tren positif pemulihan ekonomi akan berlanjut, meskipun realisasi pada kuartal I/2021 minus sebesar 0,74 persen.

"Hasil analisis Bloomberg Market Consensus merevisi ke atas angka proyeksi/pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2021 Indonesia dari 6,7% menjadi 7,1%. Optimisme ini menguatkan ekspektasi terhadap perekonomian Indonesia untuk rebound di tahun 2021,” sebut Menko Airlangga.

Senada dengan proyeksi berbagai lembaga dunia, Airlangga meyakini beberapa indikator ekonomi membuat pemerintah optimistis pada kuartal II/2021 perkonomian nasional akan tumbuh berkisar 6,9 persen sampai 7,8 persen.

Hal tersebut salah satunya terlihat dari PDB berdasarkan harga konstan, dimana realisasi pada kuartal II/2020 relatif rendah, yaitu hanya Rp2.589,8 triliun.

Padahal menurutnya, dikuartal sebelumnya Rp2.703,1 triliun. Sementara itu, PDB harga konstan untuk kuartal I/2021 sebesar Rp2.703 triliun.

“Apabila PDB harga konstan kita di kuartal II/2021 sama dengan di triwulan I/2021, maka dia sudah melompat 5,62 persen. Oleh karena itu, pemerintah confident angka 6,9 persen atau 7 persen bisa tercapai di triwulan II/2021,” jelasnya.

Kemudian, selain itu pulihnya peningkatan konsumsi masyarakat juga menjadi indikator pemulihan ekonomi tersebut. Hal ini tercermin dari Inflasi, Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Riil yang semakin meningkat.

"Pemulihan konsumsi telah mendorong industri untuk meningkatkan aktivitas produksinya, hal itu tercermin dari indikator PMI yang meningkat mencapai level tertinggi selama periode 10 tahun pada April 2021," terangnya.

Kemudian peningkatan aktivitas produksi juga didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal. Dari sisi eksternal, pemulihan permintaan global mendorong aktivitas ekspor impor Indonesia.

“Konsumsi diproyeksikan akan terus meningkat di Triwulan II-2021 sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang memicu pertumbuhan belanja nasional. Pertumbuhan belanja nasional tumbuh signifikan pada awal April 2021 sebesar 32,48%,” ujar Menko Airlangga.

Tak hanya itu, neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2021 mencatat surplus US$1,56 miliar, angka ini lebih tinggi dibandingkan surplus Maret 2020 lalu sebesar US$0,71 miliar.

Surplus ini menurut Airlangga melanjutkan posisi surplus neraca perdagangan yang sudah dicapai sejak 11 bulan lalu.

“Tercatat, Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2021 mengalami surplus US$1,57 miliar, terutama terdorong oleh surplus di sektor nonmigas terutama komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit, batu bara, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektronik, serta emas dan perhiasan,” paparnya.

Selain itu, melansir data dari Kementerian Perdagangan tercatat bahwa ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2021 lalu sebesar US$17,45 miliar.

"Dan ini adalah ekspor nonmigas terbesar dan tertinggi dalam sejarah kita sejak krisis 1998 lalu," ungkapnya.

Selanjutnya, pemulihan ekonomi nasional juga terlihat dari meningkatnya penjualan kendaraan bermotor dan perumahan pasca relaksasi PPnBM Sektor Otomotif dan PPN DTP Sektor Properti yang dikeluarkan pemerintah awal Maret lalu.

Dimana pada Maret 2021 tercatat penjualan mobil mengalami peningkatan yang tajam yaitu 28,2%, sedangkan penjualan rumah mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 39,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Dikutip dari keterangan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang bahwa insentif otomotif dan sektor properti akan mendorong industri, kemudian program harga gas US$6 mendorong industri berdaya saing tinggi, program sertifikasi pelaku PDN akan memperluas pasar, dan program neraca komoditas akan memastikan industri memperoleh bahan baku yang dibutuhkan.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diandalkan untuk mendorong pemulihan ekonomi pada 2021, realisasinya sampai 30 April 2021 mencapai Rp155,63 triliun atau 22,3% dari pagu yang sebesar Rp699,43 triliun.

Sedangkan, khusus untuk program Dukungan UMKM telah terealisasi sebesar Rp40,23 triliun atau 20,8% dari pagu sebesar Rp191,13 triliun.

“Realisasi untuk program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp12,8 triliun atau sebesar 88,11% dari pagu yang mencapai 15,36 triliun,” tandasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:44 WIB

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Jakarta – Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital.

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:27 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Jakarta – Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan langsung pada…

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…

Tupperware luncurkan 3 Produk Baru, One Touch Fresh Rectangular, Supersonic Chopper Tall dan Black Series.

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:47 WIB

Tupperware Luncurkan 3 Produk Baru Untuk Meriahkan Ramadan

Sebagai Premium Housewares Solutions nomor 1 di Indonesia, Tupperware kembali menghadirkan produk terbaru untuk menemani keluarga Indonesia menyambut Ramadan di tahun ini.