Revisi RPJMN Sudah Tertuang di Rencana Kerja Pemerintah

Oleh : Herry Barus | Rabu, 26 April 2017 - 18:39 WIB

Bambang Brodjonegoro. (Foto: IST)
Bambang Brodjonegoro. (Foto: IST)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 yang dinilai sudah tidak realistis lagi, sudah tertuang di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang dilakukan setiap tahunnya.

Hal tersebut disampaikan Bambang usai acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2017 yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, Rabu.

"Tidak ada keharusan merevisi RPJMN. Kalau dari pengalaman-pengalaman di masa lalu, sebenarnya banyak sekali yang tidak tercapai targetnya di RPJMN, tapi sudah disebutkan di Perpres kalau ada target dalam RPJMN yang dirasa sulit tercapai, boleh dilakukan revisinya melalui RKP tahunan. Jadi sebenarnya apa yang terkandung dalam RKP itu sudah merupakan revisi dari RPJMN," ujar Bambang.

Bambang menuturkan, RPJMN 2014-2019 sendiri sebelumnya disusun sebagai turunan dari visi dan misi Presiden Joko Widodo, yang disesuaikan dengan kondisi pada saat itu. Namun kenyataannya, kondisi ekonomi dunia berubah sehingga apa yang dibayangkan saat itu kini tidak semuanya bisa diwujudkan.

"Jadi kita sudah mengakomodir perubahan tersebut dalam RKP setiap tahun, sejak 2015 sebetulnya," kata Bambang.

Sebelumnya, Bappenas sempat menyatakan akan mengkaji kemungkinan adanya revisi atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 yang dinilai sudah tidak realistis.

Menurut Bambang, evaluasi terhadap perencanaan yang dibuat pemerintah sendiri memang sebuah keniscayaan, untuk menilai apakah capaian pemerintah sudah sesuai dengan target yang dicanangkan.

Dalam RPJMN 2015-2019, salah satu target pembangunan yang ditetapkan yakni pembangunan makro ekonomi di mana pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh 6 persen hingga 8 persen.

Namun, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi bahkan susah payah menyentuh level 5 persen seiring dengan masih melambatnya perekonomian global.

Sejumlah pihak pun menilai target pertumbuhan ekonomi tersebut sudah tidak realistis dan perlu dievaluasi kembali oleh pemerintah.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kongres dan Seminar Teknis AGII yang ke-11

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:33 WIB

Menperin Agus Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Gas Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, sumbangsih para produsen gas di Indonesia saat masa pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Oleh karena itu, Menperin Agus turut mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:30 WIB

Menperin Agus: Produsen Gas Industri Berperan Vital Dukung Sektor Manufatur

Produsen gas industri merupakan salah satu sektor pendukung yang vital bagi perkembangan industri manufaktur. Kapasitas produksi gas industri nasional saat ini sebesar 2,5 juta ton per tahun…

Kawasan industri Jababeka (Ist)

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:25 WIB

Kuartal Pertama 2024, Jababeka Catat Pendapatan Sebesar Rp688 Miliar

PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp 688,6 miliar untuk kuartal pertama tahun 2024, turun 12% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Pilar Land Development &…

Proyek SakuraLand

Rabu, 08 Mei 2024 - 10:02 WIB

Begini Upaya SakuraLand Hadirkan Hunian Terjangkau, Berkualitas, dan Strategis

Setelah sukses membangun beberapa kawasan hunian, PT Sakura Sejahtera (SakuraLand) berencana akan mengembangkan beberapa kawasan hunian lagi. SakuraLand merupakan pengembang perumahan yang berdiri…

AVEVA Perkenalkan CONNECT di Acara AVEVA DAY Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 09:42 WIB

AVEVA Perkenalkan CONNECT, Platform Industrial Intelligence Terdepan di Acara AVEVA DAY Indonesia

Pemimpin global dalam industri piranti lunak, AVEVA memperkenalkan CONNECT sebuah platform industrial intelligence dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang menyediakan berbagai pemikiran…