Bio Farma Pastikan Pastikan Vaksin Corona Akhir Tahun Sudah Diproduksi Massal

Oleh : Herry Barus | Rabu, 16 September 2020 - 10:00 WIB

Bio Farma Kini Kendalikan Kimia Farma dan Indonesia Farma
Bio Farma Kini Kendalikan Kimia Farma dan Indonesia Farma

INDUSTRY.co.id - Bandung - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet)  mendorong pemerintah segera menyiapkan skema vaksinasi massal penangkal virus Covid-19. Mengingat penyebaran virus Covid-19 yang semakin meluas, sementara proses pengadaan vaksinnya masih sangat terbatas. 

Berkat kerjasama Indonesia dengan China melalui PT Bio Farma dengan Sinovac Biotech Ltd, telah menyelesaikan uji klinis tahap I, II dan sekarang masuk tahap III dengan melibatkan 1.620 relawan. Saat ini Bio Farma tengah melakukan uji klinis tahap III yang diperkurakan akan selesai pada akhir tahun ini. Mengingat bahan baku vaksin baru masuk dari China bulan November, maka diharapkan pada Februari 2021 vaksin Corona dari Bio Farma sudah bisa digunakan oleh masyarakat.

"Mulai November 2020 hingga Desember 2021, Indonesia akan mendapatkan sekitar 260 juta bahan baku (bulk) vaksin CoronaVac dari Sinovac. Ketersediaan 260 juta bulk tersebut akan membuat Bio Farma bisa memproduksi sendiri 130 juta vaksin. Indonesia juga menjalin kerjasama dengan Uni Emirat Arab melalui Bio Farma dan G-42 untuk pengadaan 10 juta vaksin Sinopharm pada Desember 2020. Kita patut bangga, karena tak semua negara bisa mendapatkan komitmen pengadaan vaksin dari lembaga farmasi terkemuka dunia," ujar Bamsoet usai berkunjung ke PT Bio Farma, di Bandung, Selasa (15/9/20).

Turut hadir para Wakil Ketua MPR RI antara lain Ahmad Muzani, Lestari Moerdijat, Arsul Sani, Fadel Muhammad, dan Hidayat Nur Wahid (virtual). Direksi PT Bio Farma yang hadir antara lain Direktur Utama Honesti Basyir, Direktur Keuangan dan Mitra Bisnis IGN Suharta Wijaya, Direktur Operasi M Rahman Roestan, Direktur Pemasaran, Penelitian, dan Pengembangan Sri Harsi, serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.

Ketua DPR RI ke-20 ini mengingatkan, ada 260 juta penduduk Indonesia yang perlu di vaksin. Sementara kesediaan vaksin yang siap pakai dari Sinovac maupun G-42, jumlahnya sangat terbatas. Perlu political will dari pemerintah untuk mengutamakan siapa saja yang berhak mendapatkan vaksin di periode awal ini.

"Sesuai saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peruntukan awal vaksin harus diutamakan kepada tenaga medis dan kesehatan, kita tentu sangat setuju. Selanjutnya kepada kalangan yang rentan terpapar Covid-19. Siapa saja kalangan yang rentan inilah yang perlu di breakdown lebih jauh. Jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial," tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meyakini, sebagai induk holding BUMN bidang Farmasi (membawahi PT Kimia Farma dan PT Indofarma), Bio Farma dalam jangka panjang bisa memproduksi sendiri vaksin penangkal virus Covid-19 sesuai strain virus Covid-19 yang ada di Indonesia. Presiden Joko Widodo menyebutnya sebagai Vaksin Merah Putih, yang dikerjakan paralel antara Bio Farma dengan Kementerian Riset dan Teknologi serta Lembaga Eijkman dan perguruan tinggi.

"Memiliki pengalaman lebih dari 130 tahun di bidang farmasi, Bio Farma punya rekam jejak dan kredibilitas yang tak perlu diragukan. Sebagai produsen vaksin terbesar di kawasan Asia Tenggara, produk yang dihasilkan Bio Farma sudah digunakan di lebih dari 150 negara. Memproduksi vaksin sesuai strain virus Covid-19 yang berkembang di Indonesia,  bukan hal yang sulit bagi Bio Farma," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini mengungkapkan, Presiden Joko Widodo menargetkan pada Januari 2021 uji klinis selama sepuluh bulan terhadap Vaksin Merah Putih sudah bisa dilakukan. Sehingga pada kuartal ketiga 2021, Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri Vaksin Merah Putih dengan target produksi mencapai 320 juta di tahun 2022. Sekitar 96 juta penduduk yang tergabung dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS akan mendapatkan vaksin tersebut secara gratis. Sementara masyarakat umum lainnya bisa membeli dengan harga terjangkau.

"Selain pengadaan vaksin, pemerintah juga perlu menyiapkan sarana dan prasarana lainnya dalam menyiapkan vaksinasi massal terhadap rakyat Indonesia. Seperti jarum suntik, kotak penyimpanan vaksin maksimal suhu 8 derajat celcius, dan lainnya. Ini akan menjadi sejarah pertama vaksinasi terbesar yang dilakukan bangsa-bangsa dunia, termasuk Indonesia. Persiapannya harus dilakukan sejak sekarang, agar nanti tak kedodoran" pungkas Bamsoet.

Sementara itu dari data Kementerian Kesehatan per hari ini jumlah spesimen yang selesai diperiksa sebanyak 22.606 spesimen dan kumulatifnya mencapai 2.672.710 spesimen. 

Jumlah kasus aktif per hari ini sejumlah 54.277 kasus atau 24,5%, lebih rendah dari hari sebelumnya. Untuk suspek hari ini sebanyak 98.842 kasus. Pasien positif baru hari ini masih bertambah sebanyak 3.141 kasus dan kumulatifnya mencapai 221.523 kasus. Pada kasus meninggal hari ini sebanyak 118 kasus dan totalnya mencapai 8.841 kasus. Positive rate hari ini berada di angka 14,1%.

Jumlah orang yang diperiksa sebanyak 20.193 orang dan kumulatifnya sejauh ini sudah mencapai 1.569.545 orang. Untuk sebaran wilayah masih terjadi di 34 provinsi dan tambahan 1 daerah lagi menjadi 491 kabupaten/kota. 

Lalu, untuk rincian kasus tiga besar per provinsi, DKI Jakarta menambahkan pasien sembuh terbanyak harian dengan 1.494 kasus dan kumulatifnya mencapai 42.245 kasus. Diikuti Jawa Timur dengan tambahan 365 kasus dan kumulatifnya mencapai 30.905 kasus. 

Jawa Tengah menjadi ketiga terbanyak harian dengan 242 kasus dan kumulatifnya mencapai 11.321 kasus. 

Sementara pada penambahan kasus positif baru hari ini, DKI Jakarta masih mencatat penambahan tertinggi dengan 879 kasus dan kumulatifnya mencapai 55.099 kasus. Kedua terbanyak berada di Jawa Timur dengan tambahan 343 kasus dan kumulatifnya mencapai 38.431 kasus.

 

Ketiga terbanyak harian berada di Jawa Barat dengan tambahan 203 kasus dan kumulatifnya 14.591 kasus. Namun secara nasional, jumlah kumulatif Jawa Tengah berada di urutan ketiga dengan kumulatifnya mencapai 17.913 kasus termasuk tambahan hari ini sebanyak 171 kasus.

Lalu pada kasus kematian harian pasien, Jawa Timur mencatat pasien meninggal terbanyak harian dengan 37 kasus dan kumulatifnya mencapai 2.899 kasus. DKI Jakarta pada urutan kedua terbanyak dengan 27 kasus dan kumulatifnya mencapai 1.418 kasus. Pada posisi ketiga terbanyak harian, Jawa Tengah 8 kasus dan kumulatifnya 1.153 kasus.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…