Kepala BKPM: Pengusaha Butuh Kepastian, Kecepatan dan Efisiensi

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 06 Februari 2020 - 01:11 WIB

Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (Foto: BKPM)
Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (Foto: BKPM)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Para investor masih banyak menghadapi kendala di Indonesia. Masalah yang banyak dihadapi investor tidak hanya regulasi, tetapi juga adanya arogansi sektoral, tumpang tindih peraturan baik di pusat maupun di daerah serta banyaknya ‘hantu-hantu’ di lapangan.

Demikian diungkapkan Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ketika menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel Mandiri Investment Forum (MIF) 2020 di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu (05/02/2020).

“Bohong kita, kalau bilang handicap (rintangan-red) investasi hanya di regulasi. Banyak ‘hantu-hantu’ investasi di lapangan (yang juga merintangi kegiatan investasi tersebut-red),” ujar Bahlil dalam diskusi tersebut.

Bahlil mengemukakan, adanya ego sektoral dan tumpang tindih berbagai peraturan tersebut mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No.7/2019 yang memerintahkan semua Kementerian dan Lembaga mendelegasikan kewenangan investasi ke BKPM, termasuk insentif fiskal, seperti Tax Holiday, Tax Allowance dan Pajak Impor Barang Modal.

“Inpres itu diterbitkan karena pengusaha butuh tiga hal, yaitu kepastian, kecepatan dan efisiensi,” kata Bahlil.

Karena itu, menurut Bahlil, BKPM saat ini tidak hanya melakukan promosi investasi, tetapi juga melakukan pengawalan investasi, mulai dari pengawalan perizinan hingga financial closing dan dilanjutkan dengan pengawalan dalam mengeksekusi investasi di lapangan, hingga bagaimana akhirnya investasi tersebut dapat berproduksi.

“BKPM bersama Pemerintah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengawal investasi agar jangan sampai ada yang menghalang-halangi. Ini menjadi komitmen besar BKPM dalam konteks memenuhi apa yang diperintahkan Presiden Jokowi untuk meningkatkan investasi di Indonesia,” tegas Bahlil.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sebesar 5,2 persen. Itu mengandalkan sektor konsumsi. Ke depan pertumbuhan ekonomi diharapkan mencapai 5,3-5,5 persen. Untuk harapan tersebut, BKPM mempunyai tugas untuk mencari berbagai macam cara guna meningkatkan realisasi investasi. Seperti diketahui, target realisasi investasi 2020 ditetapkan sebesar Rp886 triliun.

“Dalam dua bulan terakhir, BKPM telah mampu mengeksekusi realisasi investasi sebesar hampir Rp200 triliun dari total nilai potensi investasi mangkrak di Indonesia yang mencapai Rp708 triliun,” papar Bahlil.

Akan tetapi, demikian Bahlil, untuk mencapai target realisasi investasi tahun ini, BKPM menetapkan berbagai langkah komprehensif, yaitu memperbaiki regulasi, melakukan sentralisasi, memasukkan urusan insentif fiskal ke BKPM, dan membuat Satuan Tugas (satgas) lapangan untuk mengantisipasi berbagai kendala di lapangan.

“Investasi yang masuk harus dapat menciptakan banyak lapangan kerja guna menopang pertumbuhan ekonomi domestik. Salah satu cara untuk menopang pertumbuhan tersebut adalah menciptakan subsitusi impor dan meningkatkan kegiatan konsumsi dengan adanya daya beli yang kuat,” imbuh Bahlil.(Abraham Sihombing)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Momentum Hari Bumi, PGE Meneguhkan Komitmen pada Keberlanjutan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Jumat, 26 April 2024 - 14:30 WIB

Momentum Hari Bumi, PGE Meneguhkan Komitmen pada Keberlanjutan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Pengembangan energi ramah lingkungan temasuk energy panas bumi tak bisa dipisahkan dari upaya menjaga keberlanjutan di semua aspek bisnis. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi…

PGE Area Kamojang Raih Dua Penghargaan Unggulan dalam Acara Forum CSR Jawa Barat

Jumat, 26 April 2024 - 14:21 WIB

PGE Area Kamojang Raih Dua Penghargaan Unggulan dalam Acara Forum CSR Jawa Barat

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) semakin meneguhkan posisinya sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia terdepan dalam praktik bisnis berkelanjutan. PGE Area Kamojang berhasil…

IFG Life

Jumat, 26 April 2024 - 13:29 WIB

Peduli dengan Gaya Hidup Sehat, IFG Life Hadirkan IFG Life Protection Platinum dan IFG LifeCHANCE

Fokus pada kebutuhan nasabah menjadi kunci bagi PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dalam menghadirkan produk dan layanan yang komprehensif dan saling melengkapi. Gaya hidup tidak lepas dari aspek…