Masyarakat Perlu Waspadai Perubahan Bentuk Narkoba

Oleh : Herry Barus | Senin, 20 Maret 2017 - 03:08 WIB

Seorang anak memperhatikan contoh narkotika yang dipamerkan BNN. (Yuan Adriles/Pacific Press/LightRocket via Getty Images)
Seorang anak memperhatikan contoh narkotika yang dipamerkan BNN. (Yuan Adriles/Pacific Press/LightRocket via Getty Images)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat mewaspadai metamorfosis atau perubahan bentuk narkoba yang sengaja didesain produsennya untuk mengelabui aparat keamanan.

"Kalau dulu berbentuk pil, bubuk heroin, atau lintingan ganja , maka sekarang menjelma menjadi aneka rupa," katanya saat meresmikan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Teratai Khatulistiwa di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (18/3/2017).

Dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (19/3/2017) Khofifah mengatakan kini beredar narkoba yang dicampur dengan makanan bahkan jajanan anak.

Belum lama ini beredar permen dot di Surabaya yang disinyalir mengandung narkoba. Sebelumnya juga beredar kue kering bercampur ganja di Bandung dan Jakarta.

"Pengedar narkoba semakin pintar mengemas barang dagangannya. Penyusupan narkoba ke dalam makanan dan jajanan anak merupakan salah satu bentuk metamorfosis narkoba saat ini," kata dia.

Khofifah menerangkan, dengan mencampur narkotika ke dalam makanan maka akan sulit terdeteksi secara kasat mata. Polisi perlu melakukan uji klinis laboratorium untuk memastikan apakah makanan tersebut mengandung narkoba atau tidak.

Oleh karena itu, Khofifah mengimbau orang tua agar senantiasa mengingatkan anak-anaknya yang masih duduk di bangku TK dan SD untuk tidak jajan sembarangan.

"Orang tua harus lebih peduli dan tidak boleh cuek terhadap fenomena metamorfosis narkoba ini," kata dia.

Apalagi, lanjut dia, sindikat narkoba kini juga memanfaatkan anak-anak sebagai pengedar dengan pertimbangan selain memperkecil kecurigaan polisi juga hukuman yang dikenakan kepada pelaku anak-anak hanya setengah dari orang dewasa.

Sementara itu, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Marjuki mengatakan dari jumlah usia produktif di Kalimantan Barat sebesar 3.599.100 orang, diperkirakan sebanyak 61.185 orang dengan prevalensi 1,7 persen menyalahgunakan narkoba.

"Ibarat fenomena gunung es, angkanya bisa jauh melebihi prevalensi tersebut," ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Investasi Bodong (Foto Dok Industry.co.id)

Senin, 06 Mei 2024 - 00:11 WIB

Catat Ya! Jadi Korban Investasi Bodong, Nasabah Disarankan Tempuh Jalur Hukum

Jakarta - Kasus dugaan dana nasabah hilang di rekening tabungan PT Bank Tabungan Negara Tbk menarik perhatian publik.

PJ Gubernur Turut Hadir dalam Paskah ASN DKI Jakarta 2024

Minggu, 05 Mei 2024 - 22:53 WIB

Hadiri Paskah, Heru Imbau ASN Tingkatkan Pelayanan Bagi Masyarakat

Jakarta- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar perayaan Paskah Bersama 2024 dengan mengangat tema "Aktualisasi Nilai-Nilai Paskah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024" yang digelar…

Atlet tim Thomas dan Uber

Minggu, 05 Mei 2024 - 22:38 WIB

BNI Apresiasi Tim Thomas dan Uber Indonesia  

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI selaku sponsor resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi luar biasa Tim Thomas…

BTN Raih Best Savings Bank Award

Minggu, 05 Mei 2024 - 22:22 WIB

Konsisten Jalankan Peran, BTN Raih Best Savings Bank Award

Jakarta-Konsistensi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjalankan peran sebagai bank tabungan dan meningkatkan tingkat inklusi keuangan di masyarakat membuat perseroan meraih penghargaan…

Peluncuran Oreo Pokemon di Indonesia.

Minggu, 05 Mei 2024 - 22:11 WIB

Oreo Rayakan Kolaborasinya Bersama Pokemon. Ada Kepingan Biskuit Langka Berhadiah Perjalanan ke Jepang

Kolaborasi ini mengajak masyarakat untuk menemukan seluruh gambar koleksi karakter Pokemon pada kepingan biskuit Oreo dan berkesempatan mengikuti undian berhadiah istimewa.