Ditopang Kinerja Ekspor, Sektor Industri Tumbuh Lima Persen
Oleh : Herry Barus | Kamis, 09 Maret 2017 - 09:55 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Imam Haryono memberikan keterangan kepada wartawan seusai menjadi narasumber pada acara Kaltara Investment Forum 2017 di Jakarta, 8 Maret 2017.
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan industri di Indonesia rata-rata naik lima persen dalam beberapa tahun terakhir.
"Pertumbuhan industri beberapa tahun terakhir tumbuh rata-rata sekitar 5 persen yang ditopang oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, industri kimia, farmasi dan obat tradisional," kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Dalam mengisi kegiatan Kaltara Investment Forum 2017 tersebut ia menjelaskan lebih lanjut, bahwa adapun secara total industri dan jasa terkait industri berkontribusi terhadap PDB Nasional hingga sebesar 31,3 persen yang didominasi oleh sektor makanan dan minuman (32,84 persen), industri barang logam, elektronik, optik dan peralatan listrik (10,71 persen ), industri alat angkutan (10,47 persen); dan industri kimia, farmasi dan obat tradisional (9,86 persen ).
Kinerja tersebut didukung oleh kinerja sektor ekspor sektor industri dimana di 2016 ekspor industri pengolahan mencapai sebesar 109,76 miliar dolar AS dan impor sebesar 108,26 miliar dolar AS sehingga kita mengalami surplus sebesar 1,5 miliar dolar AS.
Hal tersebut sejalan dengan kinerja investasi sektor industri di 2016 dimana investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri sebesar Rp106,78 triliiun dan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri sebesar 16,68 miliar dolar AS.
Indonesia sendiri, dengan posisi terletak di jalur perdagangan global dimana sasaran perdagangan Indonesia yang terbesar adalah menyasar ke Asia dengan nilai sebesar 60,93 persen, sedangkan terbesar ke dua adalah ke Amerika sebesar 12,49 persen, Eropa sebesar 11,5 persen, Australia sebesar 11,07 persen dan Afrika sebesar 3,61 persen.
Mitra dagang terbesar adalah ke Tiongkok namun saat ini sedang menghadapi tantangan, terutama terkait defisit perdagangan nonmigas dengan beberapa negara dan defisit terbesar adalah dengan Tiongkok yaitu tahun 2016 mengalami defisit hingga sebesar 15,6 miliar dolar AS.
Pada saat ini sesungguhnya Indonesia dengan nilai ekonomi dan daya saing yang masih tertinggal dari negara negara Tiongkok dan India, tetapi mempunyai struktur tarif bea masuk yang sangat rendah.
Hal ini sudah tidak bisa diandalkan sebagai instrumen membangun industri, oleh karenanya, pemerintah terus berupaya meningkatkan penerapan Non Tariff Measures (NTMs) untuk melindungi produk-produk industri di dalam negeri.
Baca Juga
Genjot Industri Tekstil dan TPT, Kemenperin Berikan Insentif Potongan…
Dongkrak Kinerja Industri TPT, Kemenperin Gulirkan Insentif Potongan…
Pan Brothers Tingkatkan Modal Dasar Jadi Rp647,5 Miliar
Kemenperin Siap Fasilitasi Usulan Pengusaha Tekstil Sesuaikan Tarif…
Bahaya! Fenomena Thrift Shooping Pakaian Bekas Ancam Industri Tekstil…
Industri Hari Ini

Rabu, 06 Juli 2022 - 05:00 WIB
Sejumlah Taruna Akmil dan AAL Dalami Ilmu Kepemimpinan di Yonif Raider 300 Bjw
Taruna Akademi Militer (Akmil) dan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) mendalami materi kepemimpinan saat melakukan kunjungan ke Mako Batalyon Infanteri Raider 300/Bjw, yang berlokasi di Kabupaten…

Rabu, 06 Juli 2022 - 04:49 WIB
Presiden Jokowi Bagikan Bansos dan Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Semarang
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo mengunjungi Pasar Peterongan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada hari Selasa, 5 Juli 2022. Tiba sekira pukul 12.30 WIB, kehadiran Presiden…

Rabu, 06 Juli 2022 - 04:30 WIB
Asops Kasad Mayjen TNI Ainurrahman Periksa Kesiapan Operasi Yonif Raider 514 Kostrad
Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Mayjen TNI Ainurrahman didampingi oleh Asisten Operasi Kaskostrad, Brigjen TNI Primadi Saiful Sulun, Irdivif 2 Kostrad Brigjen TNI Bahram, Danbrigif…

Rabu, 06 Juli 2022 - 04:00 WIB
Satgas Pamtas Yonif 12KC Bantu Warga Distrik Senggi Papua Panen Padi
Mendukung ketahanan pangan di perbatasan, Satgas Pamtas Yonif 126/KC Pos Batom membantu masyarakat memanen padi di Kampung Batom, Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Selasa, 05 Juli 2022 - 23:40 WIB
Satgas BLBI Diharapkan Optimalkan Hak Tagih
Pengamat Kebijakan Publik, Lutfi Hakim menyatakan, akuntabilitas kerja satgas adalah hak publik, hal itu lantaran baillout bank-bank jaman itu merupakan tanggungan negara yang dampaknya masih…
Komentar Berita