Kemenperin Tegaskan RI Tak Alami Deindustrialisasi

Oleh : Ridwan | Senin, 15 April 2019 - 08:10 WIB

Ilustrasi pekerja pabrik manufaktur
Ilustrasi pekerja pabrik manufaktur

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kontribusi industri manufaktur Indonesia sebagai penopang perekonomian dinilai masih cukup besar. Hal ini terlihat melalui pertumbuhan sektor, peningkatan investasi, penambahan tenaga kerja dan penerimaan devisa dari ekspor.

"Gejala deindustrialisasi itu ketika kontribusi industri terhadap PDB sangat rendah, artinya menurun drastis. Tetapi sekarang kan masih cukup tinggi. Apalagi industrinya semakin tumbuh dan investasi terus jalan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar di Jakarta, Minggu (14/4).

Kemenperin mencatat, kontribusi industri manufaktur pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berada di angka 20 persen. Kondisi ini menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-5 di antara negara G-20, setelah China (29,3%), Korea Selatan (27,6%), Jepang (21%) dan Jerman (20,7%).

"Padahal, rata-rata kontribusi sektor manufaktur dunia saat ini hanya sebesar 17 persen," ujar Haris. 

Oleh karena itu, industri manufaktur menjadi sektor andalan dalam penerimaan negara. Hal ini pula yang menjadi perhatian pemerintah untuk semakin menggenjot hiliriasi industri.

Sejalan upaya tersebut, Kemenperin terus mendorong pendalaman struktur industri di dalam negeri melalaui peningkatan investasi, yang juga bertujuan untuk mensubstitusi produk impor. 

Investasi di sektor industri manufaktur pada tahun 2014 sebesar Rp195,74 triliun, naik menjadi Rp226,18 triliun di tahun 2018. Inipun mencerminkan iklim investasi di Indonesia terbilang kondusif.  

Dari penanaman modal tersebut, membawa efek berantai bagi pertumbuhan sektor industri baik skala besar dan sedang maupun skala kecil. Pada periode tahun 2014-2017, terjadi penambahan populasi industri besar dan sedang, dari tahun 2014 sebanyak 25.094 unit usaha menjadi 30.992 unit usaha sehingga tumbuh 5.898 unit usaha.

Di sektor industri kecil, juga mengalami penambahan, dari tahun 2014 sebanyak 3,52 juta unit usaha menjadi 4,49 juta unit usaha di tahun 2017. Artinya, tumbuh hingga 970 ribu industri kecil selama empat tahun tersebut.

Dampak positif lainnya adalah terbukanya lapangan pekerjaan yang luas. Hingga saat ini, sektor industri telah menyerap tenaga kerja sebanyak 18,25 juta orang. Jumlah tersebut naik 17,4 persen dibanding tahun 2015 di angka 15,54 juta orang.

"Selain itu, industri manufaktur konsisten memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai ekspor nasional hingga 73 persen," imbuhnya. 

Nilai ekspor industri pengolahan nonmigas diproyeksi menembus USD130,74 miliar pada tahun 2018. Capaian ini meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar USD125,10 miliar.

Apalagi, adanya peta jalan Making Indonesia 4.0, menandakan kesiapan Indonesia dalam upaya pengembangan industri nasional agar lebih berdaya saing global di era digital. 

"Aspirasi besarnya adalah menjadikan Indonesia masuk jajaran negara 10 besar dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Kami juga optimistis, Indonesia peringkat ke-4 di tahun 2045," tegas Haris. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…