DPR Didesak Segera Sahkan UU Koperasi yang Baru

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 16 Januari 2019 - 17:40 WIB

Seminar Urgensi Menunggu UU Koperasi Baru, Menyongsong Reposisi Bisnis Koperasi di Era Distruptif, Rabu (16/1/2019)
Seminar Urgensi Menunggu UU Koperasi Baru, Menyongsong Reposisi Bisnis Koperasi di Era Distruptif, Rabu (16/1/2019)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mendesak agar Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasiaan untuk segera disahkan. Dirinya pun berharap agar tahun ini segera bisa diwujudkan sebelum masa bakti anggota legislatif berakhir.

“Diharapkan tahun ini disahkan, kalau konsepnya dari kami sudah sejak 2016 karena kami belajar dari sejak dianulirnya UU No 17 tahun 2012 tentang perkoperasian oleh Mahkamah Agung. Kami berharap sebelum tugas periode DPR selesai, sehingga memberi arah baru bagi koperasi,” ujar dia dalam Seminar “Urgensi Menunggu UU Koperasi Baru, Menyongsong Reposisi Bisnis Koperasi di Era Distruptif’, Rabu (16/1/2019)

Dirinya juga menyampaikan ketika undang-undang koperasi baru ini disahkan menjadi ajuan, dasar dan pelindung bagi pelaku koperasi. Masyarakat terbantu pengelolaan organisasi, kepastian hukum demikian juga usaha terakomodir oleh berbagai perubahaan-perubahaan di masyarakat dalam berbisnis.

“Adapun jika undang-undang tersebut belum disahkan juga, kita juga siapkan peraturan menteri. Permen sebagai aturan pelaksananya,’ pungkasnya

Ia menambahkan, saat ini pemerintah bersama DPR RI membentuk tim khusus dan tim teknis guna menyelesaikan RUU Koperasi aga segera menjadi UU. Dalam seminar tersebut juga dibahas perihal reposisi  bisnis koperasi di era distruptif, menurutnya, era disruptif memberi peluang besar bagi para pelaku usaha untuk mengakselerasi bisnis mereka.

Hal itu karena perkembangan teknologi di era disruptif ini telah menjadikan kegiatan ekonomi yang pada awalnya panjang dan rumit menjadi lebih cepat dan mudah. Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan para pelaku usaha untuk menjangkau pasar lebih luas.

Hanya saja, tidak semua pelaku usaha bisa memanfaatkan perkembangkan teknologi ini dengan baik. Para pemain lama di industri yang minim inovasi kemudian terdisrupsi oleh para pemain baru yang muncul dengan ide dan gagasan anyar. Produk dan layanan inovatif mereka menawarkan kemudahan dan kecepatan yang tentu saja disukai oleh konsumen.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…