Ketum Kadin: Peraturan Daerah Hambat Investasi di Pulau Seribu

Oleh : Ridwan | Jumat, 28 September 2018 - 07:05 WIB

Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai banyak peraturan daerah (perda) yang dibuat oleh Pemprov DKI justru menghambat pariwisata Kepulauan Seribu. Alhasil, banyak investor yang tidak berani masuk ke kepulauan di Pantai Utara Jakarta.

Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani, mengatakan investor melirik Kepulauan Seribu sebagai salah satu "The Next Bali". Tetapi investor justru dihambat peraturan-peraturan daerah.

"Justru banyak perda yang menghambat industri pariwisata. Misalnya di Kepulauan Seribu, perda-nya banyak dari tahun 1992, ada (perda) tahun 1994," ungkap Rosan dalam acara Rakornas Kementerian Pariwisata di Raffles Hotel Jakarta (27/9/2018).

Dikatakan Rosan, Investor yang ingin masuk ke Kepulauan Seribu tidak sedikit. Mereka memilih mundur setelah melihat banyaknya peraturan daerah yang dibuat oleh Pemprov DKI.

"Sebenarnya (investor) yang mau masuk Kepulauan Seribu itu banyak, tapi lagi-lagi ada perda ini dan itu, mereka mundur lah. Sekarang lihat, dari tahun ke tahun begitu tidak berkembang," lanjut Rosan.

Aturan pantai salah satu yang banyak dikeluhkan investor. Menurut dia investor ingin membangun hotel dengan fasilitas pantai pribadi, namun sulit direalisasikan karena ada peraturan pantai bisa diakses bebas oleh masyarakat, termasuk nelayan.

Kadin menyarankan Pemprov DKI Jakarta untuk mengadopsi seluruh pariwisata yang ada di Maldives. Aturan di negara tersebut terbukti sukses menarik investor dan wisatawan.

"Ambil saja kebijakan dari Maldives, copy semuanya dan terapkan di Kepulauan Seribu karena sudah berhasil. Dengan kebijakan yang ada tidak akan berkembang," tutup Rosan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…