Percepatan dan Kredibilitas ISPO, Solusi Jitu Melawan Issue Negatif

Oleh : Herry Barus | Rabu, 19 September 2018 - 05:00 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Komoditas kelapa sawit terus menjadi sasaran dalam perang dagang dengan  negara-negara pasar, khususnya Uni Eropa dengan tuduhan merusak lingkungan,  memicu emisi gas rumah kaca, deforestasi, pekerja anak dan lain-lain.

Komoditas unggulan Indonesia bakal dilarang masuk, terutama biodisel berbahan baku minyak kelapa sawit. Jika kebijakan pelarangan produk turunan kelapa sawit itu  dilaksanakan tentu akan menimbulkan dampak yang luas terhadap penerimaan  devisa dan pajak, pertumbuhan ekonomi, berkurangnya lapangan kerja, serta  kesejahteraan jutaan pekebun. 

Indonesia harus mengambil sikap bijak, namun tegas dan terus-menerus  memperbaiki tatakelola kelapa sawit untuk merespon tuduhan-tuduhan negatif  terhadap komoditas kelapa sawit yang tidak sepenuhnya sesuai dengan fakta, untuk  menyusun suatu Strategi Komunikasi dan Diplomasi. Indonesia tidak perlu larut  dalam genderang permainan yang dimainkan Uni Eropa, namun perlu direspon  secara efektif untuk menyadarkan Uni Eropa.

“Sebaik apa pun upaya yang telah kita  lakukan, Uni Eropa tak kan pernah berhenti menyerang kelapa sawit. Karena kelapa sawit adalah komoditas yang paling strategis dan efisien untuk menghasilkan pangan dan energy,” jelas Ir Bambang MM, Dirjen Perkebunan, Selasa (18/9/2018)

Sebagai bangsa yang besar, harus selalu mengambil hikmah dari serangan terhadap kelapa sawit, inilah momentum yang tepat agar semua stakeholders kelapa sawit lebih solid, sinergi, dan kompak untuk menghadapi kampanye hitam tersebut.

“Hikmah lain, kita juga perlu berbenah diri dengan memperbaiki tata kelola baik  industri besar, perkebunan rakyat, kemitraan/ kerjasama perusahaan dengan  pekebun plasma dan swadaya, supaya daya saing industri sawit semakin meningkat dan diterima pasar global, “ujar Bambang lebih lanjut.

Saat ini, Pemerintah terus mendorong implementasi tata kelola kelapa sawit yang  baik sesuai ketentuan yang berlaku melalui Sistem Sertifikasi Indonesia Sustainable  Palm Oil (ISPO).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 - 21:55 WIB

Peringatan Hari Kartini: Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti

Jakarta-Dalam rangka memperingati Hari Kartini Srikandi BUMN Indonesia menyelenggarakan webinar bertajuk “Smart Investment 2024 Year of The Dragon”. Acara yang digelar secara daring, akhir…

Kick Off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:15 WIB

Toyota Eco Youth Kembali Digelar Ajak Generasi Muda Berperan Nyata Jaga Bumi

Toyota Indonesia secara resmi menggelar Kick off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dengan mengusung tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi”.

IKN Project Shipment and Conference

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:09 WIB

Dari Istana Negara Hingga Kantor Presiden, MJEE Pasok Lift dan Eskalator di Sejumlah Gedung Utama IKN

Jika sebelumnya pada 26 Februari 2024 principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:40 WIB

Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat & Solid, Ekspansif 32 Bulan Berturut-turut

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

RS Royal Progress Sunter memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises.

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:35 WIB

RS Royal Progress Sunter Hadirkan Metode Penanganan Varises Laser Tanpa Bedah

Memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal, RS Royal Progress Sunter hadirkan EVLA, metode penanganan varises lewat laser, tanpa bedah dan minim sayatan.