Lima Faktor Sebabkan Pasar Saham Siap Positif

Oleh : Wiyanto | Sabtu, 15 September 2018 - 14:22 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (dok INDUSTRY.co.id)
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (dok INDUSTRY.co.id)
INDUSTRY.co.id - 

Jakarta - PT Manulife Asset Managemen Indonesia menilai kinerja pasar saham Indonesia 5,31 year to date dan obligasi 4,79 year to date yang turun hingga akhir Agustus 2018, disebabkan faktor sentimen dan bukan fundamental.

"Kalau kita lihat, beberapa negara lainnya di kawasan Asia juga mengalami pelemahan baik di pasar finansial maupun nilai tukarnya.," ujar Krizia Maulana Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia di Jakarta, Sabtu (15/9/2018).

Menurutnya, beberapa sentimen yang dimaksud diantaranya normalisasi kebijakan moneter dari AS, konflik dagang yang berkepanjangan, serta adanya kekhawatiran mengenai emerging market risk off sentiment.

Ia menyebutkan pasar saham akan positif. Setidaknya terdapat 5 faktor yang dapat menunjang pergerakan pasar saham Indonesia ke arah yang lebih tinggi kedepannya.

Pertama, jika lebih ada kepastian dalam hal eksternal terkait konflik dagang dan normalisasi dari kebijakan moneter AS. Kedua, kebijakan aktif dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Ketiga, kondisi fiskal yang saat ini sudah jauh lebih sehat. Dimana kenaikan pendapatan negara berada jauh di atas biaya dari belanja negara. Per 31 Juli 2018, penerimaan dari pajak tumbuh 14% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan belanja negara sekitar 7% per tahunnya. Disamping itu, RAPBN di 2019 lebih kredibel dan memiliki semacam perhatian khusus dalam menunjang daya beli masyarakat. Keempat, valuasi dari pasar saham Indonesia yang semakin atraktif, dimana kalau kita lihat posisi investor asing terhadap pasar saham Indonesia boleh dikatakan lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga diharapkan tekanan jual asing pun juga akan berkurang

"Faktor kelima, situasi politik yang lebih kondusif untuk saat ini. Secara umum pasar negara berkembang, khususnya Indonesia akan diuntungkan dari stimulus ekonomi China dan jika ada perubahan nada kebijakan dari The Fed.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT. Yupi Indo Jelly Gum

Senin, 29 April 2024 - 13:29 WIB

Katakan Tidak pada Bullying

Masa sekolah yang seharusnya menjadi masa yang indah, realitasnya tidak untuk sebagian anak. Masa sekolah menjadi waktu yang penuh dengan ketakutan, kecemasan, dan penderitaan yang disebabkan…

Pavilion Indonesia di EXPOMED EUROSIA 2024

Senin, 29 April 2024 - 11:53 WIB

Siap Dobrak Pasar Eropa, Kemenperin Boyong Sembilan Industri Alat Kesehatan Nasional Mejeng di Turki

Industri alat kesehatan nasional terus berupaya menembus pasar ekspor seiring dengan produk-produknya yang semakin berkualitas dan berdaya saing global. Hal ini diwujudkan lewat keikutsertaan…

Pelepasan ekspor produk handicraft dan kriya.

Senin, 29 April 2024 - 11:31 WIB

Buka Akses Pasar Produk UKM Indonesia ke Kanada, LPEI dan Diaspora Indonesia Berkolaborasi

Kolaborasi antar institusi Pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank sebagai Lembaga Keuangan Pemerintah Indonesia dengan Atase Perdagangan (Atdag) Ottawa,…

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC)

Senin, 29 April 2024 - 10:55 WIB

ASLC Catat Laba Bersih Melonjak Hampir 8 Kali Lipat di Kuartal 1 2024

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,9 miliar di kuartal 1 2024, melonjak hingga hampir 8 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.…

Ilustrasi asuransi kendaraan

Senin, 29 April 2024 - 10:45 WIB

Tingkat Kecelakaan Mobil Meningkat, MPMInsurance Edukasi Pentingnya Asuransi Kendaraan

Belakangan ini kita membaca banyak berita terkait kelalaian berkendara yang menyebabkan kecelakaan tunggal maupun massal seperti salah satu kasus terbaru tentang kecelakaan mobil di pintu tol…