Pemerintah Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2018 5,14-5,21 Persen

Oleh : Herry Barus | Jumat, 14 September 2018 - 10:00 WIB

Menkeu Sri Mulyani (Foto Setkab)
Menkeu Sri Mulyani (Foto Setkab)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 pada kisaran 5,14-5,21 persen seiring dengan masih besarnya ketidakpastian global yang sangat berpengaruh pada perekonomian negara-negara berkembang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I-2018 baru mencapai 5,17 persen. Pada triwulan I tumbuh 5,06 persen dan triwulan II 5,27 persen. Sementara itu, pada triwulan III ekonomi diperkirakan tumbuh di kisaran 5,13-5,25 persen dan pada triwulan III di kisaran 5,1-5,23 persen.

"Total seluruh tahun 2018, proyeksi kami dalam 'range' 5,14-5,21 persen," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI membahas asumsi makro RAPBN 2019 di Jakarta, Kamis (13/8/2018)

Menurut Sri Mulyani, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di level 5,2 persen dengan dinamika ekonomi global yang terjadi. Konsumsi diprediksi masih akan tumbuh di atas lima persen di paruh kedua tahun ini.

Sementara itu, investasi diyakini akan tumbuh lebih tinggi lagi dibandingkan triwulan kedua yang sempat menurun dibandingkan triwulan pertama.

"PMTB yang merupakan investasi di Q2 cukup turun. Tadinya kami lihat bisa di atas tujuh persen namun tidak terjadi karena dampak libur yang cukup panjang. Investasi akan 'recover' dekati 7 persen, 6,7-6,9 persen," kata Sri Mulyani.

Selain itu, ekspor juga diperkirakan akan tetap stabil dan berada di kisaran tujuh persen. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan, berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, pada triwulan kedua lalu banyak importir melakukan penundaan impor.

"Jadi Q3 impor masih cukup tinggi meski mulai merendah karena depresiasi Rupiah," ujar Sri Mulyani.

Kendati demikian, lanjutnya, proyeksi tersebut bisa saja meleset menjadi lebih rendah karena ada risiko yang merugikan atau "downside risks"-nya, antara lain, menurunnya impor akibat dari tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"'Downside risks'-nya adalah kemungkinan 'growth' bisa meleset ke 5,15 persen karena impor makin melemah karena depresiasi rupiah. Investasi dan konsumsi akan terpengaruh. Kalau itu terjadi, ekonomi turun ke 5,15 persen," kata Sri Mulyani. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gebyar undian Bank Mandiri ini hoax

Minggu, 05 Mei 2024 - 21:00 WIB

Bank Mandiri Himbau Masabah untuk Hati-Hati pada Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk berhati-hati dengan kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah. Aksi kejahatan dengan modus yang mengatasnamakan…

BNI sebagai sponsor utama, siap mendukung gelaran BNI Java Jazz Festival pada 24 - 26 Mei 2024 di JIEXPO Kemayoran yang diselenggarakan oleh Java Festival Production.

Minggu, 05 Mei 2024 - 16:48 WIB

BNI Java Jazz on The Move Special Edition Kembali Hadir!

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai sponsor utama, siap mendukung gelaran Jakarta International BNI Java Jazz Festival pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta, yang…

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific saat belajar budaya Bali

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:30 WIB

Kemenparekraf Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Belajar Budaya Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para delegasi Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific…

KOBEX: Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar Di Triwulan I-2024

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:20 WIB

Top! Strategi Apik Membuahkan Hasil, Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar di Triwulan I-2024

Jakarta– PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi telah merilis Laporan Keuangan (Unaudited) triwulan I tahun 2024. Perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar…

PT BRI Asuransi Indonesia saat RUPS

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:02 WIB

BRI Insurance Tebar Dividen 25 Persen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 (RUPST) PT. BRI Asuransi Indonesia telah digelar pada hari Senin, tanggal 29 April 2024 di Menara Brilian. Jakarta.