BMKG Deteksi 150 Titik Panas di Sumatera

Oleh : Herry Barus | Kamis, 13 September 2018 - 14:30 WIB

Ilustrasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Foto ist)
Ilustrasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Foto ist)

INDUSTRY.co.id - Banda Aceh -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, pantauan sensor modis dengan menggunakan satelit menemukan 150 hotspot (titik panas) mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daratan Sumatera.

"Sore ini secara akumulasi tidak ada hotspot di Aceh, tapi di provinsi di Sumatera terpantau 150 titik," ucap,” Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad kepada Antara  di Aceh Besar, Rabu (12/9/2018)

Ia mengatakan, penyebaran titik panas ini berada di delapan provinsi, yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung.

Ke-150 titik panas itu memiliki rincian tingkat kepercayaan yang mengindikasikan karhutla, seperti 36 titik di antaranya dinyatakan sebagai titik api karena miliki tingkat kepercayaan di atas 81 persen.

Lalu 42 titik dinyatakan diduga titik api akibat tingkat kepercayaan melebihi 71 persen, kemudian 45 titik kategori mengkhawatirkan karena tingkat kepercayaan lebih dari 61 persen, dan 25 titik sisanya masih aman dengan memiliki tingkat kepercayaan 51 persen lebih.

"Titik api, dan diduga titik api terkosentrasi di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Sedangkan di provinsi yang lain, tidak begitu mengkhawatirkan," tutur Zakaria.

Pemerintah tahun ini mengawal ketat wilayah rawan kebaran hutan dan lahan, sehingga berhasil menurunkan jumlah titik api hingga 96,5 persen di seluruh Indonesia dalam periode 2015-2017.

"Berdasarkan data hasil pantauan satelit milik NOAA, jumlah titik api di 2015 mencapai 21.929, sedangkan di 2016 menurun menjadi 3.915. Pada 2017, jumlah titik api kembali menurun menjadi 2.257," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Raffles B Panjaitan.

KLHK mencatat luas area hutan dan lahan yang terbakar di 2015 mencapai 2.611.411 hektare (ha). Angka ini menurun menjadi 438.360 ha di 2016, lalu turun lagi menjadi 165.464 ha di 2017.

"Sejak 2016, perusahaan tidak berani lagi melakukan pembukaan lahan dengan membakar, ini berpengaruh. Kalau pun ada yang terbakar itu hanya spot-spot kecil saja karena kelalaian," ujar Raffles.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Privy hadirkan tanda tangan digital.

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:43 WIB

Amankan Transaksi Digital, Privy Hadirkan Paket Berlangganan Tanda Tangan Unlimited

Fitur baru Privy, tanda tangan digital, membantu pelaku usaha dan individu melindungi transaksi elektronik berisiko tinggi sesuai UU ITE.

Pendampingan Teknologi Bagi IKM Alas Kaki

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

Kemenperin Pacu Pengembangan IKM Alas Kaki Lewat Pendampingan Teknologi

Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain…

Ilustrasi pembiayaan BNI ke PLTB Sidrap

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

BNI Danai Akuisisi PLTB Sidrap oleh Barito Group

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi hijau dengan mendanai akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas…

Dok MSIG Life Insurance

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:56 WIB

Masuki Usia ke-39, MSIG Life Perkuat Komitmen Sebagai Mitra Kepercayaan Nasabah Lewat Budaya Kerja Baru

PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) atau yang sebelumnya dikenal dengan Sinarmas MSIG Life, saat ini menapaki usia ke-39 dan merayakan tahun pertamanya sebagai MSIG Life.

Bertemu KSAD, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:43 WIB

Bertemu KSAD, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendorong Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk senantiasa meremajakan dan memodernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista)…