Berpotensi Monopoli, KPPU Konsen ke Industri Tembakau

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 13 Agustus 2018 - 14:59 WIB

Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (Kompas)
Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (Kompas)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Ketua Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Kodrat Wibowo mengatakan bahwa Implementasi PMK 146/2017 berpotensi memunculkan dominasi persaingan usaha. Pasalnya menurut dia jika kebijakan tersebut disalah gunakan oleh pelaku industri besar makan akan menimbulkan kondisi yajg tidak sehat.

Namun disisi lain menurut Kodrat hak ini bisa berimplikasi pada pendapatan negara. Sebab dengan kenaikan cukai Industri Hasil Tembakau potensi penerimaan negara menjadi lebih baik.

"Implementasi PMK 146/2017, saya dari 2006-2010 saya di BKF saya hapal persis semangatnya. kita hanya ingin mendorong cukai yang berimplikasi pada penerimaan negara," tambah dia

Lebih lanjut, Kodrat menjelaskan bahwa adanya PMK 146/2017 memberikan dampak yang cukup luas. Sebab tidak hanya sebatas pada industri besar saja namun juga akan berimplikasi terhadap lapangan kerja, Kondisi petani tembakau.

"Yang jadi pertanyaan bagi kami, apakah pada saat layer disatukan dampaknya ada, saya juga pada 2009 tidak menyadari begitu panjang implikasi dari PMK ini," tambah dia.

Menurutnya jika berpotensi terhadap adanya merger antar perusahaan besar dan mengarah pada monopoli industri tembakau. Maka masalah tersebut juga akan menjadi domain KPPU untuk masuk dan mengawasi masalah tersebut.

"Tadi sudah sebutkan INDEF ada hubungan, karena penggabungan dari layer ada implikasi ke merger, merger adalah domain dari KPPU," pungkasnya

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 13:02 WIB

BNI Sediakan Solusi Pembiayaan untuk Pelaku Usaha melalui Supply Chain Financing

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, efisiensi dan optimalisasi modal kerja menjadi kunci utama bagi para pelaku usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas.

Gala dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific

Sabtu, 04 Mei 2024 - 11:30 WIB

Nuansa Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference

Rangkaian pelaksanaan 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Kamis (2/5/2024), dilanjutkan…

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengajak delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference tanam Bakau

Sabtu, 04 Mei 2024 - 10:45 WIB

Menteri Sandiaga Uno Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Tanam Bakau di Telaga Waja, Benoa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi "The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the…

Ilustrasi emas. (Ulrich Baumgarten/Getty Images)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 09:58 WIB

Analisa Harga Emas Tahun 2024: Menyentuh Tempat Tertinggi

Tahun 2024 diprediksi menjadi tahun yang menarik bagi pasar emas. Dengan beberapa analis dan sumber berbagai institusi memperkirakan harga emas akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi…

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.