Pemerintah Beri KUR untuk 13 Sektor Pariwisata

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 08 Agustus 2018 - 18:58 WIB

Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (Foto:Ist)
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (Foto:Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah menyetujui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk 13 bidang usaha sektor pariwisata guna menggairahkan industri dan mengundang devisa masuk ke Indonesia.

"Pemerintah ingin devisa meningkat salah satunya dengan pengembangan sektor pariwisata," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir di Jakarta, Rabu (8/8/2018)

Iskandar menambahkan pemberian KUR ini bisa mendorong optimalisasi kegiatan usaha sektor pariwisata khususnya di 10 destinasi pariwisata prioritas serta 88 kawasan strategis pariwisata nasional.

Sebelumnya, alokasi KUR tidak secara spesifik dapat membiayai sektor pariwisata karena kegiatan usaha ini tercampur dengan sektor jasa lainnya.

Skema KUR sektor pariwisata dengan suku bunga rendah 7 persen ini dapat diberikan kepada individu atau kelompok usaha, dengan plafon sesuai kebutuhan usaha, baik KUR Mikro maupun KUR Kecil.

Selama ini, batas plafon KUR mikro adalah Rp25 juta, sedangkan plafon untuk KUR kecil diatas Rp25 juta hingga Rp500 juta.

Sektor yang bisa mendapatkan KUR pariwisata ini adalah agen perjalanan wisata, sanggar seni, penyelenggara MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) dan penyediaan akomodasi.

Selain itu, penyediaan makanan dan minuman, jasa informasi pariwisata, pengelolaan tempat wisata dan jasa konsultan pariwisata.

Kemudian, usaha jasa pramuwisata, wisata tirta, jasa transportasi pariwisata, industri kerajinan dan pusat oleh-oleh.

Untuk penambahan alokasi KUR ini, Iskandar mengatakan pemerintah menambah alokasi KUR 2018 dari sebelumnya Rp117 trilun menjadi Rp123,53 triliun.

Meski demikian, kata dia, penambahan sebesar Rp6,5 triliun ini tidak dimanfaatkan sepenuhnya untuk KUR pariwisata.

"Kita tidak menargetkan penyaluran, semua tergantung 'demand', karena takutnya kekecilan. Sepanjang 'demand' besar, kita akomodasi," kata Iskandar. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…

Menparekraf Sandiaga Uno (tengah)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penguatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor…

Ilustrasi sampah plastik

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:35 WIB

Riset Terbaru Sebut Produsen Makanan-Minuman Nasional Ini Masuk Daftar Pencemar Global

Produsen makanan dan minuman global, termasuk Coca-Cola, Nestle dan Danone, memuncaki daftar perusahaan penyumbang terbesar sampah plastik di dunia, menurut sebuah laporan riset anyar yang diterbitkan…