Bank Dunia Kagum Penanganan Anak Kerdil di Indonsia

Oleh : Herry Barus | Jumat, 06 Juli 2018 - 12:40 WIB

Direktur Utama Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (Foto Ist)
Direktur Utama Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Praya Tengah- Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengagumi upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani kekerdilan pada anak, lewat kerja bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja.

"Kemarin saya hadir dalam rapat tentang kekerdilan anak dengan Wapres Kalla. Dari 189 negara anggota yang telah saya datangi, belum pernah saya menemukan kerja sama begitu luar biasa dengan Wapres Kalla dan banyak menteri Indonesia untuk mengatasi kekerdilan anak di Indonesia ini," kata Presiden Kim dalam Rembug Desa tentang Pencegahan Anak Kerdil di Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Kamis (5/7/2018) .

Kim menilai kerja Pemerintah Indonesia dalam mengatasi kekerdilan pada anak tersebut sudah tepat, yakni dengan mengajak seluruh menteri di bidang terkait untuk menyelesaikan persoalan itu.

"Cara anda (Indonesia) mengatasi masalah ini sangat tepat. Kekerdilan ini bukan masalah kesehatan, sanitasi, atau transfer dana semata; tetapi ini masalah semua. Dan hanya dengan bekerja bersama, anda akan menemukan keberhasilan dalam menjamin masa depan bangsa Indonesia," ujar Kim.

Sebelumnya, Rabu (4/7/2018), Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan perwakilan Bank Dunia untuk mencari solusi mengatasi masalah kekerdilan anak di Indonesia.

Saat ini, Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan prevalensi anak kerdil tinggi bersama negara-negara di Afrika dan Asia Selatan. Sekitar 37 persen atau 9 juta anak balita Indonesia mengalami kekerdilan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI.

Oleh karena itu, Bank Dunia siap membantu Indonesia untuk mengatasi persoalan kekerdilan anak tersebut, dengan harapan generasi masa depan Indonesia nantinya dapat berkualitas dan memajukan perekonomian dunia.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap masyarakat dapat bergerak inisiatif untuk mengatasi kekerdilan pada anak di daerah-daerah.

"Masyarakat sendiri harus mengembangkan untuk kepentingan masyarakat juga. Kalau masyarakat tidak bergerak, maka walaupun uang begitu banyak tapi masyarakat tidak bergerak sendiri, itu sulit," ujar Wapres Kalla.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menhan Prabowo Subianto Gelar Acara Halal Bihalal dan Pengarahan Pegawai Kemhan

Selasa, 07 Mei 2024 - 05:36 WIB

Menhan Prabowo Subianto Gelar Acara Halal Bihalal dan Pengarahan Pegawai Kemhan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal dan Pengarahan kepada sejumlah 1.000 pegawai Kemhan di Kementerian Pertahanan, Jakarta,

Dankormar Majenderal TNI (Mar) Endi Supardi Haditi Seminar Hardikal 2024

Selasa, 07 Mei 2024 - 05:02 WIB

Dankormar Majenderal TNI (Mar) Endi Supardi Haditi Seminar Hardikal 2024

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla, CHRMP., CRMP. menghadiri Seminar Nasioal Peringatan Hari Pendidikan Angkatan Laut (HARDIKAL)…

Memasuki Hari ke Empat, Prajurit Martinir Terus Mencari Korban Bencana di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 - 04:53 WIB

Memasuki Hari ke Empat, Prajurit Martinir Terus Mencari Korban Bencana di Luwu

Memasuki hari ke empat banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Luwu Sulawesi Selatan sejak Jumat 3 Mei 2024, Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut bahu membahu bersinergi dengan instansi…

Pelabuhan subholding Pelindo

Senin, 06 Mei 2024 - 22:21 WIB

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) akan mulai melakukan pengelolaan, pengembangan dan komersialisasi di Pelabuhan Benoa Bali sebagai pusat pariwisata maritim unggulan.

Dico Ganinduto Sesi Foto Bareng Raffi Ahmad

Senin, 06 Mei 2024 - 18:40 WIB

Viral Dico Ganinduto Sesi Foto Bareng Raffi Ahmad, Persiapan Maju Pilgub Jateng?

Viral di media sosial beredar video yang memperlihatkan Bupati Kendal Dico Ganinduto tengah melakukan sesi photoshoot dengan artis yang juga pengusaha, Raffi Ahmad.