Pemerintah Siapkan Kompetensi Pekerja Untuk Industri 4.0

Oleh : Herry Barus | Jumat, 20 April 2018 - 12:07 WIB

Menko Darmin Nasution (Setkab)
Menko Darmin Nasution (Setkab)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah menyiapkan pengembangan pendidikan vokasi di enam sektor penggerak ekonomi yaitu manufaktur, agribisnis, pariwisata, tenaga kesehatan, ekonomi digital dan pekerja migran untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

"Kita harus mendorong kompetensi baru secara masif, direvitalisasi serta menyusun payung hukum pengembangan vokasi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution seusai memimpin rapat implementasi peta jalan vokasi di Jakarta, Kamis (19/4/2018)

Darmin mengatakan penguatan pendidikan vokasi di sektor tersebut menjadi penting karena merupakan enam sektor utama yang selama ini konsisten menyerap tenaga kerja setiap tahunnya.

Berdasarkan data, jumlah pekerja di industri manufaktur saat ini mencapai 575.000 orang, diikuti pekerja imigran sebesar 243.265 orang, agribisnis sebesar 195.843 orang, tenaga kesehatan 6.018 orang, ekonomi digital 5.172 orang dan pariwisata 3.333 orang.

Persoalan kompetensi tenaga kerja menjadi pembahasan penting dalam era revolusi industri 4.0, apalagi saat ini masih terdapat ketidaksesuaian antara kebutuhan industri yang memerlukan tenaga kerja yang andal dengan minimnya keahlian pencari kerja.

Selain itu, kurikulum berbasis kompetensi yang selama ini terdapat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih minim sehingga menyebabkan ketidaksiapan lulusan sekolah tersebut dalam bersaing di dunia kerja.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam menghadapi industri 4.0 yaitu kualitas, kuantitas dan persebaran yang merata di berbagai daerah.

"Peran pemerintah daerah juga penting untuk mendukung pelatihan vokasi ini. China bisa menjadi dashyat karena ketiga hal tersebut," tambah Hanif.

Ia juga mengingatkan pentingnya sertifikasi keahlian di bidang tertentu yang bisa memberikan manfaat bagi tenaga kerja agar benar-benar bisa masuk pasar kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"Dengan adanya sertifikat keahlian ini, selain meningkatkan kompetensi, nantinya tenaga kerja bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik untuk meningkatkan taraf hidup," ujar Hanif.

Saat ini pemerintah terus berupaya untuk mematangkan peta jalan vokasi ini di tingkat kementerian terkait agar kebutuhan antara penawaran dan permintaan di pasar tenaga kerja bisa lebih seimbang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Mukhtarudin Anggota DPR RI Fraksi Golkar

Minggu, 19 Mei 2024 - 10:12 WIB

Pabrik Smelter Nikel PT KFI Kaltim Kebakaran, Mukhtarudin DPR: Proses Audit Harus Dilakukan

Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) DPR RI Mukhtarudin buka suara soal insiden kebakaran pabrik pengolahan nikel, PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) di Kutai Kartanegara,…

Armada DAMRI siap yang siap beroperasi (Doc: Perum DAMRI).

Minggu, 19 Mei 2024 - 09:57 WIB

Ekspansif! DAMRI Siap Mengaspal di Arab Saudi

Pimpinan DAMRI telah melakukan kunjungan ke Arab Saudi dalam rangka survei investasi dan bisnis layanan transportasi haji dan umrah di Arab Saudi, pada Maret 2024. Kunjungan tersebut sekaligus…

Industri (Ilustrasi)

Minggu, 19 Mei 2024 - 09:50 WIB

Market Development and Business Strategies in The Engineering Field

The engineering field, as a vital pillar of the national economy, sees its market development trend directly related to the stable growth of the national economy and the improvement of social…

Ronaldo

Minggu, 19 Mei 2024 - 09:45 WIB

Ronaldo, Ronaldinho & Agüero Kritik Erling Haaland Usai Menjadi Karakter 'Raja Barbar' Clash of Clans

Pemain legenda sepak bola Ronaldo, Ronaldinho, dan Sergio Agüero dengan bercanda mengkritik nama pemain striker terkenal, Erling Haaland, di Internet sebagai ungkapan frustrasi mereka atas…

Telkom - Starlink kerjasama

Minggu, 19 Mei 2024 - 09:25 WIB

TelkomGroup dan Starlink Teken Kerja Sama, Bidik Segmen Enterprise

Pada tanggal 15 Mei 2024, Telkomsat dan Starlink melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur…