Inilah Harapan Para Petani Tebu di Jawa Barat

Oleh : Ridwan | Rabu, 18 Januari 2017 - 14:59 WIB

Ilustrasi petani tebu. (Arief Priyono/Light Rocket)
Ilustrasi petani tebu. (Arief Priyono/Light Rocket)

INDUSTRY.co.id, Jawa Barat - Lahan tebu rakyat di Jawa Barat semakin habis. Selama kurun waktu tujuh tahun ini, lahan tebu di Jabar tersisa sekitar 40 persen.

Sampai tahun 2009, lahan tebu masih tersisa sekitar 12.000 hektare. Namun saat ini, tinggal tersisa 5.000–5.500 hektare.

"Semakin habisnya lahan tebu terjadi menyusul menurunnya minat petani tebu dalam menanam komoditas tersebut, akibat terus merugi" terang Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Haris Sukmawan melalui siaran persnya di Jawa Barat (18/1/2017).

Haris menambahkan, Luas lahan tebu di Jabar masih mencapai 8.000–9.000 hektare. Bahkan, pada 2006-2009 lalu, luas lahan tebu di Jabar mencapai sekitar 12.000 hektare. Namun musim tanam sekarang hanya tinggal 5.000–5.500 hektare" ujar pria yang akrab disapa Wawan.

Rendahnya tingkat rendemen maupun harga gula, dipercaya menjadi faktor terus meruginya petani tebu. Pada musim giling 2016 lalu, kondisi tersebut terutama dialami oleh para petani tebu yang memasuki musim giling periode ketujuh hingga seterusnya. Pada periode tersebut, tingkat rendemen anjlok menjadi 5,5-6 persen. Begitu pula harga gulanya yang hanya dihargai Rp 10.800-Rp 11.000/kg.

Untuk periode ketujuh sampai giling akhir, nasib petani tebu benar-benar terpuruk. Kondisi tersebut diperparah dengan cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang 2016. Cuaca ekstrim itu menyebabkan biaya tebang maupun pengangkutan tebu dari ladang ke pabrik gula melonjak tinggi. Akibatnya, jumlah petani yang menanam tebu dan lahan tebu pun berkurang drastis.

Menurut Wawan, saat ini hanya ada sekitar 3.000-4.000 orang petani tebu. Padahal, sebelumnya petani tebu di Jabar bisa mencapai 12.000 orang" ucapnya.

Petani tebu banyak yang mengurangi menanam tebu bahkan beralih total pada komoditas pertanian lain untuk ditanam di lahannya. Banyak petani yang beralih menanam padi dan jagung. Sementara untuk buruh tani yang biasanya mengelola lahan tebu, banyak yang beralih profesi menjadi buruh bangunan.

Wawan berharap, pemerintah pusat memperbaiki nasib petani tebu dan membangkitkan kembali minat petani untuk menanam tebu. Pasalnya, jika para petani tebu benar-benar meninggalkan budi daya tebu, maka Indonesia sepenuhnya akan bergantung pada impor gula. Kondisi itupun akan membuat harga gula di dalam negeri sepenuhnya ditentukan dari luar negeri.

Untuk meningkatkankan minat dan kesejahteraan para petani tebu, salah satu hal yang harus dilakukan adalah segera merealisasikan janji membangun 11 pabrik gula baru yang modern. Pasalnya, saat ini pabrik gula yang ada di Jabar dan daerah lainnya di Indonesia merupakan pabrik tua peninggalan Belanda.

Dari 11 pabrik gula baru modern yang dijanjikan akan dibangun, salah satunya akan dibangun di Jabar. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya,” tutur Wawan.

Tak hanya belum membangun pabrik gula baru, pemerintah juga belum melakukan revitalisasi pada pabrik gula yang lama. Padahal, keberadaan pabrik dan mesin tua membuat tingkat rendemen tebu menjadi rendah.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno (tengah)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penguatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor…

Ilustrasi sampah plastik

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:35 WIB

Riset Terbaru Sebut Produsen Makanan-Minuman Nasional Ini Masuk Daftar Pencemar Global

Produsen makanan dan minuman global, termasuk Coca-Cola, Nestle dan Danone, memuncaki daftar perusahaan penyumbang terbesar sampah plastik di dunia, menurut sebuah laporan riset anyar yang diterbitkan…

Grand Opening Roti Keset Condet Kemang

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:25 WIB

Fadil Jaidi dan Pak Muh Seru-seruan di Grand Opening Roti Keset Condet Kemang

Youtuber Fadil Jaidi dan ayahnya Pak Muh menjadi bintang tamu pada Grand Opening Roti Keset Condet Kemang, Rabu (1/5/2024). Lokasinya di Jalan Kemang Selatan VIII No.56A Jakarta Selatan.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Sabtu, 04 Mei 2024 - 15:21 WIB

Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri, Menperin Agus Resmikan JARVIS 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalankan program pendidikan vokasi yang menjadi pelopor dual system di Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan…

Pembukaan Business Matching IKM Pangan dan Furnitur dengan HIPPINDO

Sabtu, 04 Mei 2024 - 14:48 WIB

Menperin Agus Jodohkan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel Lewat Gelaran Temu Bisnis

Upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kemandirian Industri Kecil Menengah (IKM) salah satunya dilakukan melalui dukungan terhadap kemitraan antara IKM dengan berbagai sektor…