Dihadapan Wamen ESDM, Para Pelaku Industri Minta Penjelasan Terkait Penurunan Harga Gas

Oleh : Ridwan | Senin, 19 Februari 2018 - 12:30 WIB

industri berbasis gas
industri berbasis gas

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ajang Breakfast Meeting yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian menjadi wadah untuk para pelaku industri mengeluhkan harga gas untuk industri yang hingga saat ini masih cukup tinggi.

Acara yang secara langsung dibuka oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga menghadirkan narasumber antara lain, Wamen ESDM, Archandra Tahar, Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi, serta Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan.

Tak heran, disela-sela panel diskusi banyak Asosiasi industri yang mencecar Wamen ESDM untuk menjelaskan terkait penurunan harga gas untuk industri yang hingga kini masih cukuo memberatkan para pelaku industri.

"Memang sampai saat ini masih ada 70 industri yang menunggu kepastian penurunan harga gas. Namun, pihaknya sudah membicarakan hal tersebut dengan Ibu Menteri Keuangan," ujar Menperin Airlangga di Jakarta, Senin (19/2/2018).

Ia menambahkan, Kemeterian Keuangan sudah menghitung pengurangan PNBP walaupun dari segi jumlah volume gas-nya tidak terlalu besar. "Namun, yang perlu menjadi perhatian bahwa industri merupakan kunci pertumbuhan ekonomi nasional, besar atau kecil industrinya harus diperhatikan," terangnya.

Disisi lain, Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar mengungkapkan, kita sudah dengarkan keluhan atau aspirasi dari para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi.

"Beberapa permintaan mereka sudah kita lakukan perbaikan dari sisi harga. Namun demikian, untuk industri keramik, sarung tangan dan lainnya masih dalam pembahasan," tegas Wamen ESDM.

Menurutnya, rencana pengurangan PNPB yang diajukan untuk menutupi penurunan harga gas dalam setahun itu hanya sekitar US$ 4,3 juta.

"Kita sudah bahas dengan Kementerian Keuangan, semoga dalam waktu cepat kita akan terbitkan apakah insentif dari sisi pengurangan PNBP ini bisa terlaksana," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, opsi pengurangan PNBP hanya bisa menurunkan US$ 0,7-0,8 per MMbtu. "Itu bagian yang mungkin kita kurangi, tiap industri akan berbeda-beda tergantung kontraknya terdahulu," ucap Archandra.

Menurutnya, kita tidak bisa sama ratakan harga gas untuk semua industri, karena itu tergantung perjanjian kotrak terdahulunya. "Tidak semua sama, ada 77 perusahaan industri yang membutuhkan sekiyar 21 BBTUD. Kalau kita turunkan US$ 0,7 per MMbtu ini berapa efeknya pada PNBP, hanya sekitar Rp50 Miliar," tuturnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…