Nadiem Makarim Pastikan GoJek Lepas Saham ke Publik

Oleh : Ahmad Fadli | Sabtu, 09 Desember 2017 - 14:32 WIB

CEO Go-Jek Nadiem Makarim (Foto SWA)
CEO Go-Jek Nadiem Makarim (Foto SWA)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Go-Jek, perusahaan startup transportasi digadang-gadang bakal melantai di bursa efek Indonesia (BEI). Niat perusahaan ini untuk IPO sepertinya bakal dinantikan pelaku pasar. Maklum Go-Jek merupakan perusahaan rintisan pertama di Indonesia yang memiliki valuasi nilai jual melebih US$ 1 miliar.

Pernyataan tersebut disampaikan CEO Go-Jek Nadiem Makariem dalam sebuah diskusi panel di acara Bloomber The Year Ahead Asia belum lama ini.

"Kami pasti akan IPO, tapi semua tergantung situasi dan kondisi ke depan. Semoga dalam beberapa tahun ke depan kami bisa IPO karena itu tujuan dan cita-cita saya," ujar Nadiem.

Dalam dunia startup, dikenal beberapa level valuasi perusahaan. Level pertama adalah Cockroach, perusahaan rintisan awal dengan valuasi masih kecil, tapi tahan banting. Perusahaan seperti ini bisa menarik para angle investor untuk mengikutsertakan modalnya sehingga valuasinya membesar.

Di level selanjutnya, terdapat istilah Ponies. Istilah ini menjuluki perusahaan-perusahaan rintisan dengan valuasi menembus US$ 10 juta atau sekitar Rp 130-an miliar.

Jika perusahaan di level ini bisa mempertahankan dan menaikkan nilai valuasinya, maka para angle investor dengan modal lebih gede tertarik menginjeksi modal segar. Valuasi mereka pun akan terdorong ke level berikutnya.

Centaurs, makhluk berbadan kuda berkepala manusia dalam mitolog Yunani, menjadi istilah untuk menggolongkan startup dengan valuasi menembus US$ 100 juta. Kira-kira Rp 1,35 triliun.

Lagi-lagi, jika perusahaan perintis segede ini masih bisa meningkatkan valuasinya, para angle investor kelas paus masih bisa tertarik menambahkan modal, sehingga semakin mendorong valuasinya.

Perusahaan perintis yang valuasinya mampu menembus US$ 1 miliar (setara sekitar Rp 13,5 triliun) mendapat julukan Unicorn. Kuda terbang bertanduk tunggangan para dewata.

Go-Jek merupakan perusahaan startup yang sudah berada di kasta tertinggi ini. Biasanya, perusahaan startup di level ini sudah semakin sulit mendapatkan pasokan modal segar dari para investor malaikat. Bukan karena tidak menarik, tapi tidak terlalu banyak lagi angle investor yang memiliki kapasitas dana hingga sebesar itu.

Oleh sebab itu, menawarkan saham ke investor publik menjadi jalur paling logis untuk semakin memperbesar aset perusahaan dan mendongkrak valuasinya.

Namun, setelah menjadi perusahaan publik, umumnya karakter perusahaan rintisan mulai berubah. Menyesuaikan tuntutan investor di bursa saham, mereka akan mulai mengejar perolehan laba dari semula mengejar peningkatan valuasi. Benarkah?

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pol Perabot Online Sabet Penghargaan Pahlawan Lokal Lifestyle dari TikTok

Senin, 06 Mei 2024 - 12:55 WIB

Pol Perabot Online Sabet Penghargaan Pahlawan Lokal Lifestyle dari TikTok

Pol Perabot online menyambut baik tuntasnya integrasi antara TikTok Shop dan Tokopedia. Integrasi kedua platform digital tersebut akan membawa tren belanja baru bagi konsumen tanah air.

Migas Ilustrasi

Senin, 06 Mei 2024 - 11:34 WIB

Imbas Ketegangan Timur Tengah, Harga Minyak Mentah April Alami Kenaikan Sebesar USD87,61 Perbarel

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan rata-rata Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) bulan April sebesar USD87,61 perbarel, melalui Keputusan…

IFG Life

Senin, 06 Mei 2024 - 10:37 WIB

Peduli Perlindungan Konsumen, IFG Life Gabung Keanggotaan LAPS SJK untuk Wadah Pengaduan Pemegang Polis

Pemegang polis asuransi selaku konsumen, kini dapat merasa lebih aman karena memiliki akses ke Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) sebagai wadah untuk menyampaikan…

Optimis Gali Potensi Migas Indonesia, PHE Pertajam Strategi Eksplorasi

Senin, 06 Mei 2024 - 10:25 WIB

Buktikan Kinerja Unggul, PT Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja cemerlang hingga saat ini. PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD)…

Indonesia Financial Group IFG

Senin, 06 Mei 2024 - 10:25 WIB

Peduli Perlindungan Konsumen, IFG Life Gabung Keanggotaan LAPS SJK untuk Wadah Pengaduan Pemegang Polis

Pemegang polis asuransi selaku konsumen, kini dapat merasa lebih aman karena memiliki akses ke Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) sebagai wadah untuk menyampaikan…