Kendati Banyak DPK Masuk BEI, Perbankan Tidak Alami Pengetatan Likuiditas

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 28 November 2017 - 09:12 WIB

Pengunjung mengamati papan elektronik yang memperlihatkan pergerakan IHSG di gedung BEI (Foto Rizki Meirino)
Pengunjung mengamati papan elektronik yang memperlihatkan pergerakan IHSG di gedung BEI (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Likuiditas sektor perbankan tidak mengetat kendati banyak Dana Pihak Ketiga (DPK) masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Itu terlihat dari rasio pinjaman terhadap pendanaan (Loan to Deposit Ratio/LDR) yang hingga akhir Oktober 2017 masih 88%.

“Itu artinya, likuiditas perbankan Indonesia masih memadai. Terjaganya likuiditas perbankan hingga kini akibat kelebihan dana masuk perbankan sudah terjadi sejak awal tahun ini,” ujar Imansyah, Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan), di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Karena itu, demikian Imansyah, likuiditas perbankan untuk memenuhi ekspansi penyaluran kredit hingga kini masih terjaga kendati banyak terjadi perpidahan DPK dari bank ke pasar modal.

Imansyah menuturkan, kondisi seperti itu diyakini dapat mendorong pertumbuhan penyaluran kredit pada November-Desember 2017. Imansyah memprediksi kredit perbankan dapat tumbuh hingga 9% pada 2017 dibandingkan pertumbuhan pada 2016 sebesar 7,8%.

Imansyah memang mengakui adanya perpindahan dana DPK dari perbankan ke pasar modal pada Oktober 2017. Itu karena pendanaan yang masuk ke pasar modal pada akhir Oktober 2017 naik 20% menjadi Rp197 triliiun dibandingkan pada akhir September 2017 sebesar Rp163 triliun.

Tetapi, menurut Imansyah, pertumbuhan DPK yang masuk ke perbankan sepanjang  periode tersebut melambat. Pertumbuhan DPK perbankan pada Oktober 2017 tercatat hanya sebesar 10,9% atau lebih rendah dibandingkan pada September 2017 sebesar 11,69%.

“Memang perpindahan itu ada, tetapi tidak mengakibatkan pengetatan likuiditas bagi sektor lainnya. Perpindahan tersebut disebabkan oleh penurunan tingkat suku bunga bank sehingga imbal hasil di pasar modal menjadi lebih menarik,” imbuh Imansyah. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

WIR Group Hadir di ASEAN+ Youth Summit 2023

Kamis, 02 Mei 2024 - 17:36 WIB

Laba Bersih WIR Group Naik Sebesar 11,1% di Kuartal Pertama 2024

Pada kuartal pertama tahun 2024, WIR Group (PT WIR Asia Tbk) mencatat pertumbuhan yang signifikan atas pendapatannya yang mencapai Rp672,6 miliar, meningkat 8,1% dari kuartal pertama tahun sebelumnya.…

Bank BTPN

Kamis, 02 Mei 2024 - 17:18 WIB

Triwulan I-2024, Bank BTPN Catat Peningkatan Penyaluran Kredit Sebesar 24% YoY

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencetak kinerja positif pada Triwulan I-2024 dengan mencatat peningkatan total penyaluran kredit sebesar 24% year-on-year (yoy) menjadi Rp186,56 triliun pada…

Living World Kota Wisata Cibubur

Kamis, 02 Mei 2024 - 16:59 WIB

Living World Kota Wisata Cibubur Berkolaborasi dengan Pemkab Bogor dan Pendopo Hadirkan UMKM Lokal

Living World, pusat perbelanjaan yang dikembangkan oleh PT Sahabat Kota Wisata yang merupakan perusahaan joint venture antara Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land, berkolaborasi dengan Pemerintah…

Ilustrasi kelapa sawit

Kamis, 02 Mei 2024 - 16:40 WIB

GAPKI Kutuk Keras Tindakan Pencurian TBS Kelapa Sawit, Ganggu Iklim Investasi di Kalteng

Terbongkarnya aksi pencurian TBS perkebunan kelapa sawit yang marak terjadi di Kalimantan Tengah. Pencurian dilakukan dengan dalih Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM) serta klaim…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 16:27 WIB

Kemenperin - Hippindo Jalin Kolaborasi Jodohkan 65 IKM Pangan dan Furnitur dengan 23 Peritel Besar

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Business Matching antara industri kecil dan menengah (IKM) pangan dan furnitur bersama ekosistem peritel dan distributor yang tergabung dalam…