BI: Belum Ada Ruang Penurunan Suku Bunga

Oleh : Herry Barus | Senin, 20 November 2017 - 17:06 WIB

Bank Indonesia
Bank Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Bank Indonesia memberikan sinyal belum ada ruang baru untuk menurunkan kembali suku bunga acuan atau BI "seven days repo rate" karena suku bunga saat ini sebesar 4,25 persen sudah lebih rendah dibandingkan dengan posisi sebelumnya.

"Kalau sekarang 4,25 persen itu sudah cukup rendah dan itu sudah cukup mendorong investasi," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaiswara setelah memberikan sambutan pada pelatihan aak media di Jakarta, Senin (20/11/2017)

Menurut dia, bank sentral telah menurunkan tingkat suku bunga sebanyak delapan kali sebesar 2 persen sejak Januari 2016, meski bank sentral AS menaikkan suku bunga tiga kali dan rencananya Desember 2017, the Fed menaikkan suku bunga kembali.

Penurunan hingga delapan kali itu, kata dia, terjadi karena ekonomi makro dapat dikendalikan dengan baik karena inflasi saat ini dapat dikendalikan di bawah 4 persen.

"Suku bunga sangat berkaitan dengan inflasi. Tidak bisa kami bicara turunkan suku bunga tanpa menurunkan inflasi, bukan berarti turunkan inflasi sesaat tetapi harus permanen," ucapnya.

Mirza memperkirakan hingga akhir tahun 2017, inflasi diprediksi berada pada rentang 3,0-3,5 persen atau sama dengan inflasi tahun 2016 yang mencapai 3,0 persen dan tahun 2015 mencapai 3,3 persen.

"Artinya tiga tahun terakhir berturut-turut bisa mengendalikan inflasi pada level yang rendah," katanya saat memberikan pengarahan kepada 580 awak media dari seluruh Indonesia.

Selain inflasi yang terkendali, penurunan suku bunga acuan dapat dilakukan saat defisit ekspor dan impor barang jasa dapat dikendalikan sekitar 1,7-1,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau tercatat lebih rendah dibandingkan kuartal kedua tahun 2013 yang sempat mencapai 4,2 persen dari PDB.

Ia memperkirakan tahun 2018, defisit ekspor dan impor barang jasa mencapai kisaran 2-2,3 persen dari PDB yang dinilai masih sehat.

"Pemerintah mengendalikan fiskal anggaran juga sangat dan mengendalikan utang luar negeri terhadap PDB yang hanya 34 persen, itu yang membuat kami bisa menurunkan suku bunga," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) (Foto Dok Id)

Senin, 29 April 2024 - 16:32 WIB

LPKR Incar Pertumbuhan Bisnis Pusat Perbelanjaan

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), platform real estat dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, optimis mencatatkan pertumbuhan kinerja bisnis mal pada 2024, meneruskan tren positif pada tahun…

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian, Masrokhan

Senin, 29 April 2024 - 16:27 WIB

Di Hannover Messe 2024, Kemenperin Jalin Kerja Sama SDM Industri dengan Mitra Dunia

Peningkatan kerja sama di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri merupakan salah satu target keikutsertaan Indonesia di acara Hannover Messe 2024. Dalam pameran industri terbesar…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Senin, 29 April 2024 - 16:20 WIB

Hannover Messe 2024, Kemenperin Hasilkan 15 Perjanjian Kerjasama B2B Senilai Lebih Dari Rp5 Triliun

Gelaran Hannover Messe 2024 telah usai digelar pada Jumat (26/4/2024) kemarin. Keikutsertaan Indonesia dengan mengusung tema Infinite Journey pada pada pameran teknologi industri terbesar…

Kelas Pintar Bersama

Senin, 29 April 2024 - 16:02 WIB

Dorong UMKM Maksimalkan Pemasaran Digital, Kredit Pintar Gelar Workshop Kelas Pintar Bersama di Semarang

Di era pemasaran digital seperti sekarang ini, konten memiliki peran penting sebagai salah satu strategi untuk menggaet target market agar tertarik dengan jasa atau produk yang ditawarkan. Terlebih…

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki : Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

Senin, 29 April 2024 - 15:36 WIB

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki : Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) menyelenggarakan Puncak HAD…