Oktober 2017, Indonesia Alami Surplus Perdagangan US$0,90 Miliar

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 16 November 2017 - 07:42 WIB

Kepala BPS Suhariyanto (Foto Ridwan)
Kepala BPS Suhariyanto (Foto Ridwan)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2017 surplus USD0,90 miliar. Secara kumulatif, sejak Januari 2017, neraca perdagangan Indonesia surplus USD11,78 miliar.

“Terjadinya surplus neraca perdagangan kita itu, baik pada Oktober 2017 maupun sejak Januari 2017 disebabkan oleh surplus perdagangan non-migas,” ujar Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Suhariyanto mengemukakan, nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2017 tercatat USD15,09 miliar dan impornya USD14,19 miliar. Sementara itu, nilai ekspor pada Januari-Oktober 2017 tercatat USD138,46 miliar dengan impor sebesar USD126,68 miliar.

“Dibandingkan September 2017, maka nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2017 naik 3,62%. Tetapi jika dibandingkan dengan Oktober 2016, maka ekspor terlihat naik 18,39%,” tutur Suhariyanto.

Suhariyanto berharap, kenaikan ekspor tersebut dapat berlanjut pada November dan Desember 2017 sehingga kontribusi ekspor terhadap neraca perdagangan Indonesia dapat lebih baik lagi.

Sementara itu, demikian Suhariyanto, kenaikan ekspor non-migas terbesar pada Oktober 2017, yaitu sebesar 34,56%,  berasal dari ekspor bijih, kerak dan abu logam. Pertumbuhan sebesar 20,27% dari ekspor alas kaki naik 20,27% serta ekspor ikan dan udang naik 21,46%.

Suhariyanto mengungkapkan, kendati demikian, ekspor perhiasan, aluminium, nikel  dan barang-barang rajutan masing-masing mengalami penurunan 22,74%, 31,13%, 23,13% dan 10%.

Berdasarkan negara tujuan ekspor, kenaikan ekspor terbesar terjadi untuk negara tujuan Cina sebesar 23,64%, kemudian India sebesar 8,44%, Korea Selatan 17,47%, Belanda 7,47% dan Malaysia 3,96%.

Suhariyanto juga menuturkan, impor terbesar Indonesia pada Oktober 2017 berasal dari impor bahan baku dan penolong sebesar 75,89% dari total impor. Sedangkan untuk impor barang modal sekitar 15,29% dan bahan konsumsi 8,82%.

Suhariyanto merinci, kenaikan impor terbesar berasal dari produk besi dan baja sebesar 28,68%, golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar 8,88%, bahan kimia 21,68%, kendaraan dan bagiannya sebesar 15,33%, serta plastik dan barang dari plastik 9,85%.

“Kita berharap kenaikan impor barang-barang modal tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi di triwulan keempat 2017 ini,” papar Suhariyanto.

Dari sisi asal barangr, menurut Suhariyanti, impor terbesar berasal dari Cina sebesar 26,12% dari total ekspor. Sedangkan impor dari Jepang dan Thailand masing-masing sebesar 11,55% dan 7,13%.

“Sebagian besar barang-barang yang diimpor dari Cina berupa suku cadang untuk notebook. Sedangkan barang-barang yang diimpor dari Jepang dan Thailand adalah suku cadang mobil dan barang-barang pendukung kendaraan bermotor,” pungkasnya. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BNI sebagai sponsor utama, siap mendukung gelaran BNI Java Jazz Festival pada 24 - 26 Mei 2024 di JIEXPO Kemayoran yang diselenggarakan oleh Java Festival Production.

Minggu, 05 Mei 2024 - 16:48 WIB

BNI Java Jazz on The Move Special Edition Kembali Hadir!

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai sponsor utama, siap mendukung gelaran Jakarta International BNI Java Jazz Festival pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta, yang…

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific saat belajar budaya Bali

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:30 WIB

Kemenparekraf Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Belajar Budaya Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para delegasi Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific…

KOBEX: Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar Di Triwulan I-2024

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:20 WIB

Top! Strategi Apik Membuahkan Hasil, Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar di Triwulan I-2024

Jakarta– PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi telah merilis Laporan Keuangan (Unaudited) triwulan I tahun 2024. Perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar…

PT BRI Asuransi Indonesia saat RUPS

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:02 WIB

BRI Insurance Tebar Dividen 25 Persen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024 (RUPST) PT. BRI Asuransi Indonesia telah digelar pada hari Senin, tanggal 29 April 2024 di Menara Brilian. Jakarta.

Groundbreaking PT Sunra Asia Pacific Hitech

Minggu, 05 Mei 2024 - 11:50 WIB

PT Sunra Asia Pacific Hitech Bangun Pabrik Perakitan Motor Listrik di Kawasan Industri Kendal

Sunra Asia Pacific Hitech merupakan subsidiary dari Jiangsu Xinri yang bergerak dalam pengembangan dan juga produksi transportasi ramah lingkungan. Pada tahun 2023 mulai mengembangkan ekspansinya…