Kemenperin Berharap Kenaikan Cukai Rokok Tidak Melebihi Inflasi

Oleh : Ridwan | Rabu, 23 Agustus 2017 - 06:51 WIB

Buka Pasar Internasional, Kemenperin Ikut Serta Pameran ANUGA di Jerman (Foto Ridwan)
Buka Pasar Internasional, Kemenperin Ikut Serta Pameran ANUGA di Jerman (Foto Ridwan)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah berencana menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) mulai September 2017 mendatang. Kenaikan ini ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor tenaga kerja dari masing-masing tingkatan industri, mulai dari Sigaret Kretek Tangan (SKT) hingga Sigaret Putih Mesin (SPM).

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Enny Ratnaningtyas mengatakan, pemerintah memang punya target untuk meningkatkan penerimaan negara, salah satunya dari cukai rokok.

"Kakau dilihat, memang cukai rokok ini hampir tiap tahun naik. Tetapi memang kalaupun naik harapannya tidak terlalu jauh dari inflasi," ungkap Enny di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Ia menambahkan, terus terang, saat ini produksi tembakau saja sudah turun. "Kalau ada kenaikan, terutama di golongan dua kebawah itu memang cukup berat," terangnya.

Enny menyebutkan, kalau dilihat dari target tahun ini sebesar Rp140 triliun, dengan produksi tembakau yang menurun itu cukup berat. "Harapannya cukai naik, ini menjadi salah satu jalannya," kata Enny.

Lebih lanjut, Enny mengungkapkan, industri rokok dari sisi cukai merupakan salah satu penyumbang pendapatan tertinggi di Indonesia. "Disatu sisi harus ada aturan yang harus diikuti. Kalaupun naik, harapannya jangan terlalu tinggi melebihi inflasi," imbuhnya.

Menurut Enny, di Indonesia rokok memang disayang karena menjadi salah satu penyumbang pendapatan negara. Disisi lain rokok juga dibenci dari segi kesehatan. "Kami berharap dengan kenaikan cukai rokok ini akan lebih meningkatkan kembali produksi tembakau nasional," pungkasnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 13:02 WIB

BNI Sediakan Solusi Pembiayaan untuk Pelaku Usaha melalui Supply Chain Financing

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, efisiensi dan optimalisasi modal kerja menjadi kunci utama bagi para pelaku usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas.

Gala dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific

Sabtu, 04 Mei 2024 - 11:30 WIB

Nuansa Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference

Rangkaian pelaksanaan 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Kamis (2/5/2024), dilanjutkan…

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengajak delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference tanam Bakau

Sabtu, 04 Mei 2024 - 10:45 WIB

Menteri Sandiaga Uno Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Tanam Bakau di Telaga Waja, Benoa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi "The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the…

Ilustrasi emas. (Ulrich Baumgarten/Getty Images)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 09:58 WIB

Analisa Harga Emas Tahun 2024: Menyentuh Tempat Tertinggi

Tahun 2024 diprediksi menjadi tahun yang menarik bagi pasar emas. Dengan beberapa analis dan sumber berbagai institusi memperkirakan harga emas akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi…

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.