Di Balik Kerja Keras Pramuka Mengibarkan Merah Putih dari Laut Tanjung Lesung

Oleh : Irvan AF | Sabtu, 19 Agustus 2017 - 15:53 WIB

Pengibaran Bendera Merah Putih dari bawah laut untuk Peringatan HUT RI ke-72 digelar di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Kamis (17/8/2017). (INDUSTRY.co.id/Irvan AF)
Pengibaran Bendera Merah Putih dari bawah laut untuk Peringatan HUT RI ke-72 digelar di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Kamis (17/8/2017). (INDUSTRY.co.id/Irvan AF)

INDUSTRY.co.id, Pandeglang - "Siap gerak," ujar satu suara yang memecah suasana pagi hari, Kamis (17/8/2017), di salah satu bagian wilayah pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.

Dalam sekejap mata, ratusan putra-putri berseragam coklat khas Praja Muda Karana (Pramuka) yang berdiri di muka asal suara tersebut, menunjukkan sikap siap siaganya.

Hal tersebut seakan mengisyaratkan dengan tegas bahwa mereka akan memulai sesuatu yang sangat spesial dan besar di hari yang bertepatan dengan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia ini.

Hari ini sepertinya merupakan hari yang ditunggu-tunggu dan menentukan oleh mereka. Terutama 17 orang dari kesatuan Pramuka Saka Bahari Banten yang memang memiliki tugas khusus di hari yang spesial bagi masyarakat Indonesia ini.

Ya, 17 orang yang terdiri dari tingkatan penggalang hingga penegak dalam satuan Pramuka Saka Bahari ini memang memperoleh tugas penting, yaitu sebagai pasukan pengibar bendera merah putih di hari kemerdekaan Indonesia ini.

Seiring dengan sinar matahari yang semakin terang di langit Pantai Tanjung Lesung pada hari kemerdekaan tersebut, para "pasukan khusus" Pramuka yang sebelumnya telah melengkapi diri dengan peralatan menyelam dengan mantap memasuki perairan biru Tanjung Lesung.

Tepat pukul 09:00 WIB, prosesi upacara yang meliputi areal pantai dan pulau buatan di tengah perairan Tanjung Lesung dimulai. 17 orang pasukan pengibar bendera yang telah berada di air pun bersiap membentuk barisan untuk menerima bendera merah putih dari atas pulau buatan yang berupa tumpukan bambu menyerupai rakit itu.

Bendera merah putih yang terbuat dari bahan satin tersebut dibawa ke bawah laut dengan kedalaman 12 meter tersebut.

Selepas beberapa waktu berada di bawah air, akhirnya Sang Dwi Warna menampakan kemegahannya dari permukaan laut Tanjung Lesung.

Diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, dengan perlahan namun pasti, Sang Dwi Warna terus mendaki tiang bendera setinggi 17 meter (10 meter di bawah laut dan tujuh meter dari permukaan ke atas) dan berhasil berkibar di puncaknya menghiasi langit perairan Tanjung Lesung itu.

Bisa dibilang prosesi pengibaran bendera yang dilakukan dari bawah laut Tanjung Lesung tersebut merupakan hadiah dari Pramuka, khususnya kesatuan Saka Bahari Kwartir Daerah Banten untuk Indonesia.

Pasalnya pengibaran bendera dengan cara tersebut belum pernah dilakukan oleh Pramuka Indonesia dan Tanjung Lesung menjadi tempat perdana pengibaran dari bawah laut yang baru pertama kali dilaksanakan oleh pramuka tersebut.

"Kami sangat bangga dan senang atas hal ini karena pengibaran bendera merah putih dari bawah air ke atas ini baru kali pertama dilakukan oleh Pramuka," kata Ketua Harian Kwartir Daerah Banten Cepi Syafrul Alam yang juga bertindak sebagai pembina upacara di lokasi upacara Tanjung Lesung.

Anggota Pramuka Saka Bahari yang merupakan salah satu dari 17 anggota penyelam, Fajar Fikri (11) menyatakan, sangat senang dan sangat bangga bisa masuk tim dan terjun langsung ikut serta dalam upacara pengibaran bendera dari bawah air ini.

Persiapan Singkat Tepat lagu Indonesia Raya berhenti dinyanyikan, saat itu pula Sang Dwi Warna mencapai dan berkibar di puncak tiang bendera tersebut.

Melihat hal ini, mungkin siapapun akan menilai para Pramuka tersebut memang terlatih untuk melakukan upacara pengibaran bendera dari bawah air atau telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya.

Akan tetapi, belakangan diketahui 17 orang tim penyelam tersebut hanya mempersiapkan segala sesuatunya dalam waktu yang terbilang singkat namun dengan hasil yang memuaskan.

Secara keseluruhan, 17 orang tersebut dipersiapkan selama tiga bulan mulai dari pendaftaran hingga perekrutan. Namun untuk latihan secara intensif, pasukan pengibar bendera bawah laut ini hanya menghabiskan waktu satu bulan.

Latihan intensif tersebut dimulai pada 11-27 Juli 2017 dengan materi peningkatan kemampuan berenang dan pelatihan menyelam di Pangkalan Angkatan Laut Banten.

Latihan itu berlanjut pada 28-30 Juli 2017 dengan berlatih di perairan terbuka dan pada 9-16 Agustus 2017, dilakukan pemantapan teknik selam dan penyelarasan pengibaran bendera termasuk gladi bersih di lokasi upacara pengibaran bendera dari bawah laut di pantai Tanjung Lesung.

Pendamping tim selam Saka Bahari Kwarda Banten Deyan A. R mengakui bangga dan senang, karena dari nol mereka tidak bisa menyelam bahkan pegang alat selam saja tidak bisa. Namun berkat ketekunan dan keuletan yang dimiliki, mereka akhirnya memiliki kemampuan untuk bisa menyelam di kedalaman 10 meter lebih.

Kendati berjalan lancar dan terlihat sempurna, ternyata tim pengibar bendera tersebut juga mengalami masalah saat melakukan tugasnya.

Anggota termuda mereka, Fazza Fiqi, mengalami kesulitan adaptasi dengan tekanan di kedalaman air karena belum cukup melakukan equalisasi (penyamaan tekanan telinga dengan air).

"Tadi sempat kesulitan ketika dalam air, tapi saya coba ke atas lagi dan mencoba pelan-pelan ke bawah akhirnya bisa sampai dasar," kata Fajar yang kini duduk di kelas lima Sekolah Dasar Kedaung, Tangerang, Banten.

Hal luar biasa yang dilakukan oleh Pramuka Kwarda Banten tersebut selain mencatatkan prestasi tersendiri bagi mereka, ternyata juga memiliki maksud tersendiri selain menumbuhkan rasa nasionalisme dari petugas pengibar bendera yang semuanya adalah siswa sekolah dari tingkat dasar hingga atas.

"Ini juga untuk memupuk rasa keinginan untuk menjaga kelestarian alam dari para siswa sekolah, dimulai dari anggota Pramuka itu sendiri tidak hanya di Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, tapi juga di seluruh Indonesia," kata Oki Fathurrohman, Kabid Evaluasi dan Pengembangan Dewan Kerja Dareah Pramuka Kwarda Banten.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Senin, 29 April 2024 - 16:20 WIB

Hannover Messe 2024, Kemenperin Hasilkan 15 Perjanjian Kerjasama B2B Senilai Lebih Dari Rp5 Triliun

Gelaran Hannover Messe 2024 telah usai digelar pada Jumat (26/4/2024) kemarin. Keikutsertaan Indonesia dengan mengusung tema Infinite Journey pada pada pameran teknologi industri terbesar…

Kelas Pintar Bersama

Senin, 29 April 2024 - 16:02 WIB

Dorong UMKM Maksimalkan Pemasaran Digital, Kredit Pintar Gelar Workshop Kelas Pintar Bersama di Semarang

Di era pemasaran digital seperti sekarang ini, konten memiliki peran penting sebagai salah satu strategi untuk menggaet target market agar tertarik dengan jasa atau produk yang ditawarkan. Terlebih…

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki : Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

Senin, 29 April 2024 - 15:36 WIB

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki : Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) menyelenggarakan Puncak HAD…

Wellington College Independent School Jakarta (WCIJ) mengumumkan pembukaan resminya pada bulan September 2024.

Senin, 29 April 2024 - 14:48 WIB

Sekolah Terkemuka Inggris, Wellington College, Siap Membuka Cabang Pertamanya di Indonesia

Wellington College Independent School Jakarta (WCIJ) yang merupakan pengembangan Wellington College di Inggris, mengumumkan pembukaan resminya di Jakarta pada bulan September 2024.

PT. Yupi Indo Jelly Gum

Senin, 29 April 2024 - 13:29 WIB

Katakan Tidak pada Bullying

Masa sekolah yang seharusnya menjadi masa yang indah, realitasnya tidak untuk sebagian anak. Masa sekolah menjadi waktu yang penuh dengan ketakutan, kecemasan, dan penderitaan yang disebabkan…