CTEPA Indonesia-Turki Bermakna Strategis dan Punya Dampak Luas

Oleh : Ridwan | Sabtu, 08 Juli 2017 - 17:46 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

INDUSTRY.co.id - Ankara, Kunjungan Presiden Jokowi ke Turki pekan ini membuahkan hasil konkret berupa ditandatanganinya kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif atau Indonesia-Turkey Comprehensive Trade and Economic Partnership (IT-CTEPA).

Salah satu poin penting dalam kerja sama ekonomi tersebut adalah penghilangan bea masuk untuk ekspor dan impor beberapa komoditas dari kedua negara.

"Perdagangan kita dengan Turki pada 2016 mencapai 1,3 miliar dolar AS dan kita surplus sekitar 700 jutaan tapi turun sekitar 14 persen. Di sisi lain, Malaysia meningkat 49,11 persen. Salah satu penyebab menurunnya ekspor ke Turki adalah tarif bea masuk yang diterapkan," ungkap Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melalui pernyataan tertulis yang diterima wartawan (7/7/2017).

Enggar yakin jika penghilangan tarif dilakukan, volume perdagangan kedua negara akan bisa meningkat tahun depan.

Disisi lain, Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menyambut positif kebijakan bebas bea masuk ini. Menurut Lana, Indonesia perlu melakukan pengembangan dan ekspansi pasar. Selain itu, Indonesia harus bisa memperbanyak eskpor barang jadi, ketimbang barang mentah.

“Indonesia perlu mengembangkan dan mencari pasar baru. Turki sama-sama negara dengan mayoritas muslim sehingga komoditas seperti baju muslim dari Indonesia bisa diekspor ke sana. Sementara selama ini banyak impor permadani dari Turki ke sini,” terang Lana

Lana mengharapkan penghilangan tarif dialkukan semaksimal mungkin, kalau bisa hingga 0 persen. Namun, ia mengingatkan, komoditas yang diperdagangkan harus sama strategisnya.

“Kita harus lihat, apa kepentingan Turki di Indonesia. Pada komoditas apa pengilangan bea masuk diterapkan. Jangan sampai kita 0 persen, Turki 0 persen tapi barang-barangnya tidak strategis sehingga perjanjian ini tidak bermakna strategis untuk kita,” ujar Lana yang juga menjadi ekonom di Samuel Sekuritas.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani yang turut serta ke Turki dalam kunjungan tersebut juga menyambut baik negosiasi CTEPA yang dianggapnya sangat produktif dan menjadi terobosan berarti bagi dunia usaha.

Selama ini, ia mengatakan, dunia usaha Indonesia terkendala tarif perdagangan yang membuat semakin tidak kompetitif.

"Tarif ini membuat kita tidak kompetitif, kalau ini bisa dihapuskan akan sangat membantu kami. Kita juga bisa meningkatkan volume perdagangan kemudian dunia usaha makin berkembang sehingga penyerapan tenaga kerja makin tumbuh. Ini dampaknya akan sangat luas," katanya.

Melihat posisi geografisnya yang strategis, Indonesia dapat menjadikan Turki sebagai pintu masuk ke pasar Eropa dengan memanfaatkan status Turki sebagai anggota European Customs Union.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 - 21:55 WIB

Peringatan Hari Kartini: Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti

Jakarta-Dalam rangka memperingati Hari Kartini Srikandi BUMN Indonesia menyelenggarakan webinar bertajuk “Smart Investment 2024 Year of The Dragon”. Acara yang digelar secara daring, akhir…

Kick Off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:15 WIB

Toyota Eco Youth Kembali Digelar Ajak Generasi Muda Berperan Nyata Jaga Bumi

Toyota Indonesia secara resmi menggelar Kick off Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dengan mengusung tema "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi”.

IKN Project Shipment and Conference

Kamis, 02 Mei 2024 - 20:09 WIB

Dari Istana Negara Hingga Kantor Presiden, MJEE Pasok Lift dan Eskalator di Sejumlah Gedung Utama IKN

Jika sebelumnya pada 26 Februari 2024 principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:40 WIB

Menperin Agus: Industri Manufaktur RI Sehat & Solid, Ekspansif 32 Bulan Berturut-turut

Fase ekspansi yang dicatat oleh industri manufaktur tanah air masih berlanjut sehingga memperpanjang periode selama 32 bulan berturut-turut. Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan…

RS Royal Progress Sunter memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal serta dukungan teknologi medis terkini yang dapat membantu menangani permasalahan varises.

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:35 WIB

RS Royal Progress Sunter Hadirkan Metode Penanganan Varises Laser Tanpa Bedah

Memiliki jajaran dokter spesialis vaskular dan endovaskular handal, RS Royal Progress Sunter hadirkan EVLA, metode penanganan varises lewat laser, tanpa bedah dan minim sayatan.