Enam Faktor Investasi Properti Lebih Menjanjikan Dibanding Investasi Lain

Oleh : Ridwan | Senin, 27 Februari 2017 - 18:14 WIB

Thamrin City, salah satu mall milik Agung Podomoro. (foto: IST)
Thamrin City, salah satu mall milik Agung Podomoro. (foto: IST)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Investasi properti kerap disukai setiap orang. Pasalnya, selain harganya selalu naik setiap tahun, harga properti lebih stabil dari pengaruh berbagai faktor spekulasi.

Selain itu, keuntungan yang didapatkan juga berganda, dari kenaikan harga tanah atau capital gain dan kenaikan harga penggunaan atau sewa pertahun (yield). 

AVP Strategic Marketing Agung Podomoro Land, Agung Wirajaya mengatakan Agung Podomoro tidak hanya memperhatikan harga yang selalu naik. Menurutnya, properti yang dibangun oleh APL dapat menjadi ikon.

"Bagi pengembang seperti kami, sebetulnya tidak hanyak profil yang dicari dari kecenderung harga property yang selalu naik. Kami juga berharap bangunan vertikal yang kami bangun di beberapa kota seperti Batam, Karawang, Cimanggis maupun Balikpapan menjadi ikon kota tersebut," ungkap Agung Wirajaya melalui siaran pers yang diterima INDUSTRY.co.id di Jakarta (27/2/2017).

Menurut Agung, di tengah optimisme pasar properti yang kembali membaik di tahun 2017, ada 6 penyebab yang patut dipertimbangkan kenapa investasi properti lebih menjanjikan cuan dibanding unit investasi lain.

Pertama, faktor luas tanah yang tak bertambah.
Kebutuhan terhadap tempat tinggal terus bertambah dari tahun ke tahun. Namun, supply tanah di muka bumi tidak bertambah. Oleh karena itu, sesuai dengan hukum supply and demand, situasi tersebut membuat kenaikan kebutuhan dan harga-harga properti dari tahun ke tahun.

Kedua, jumlah penduduk terus bertumbuh.
Jumlah populasi manusia di bumi yang terus membengkak dan tidak dibarengi dengan perluasan tanah membuat harga properti terus naik dari tahun ke tahun. Begitu juga populasi di kota-kota besar di Indonesia

Ketiga, adalah faktor inflasi.
Setiap tahun terjadi inflasi. Meski prosentasenya berbeda-beda tetapi mempengaruhi sektor-sektor lain seperti, tingkat suku bunga, percepatan kredit pinjaman , harga bahan bakar, harga-harga kebutuhan pokok, tak terkecuali harga properti.

Keempat, kenaikan harga bahan dasar properti.
Seperti harga-harga kebutuhan lain, inflasi juga turut menaikkan harga bahan-bahan dasar bangunan setiap tahun. Seperti harga pasir, semen, batu bata, kayu, cat, dan lain-lain. Akumulasi kenaikan harga-harga bahan dasar bangunan itu ikut menaikkan harga properti setiap tahun.

Kelima, faktor pertumbuhan kelas menengah.
Setiap negara sedang giat membangun. Hasil dari pembangunan itu adalah meningkatnya jumlah kelas menengah. Mereka dicirikan selain rata-rata mempunyai pendidikan yang baik, juga mempunyai penghasilan yang stabil. Semakin meningkat jumlah kelas menengah, baik di perkotaan maupun di pedesaan, akan meningkatkan kebutuhan properti.

Keenam, adanya peningkatan industri dan lapangan kerja.
Properti secara umum dibagi menjadi 2, yakni properti residensial (hunian) dan properti komersial (sarana bisnis). Jika industri di suatu wilayah berkembang, akan meningkatkan kebutuhan properti komersial yang selanjutnya juga akan menaikkan tenaga kerja. Harga-harga properti kemudian akan melonjak sesuai permintaan, termasuk properti residensial.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 04:40 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028. Menghadirkan berbagai…

Terima Pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Sabtu, 27 April 2024 - 03:00 WIB

Terima Pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menerima aspirasi dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), terkait keberadaan UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan,…

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…